Determinan lain rendahnya pendaftaran

ataupun dari perusahaan dan KK peserta itu sudah terdaftar di capil secara nasional, karena kalau sudah terdaftar di catatan sipil maka sudah online.

4.3.8 Determinan lain rendahnya pendaftaran

Faktor – faktor yang mempengaruhi rendahnya pendaftaran menjadi peserta mandiri BPJS ada beberapa alasan. Alasan salah seorang informan adalah tidak tahu bahwasannya harus melampirkan fotocopy kartu BPJS anggota keluarga yang sudah mendaftar. “Kemaren tu gak tau disuruh bawa apa tu... bawa ini bawa kartu BPJS keluarga yang sudah mendaftar yang difotokopi, karena aku belum daftar. Tapi aku gak tau apa ini bisa atau enggak karena fotokopian kartu BPJS anggota keluarga satu ga ada, dia lagi diluar kota. Yah cemanalah ini.” informan 2 “Pertama, mungkin karena takut ngantri lama padahal sebenarnya enggak. Karena kelihatan dari luar ramai. Ya kan kalau satu orang yang daftar, pasti dia bawa anggota keluarganya. Padahal sebenarnya antrian kita itu perhari itu selesai jam-jam 1 kita sudah tutup antrian. Jadi sebenarnya antrian gak lama. Kedua, karena belum mau pakai, belum mau mempergunakan gitu, jadi ngapain daftar. Mereka ngerasa ooh.. tunggu sakit aja dulu baru daftar padahal kan gak seperti itu karena sistemnya kan gotong-royong. Ketiga, punya asuransi lain jadi gak pakai BPJS. Padahal sebenarnya lebih beruntung mempergunakan BPJS. Bukan karena ini produk perusahaan saya tapi dalam saya sebagai orang biasa berpikiran sebenarnya lebih enak pakai BPJS Cuma mungkin dalam pelayanan masih kurang. Tapi dalam segi ekonomi, sebenarnya BPJS sudah bisa melayani seluruh macam penyakit berbeda dengan asuransi swasta.” informan 10 Menurut informan di atas menyatakan, determinan lain masyarakat tidak mau mendaftar menjadi peserta BPJS yaitu antrian yang lama, belum mau pakai dan tunggu sakit saja baru daftar, punya asuransi lain selain BPJS. Universitas Sumatera Utara 69

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Pendapatan Masyarakat Terkait Pembayaran Iuran

Menurut Trisnantoro 2009 faktor yang mempengaruhi demand adalah penghasilan masyarakat. Kenaikan penghasilan keluarga akan meningkatkan demand untuk pelayanan kesehatan yang sebagian besar merupakan barang normal. Akan tetapi, ada pula sebagian pelayanan kesehatan yang bersifat barang inferior, yaitu adanya kenaikan penghasilan masyarakat justru menyebabkan penurunan konsumsi. Hal ini terjadi pada rumah sakit pemerintah di berbagai kota dan kabupaten. Ada pula kecenderungan mereka yang berpenghasilan tinggi tidak menyukai pelayanan kesehatan yang menghabiskan waktu banyak. Jaminan kesehatan diperlukan untuk menjamin agar peserta tidak mengalami masalah pembiayaan kesehatan ketika jatuh sakit. Oleh karena itu jenis penyakit yang dicakup dalam manfaat jaminan kesehatan haruslah sesuai dengan kebutuhan medis peserta. UU SJSN menyatakan bahwa manfaat jaminan kesehatan yang dicakup adalah komprehensif sesuai kebutuhan medis. Namun cakupan yang komprehensif berimplikasi pada besarnya iuran. Agar tidak terjadi ketimpangan dalam pelayanan kesehatan maka cakupan manfaat yang ingin dicapai adalah manfaat yang komprehensif, sesuai kebutuhan medis dan sama bagi semua peserta. Menurut Mankiw 2003 Permintaan konsumen dapat dipengaruhi oleh harga, harga barang yang akan dibeli, harga pengganti maupun harga barang pelengkap. Konsumen akan membatasi pembelian jumlah barang yang diinginkan Universitas Sumatera Utara