28
2.2 Tinjuan Penelitian Terdahulu
Ringkasan dari penelitian-penelitian terdahulu disajikan dalam tabel 2.1 berikut ini
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Peneliti Tahun
Judul Penelitian Variabel
Penelitian Hasil Penelitian
Astohar 2009
Analisis Faktor – Faktor yang
Mempengharui Profitabilitas
Perbankan di Indonesia Studi
Pada Bank Domestik, Bank
Campuran, dan Bank Asing
Variabel independent
ukuran, CAR, pertumbuhan
deposito, likuiditas, listed, kepemilikan
dan makro ekonomi Variabel dependen:
Profitabilitas Ukuran, CAR,
pertumbuhan deposito, LDR, dan
listed mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap
profitabilitas perbankan,
sedangkan kepemilikansaham
oleh perusahaan institusi dan kurs
Rupiah pada Dollar tidak mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap profitibilitas perbankan
Muhammad Farhan
Akhtar,Khizer Ali,dan Shanna
Sadaqat 2011 Factors Influencing
The Pofitability of Islamic Bank of
Pakistan Variabel
independen:bank’ s size, gearing
ratio, NPL ratio, asset
management, operating,
effiency, capital adequacy
Variabel dependen: ROA,
ROE Size berpengaruh
secara negative dan tidak signifikan di
kedua model, capital adequacy
berpengaruh secara negative di kedua
model signifikan terhadap ROA dan
tidak signifikan terhadap ROE
Universitas Sumatera Utara
29
Ikhwanisita 2011
Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Tingkat Profitabilitas Bank
Syariah Mandiri Januari 2007 –
Desember 2009 Variabel
independen : CAR, NPL, LDR,
BOPO Variabel
dependen: Profitabilitas
Secara parsial, hanya LDR dan BOPO
yang berpengaruh secara signifikan
terhadap profitabilitas
Secara simultan, CAR, NPL, LDR,
BOPO berpengaruh secara signifikan
terhadap profitabiitas
Dody Yoga Prasetyo Santoro
2011 Analisis Pengaruh
Beberapa Rasio Keuangan Terhadap
Kinerja Profitabilitas Pada
Bank Umum Syariah di Indonesia
Periode 2006 – 2009 Variabel
independen : CAR, NPL, LDR
Variabel dependen : ROA
CAR dan LDR berpengaruh secara
negative terhadap ROA
NPL berpengaruh secara positif
terhadap ROA
2.3 Hubungan Rasio Keuangan dengan Profitabilitas
Rasio NPF mencerminkan resiko pembiayaan. Semakin tingginya rasio NPF menunjukkan bahwa kualitas pembiayaanyang diberikan bank syariah semakin buruk. Adanya pembiayaan
bermasalah yang besar mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari pembiayaan diberikan yang pada akhirya akan menurunkan profitabilitas
Rasio CAR mencerminkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain. Ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank,
disamping dana-dana dari sumber di luar bank. Dengan meningkatkan nilai CAR, bank dapat melakukan ekspansi usaha dengan lebih aman melalui aktivitas investasi yang menguntungkan dalam
rangka meningkatkan profitabilitasnya. Rasio FDR mencerminkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang
dilakukan deposan dengan kredit atau pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi FDR menunjukkan semakin tinggi dana yang disalurkan pihak ketiga. Dengan asumsi
Universitas Sumatera Utara
30
bahwa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga memang efektif dan menguntungkan, maka semakin tinggi FDR akan diikuti dengan meningkatnya profitabilitas.
Rasio BOPO mencerminkan tingkat efisensi suatu bank dalam kegiatan operasionalnya. Jika kegiatan operasional dapat dilakukan dengan efesien. Dengan kata lain, semakin kecil rasio efesiensi
BOPO akan menyebabkan meningkatnya profitabilitas bank tersebut.
2.4 Kerangka Konseptual