60 dana hanya memiliki total nilai aktiva sebesar Rp 9.283.253.566.520,35 namun
pada tahu 2015, saat total nilai aktiva naik sebesar Rp 4.052.374.461.656,95 Rp 13.335.628.028.177,3 reksa dana malah mengalami penurunan sebanyak 23,14
ke nilai return sebesar 4,13. Dimana pada tahun tersebut reksa dana hanya memiliki sedikit sekuritas yang terdaftar pada LQ 45 kemudian reksa dana malah
meniadakan salah satu sekuritas yang terdaftar pada daftar emiten LQ 45 yang pada tahun 2014 ikut menjadi bagian pada daftar pengelolaan reksa dana, yakni
peniadaan pada PT Gudang Garam Tbk. Dimana sekuritas-sekuritas yang terdaftar pada LQ 45 biasanya adalah sekuritas-sekuritas pilihan yang memiliki kinerja
keuangan yang sehat, ukuran perusahaan besar, memiliki jangkauan pasar yang luas, aset yang besar dan modal yang kuat.
4.4.2. Pengaruh Expense Ratio Terhadap Kinerja Reksa Dana
Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukan nilai koefisien expense ratio bernilai negatif yakni –0,043050 dengan nilai probablitas sebesar
0,8355 0,05, artinya expense ratio memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja reksa dana. Hasil ini sejalan dengan pernyataan Bodie
2008:154, dimana expense ratio berpengaruh negatif terhadap kinerja reksa dana, dimana semakin tingggi beban operasi dalam pengelolaan reksa dana maka
akan menurunkan hasil investasi dari investor yang tercermin pada penurunan return reksa dana.
Hasil penelitian dapat memberikan informasi bahwa besar kecilnya expense ratio yang dikenakan manajer investasi terhadap investor tidak terlalu
berdampak pada perubahan kinerja reksa dana saham, dimana semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
61 expense ratio maka kinerja reksa dana akan menurun. Penelitian serupa
diungkapkan oleh nurwahyudi 2006, chen et. al. 2004, dhalquist et. al. 2000, dan philpot et. al.1998. Fenomena ini dapat terlihat dengan jelas pada expense
ratio sebesar 7,01 oleh reksa dana Cimb-Principal Equity Aggressive pada tahun 2015 yang menghasilkan keuntungan bersih sebesar 20,19, tidak jauh berbeda
dengan reksa dana Batavia Dana Saham Optimal pada tahun 2015 dengan expense ratio yangh cukup rendah yakni sebesar sebesar 4,95 yang menghasilkan return
sebesar 10,62.
4.4.3. Pengaruh Turnover Ratio Terhadap Kinerja Reksa Dana
Hasil pengujian statistik dengan uji-t menunjukkan bahwa variabel turnover ratio berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja reksa dana
saham dengan nilai koefisien sebesar 0,289981 dan nilai probabilitas sebesar 0,1784 0,05, artinya turnover ratio memiliki pengaruh positif tidak signifikan
terhadap kinerja reksa dana. Pengujian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Evalarazke 2011, dan Nurwahyudi 2006, dimana hasil
penelitian menunjukan bahwa turnover ratio memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja yang dihasilkan reksa dana.
Penjelasan yang relevan adalah reksa dana dengan prinsip high turnover akan menghasilkan kinerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan reksa dana
yang low turnover. Hal ini disebabkan karena reksa dana dengan turnover ratio yang tinggi menunjukkan bahwa manajer investasi memiliki kemampuan untuk
mengantisipasi pergerakan perubahan pasar. Tingkat turnover yang tinggi dengan kata lain manajer memiliki gaya investasi aktif mewujudkan kinerja reksa dana
Universitas Sumatera Utara
62 yang lebih baik. Manajer investasi yang memiliki antisipasi untuk mengikuti
perubahan pasar akan membawa reksa dana memiliki tingkat pengembalian yang maksimal. Fenomena ini dapat terlihat pada reksa dana Cimb-Principal Equity
Aggressive di tahun 2014 dengan tingkat turnover sebesar 3,65 yang menghasilkan return sebesar 35,13, sedangkan pada Schroder Dana Prestasi
Plus tingkat turnover hanya mencapai 0,26 dengan hasil investasi sebesar -4,13.
4.4.4. Pengaruh Fund Age Terhadap Kinerja Reksa Dana