Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat nilai VIF untuk variabel Produk, Harga, lokasi, dan Promosi lebih kecil dari 5. Sedangkan nilai Tolerance nya lebih besar dari 0,1. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi atau tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas, sehingga tidak mengandung multikolinearitas.

4.1.8 Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linier antar variabel bebas yang biasa disebut X 1 ,X 2 ,X 3 , dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y. Persamaan regresinya dalah sebagai berikut : Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +e Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 17,0 yang dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut : Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.060 2.099 .505 .615 Produk .480 .139 .407 3.477 .001 Harga .182 .180 .144 1.011 .316 Lokasi .197 .131 .158 1.510 ..136 Promosi .280 .108 .161 2.604 .012 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Sumber : Hasil Penelitian, 2015 data diolah Berdasarkan hasil pengolahan regresi linier berganda yang ditunjukkan dalam Tabel 4.14, maka diperoleh hasil regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 1,060 + 0,480 X 1 + 0,182 X 2 + 0,197 X 3 +0,280 X 4 + e Interpretasi : a. Konstanta sebesar 1,060 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 = 0, maka Keputusan Pembelian sebesar 1,060. b. Koefisien X 1 b 1 = 0,480. Ini menunjukkan bahwa produk berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian di UKM es dawet cah mbanjar, atau dengan kata lain, jika strategi bauran pemasaran produk lebih ditingkatkan, maka keputusan pembelian konsumen terhadap produk es dawet cah mbanjar akan meningkat. c. Koefisien X 2 b 2 = 0,182. Ini menunjukkan bahwa harga berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian di ukm es dawet cah mbanjar, atau dengan kata lain, jika strategi bauran pemasaran harga lebih ditingkatkan, maka keputusan pembelian konsumen terhadap produk es dawet cah mbanjar akan meningkat. d. Koefisien X 3 b 3 = 0,197. Ini menunjukkan bahwa faktor lokasi berpengaruh secara positifterhadap keputusan pembelian di UKM es dawet cah mbanjar, atau dengan kata lain, jika strategi bauran pemasaran Lokasi ditingkatkan, maka keputusan pembelian konsumen terhadap produk es dawet cah mbanjar akan meningkat. e. Koefisien X 4 b 4 = 0,280. Ini menunjukkan bahwa promosi berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian di ukm es dawet cah mbanjar, atau dengan kata lain, jika strategi bauran pemasaran promosi ditingkatkan, maka keputusan pembelian konsumen terhadap produk es dawet cah mbanjar akan meningkat.

4.1.9 Uji Hipotesis