Lokasi Place Promosi Promotion

1 Diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepadapembeli sebagai penghargaan dari aktivitas tertentu dari pembeli yangmenyenangkan bagi penjual. 2 Allowence merupakan pengurangan dari harga menurut daftar list pricekepada pembeli karena adanya aktivitas-aktivitas tertentu yang dilakukanpembeli. 3 Penyesuaian geografis merupakan penyesuaian terhadap harga yang dilakukan oleh produsen sehubungan dengan biaya transportasi produk dari penjualkepada pembeli Tjiptono, 2002:90. Stanton 2000:103 menyatakan bahwa Persepsi konsumen terhadap kualitas berubah-ubahseiring dengan perubahan yang terjadi pada harga. Semakin tinggi hargasuatu produk semakin tinggi pula kualitas produk yang dipersepsi oleh konsumen.Konsumen mempunyai persepsi seperti ini pada saat mereka tidak memilikipetunjuk lain mengenai kualitas produk selain harga. Padahal persepsi kualitasdapat juga dipengaruhi oleh reputasi toko, periklanan, dan variabel lainnya.Strategi penentuan harga pricing sangat signifikan dalam pemberian valuekepada konsumen dan mempengaruhi image produk, serta keputusan konsumenuntuk membeli. Dalam menetapkan harga, harus sesuai dengan nilai yang diberikan dan dipahami pelanggan. Harga memainkan peran yang penting dalambauran pemasaran jasa, karena penetapan harga memberikan penghasilan bagibisnis.

2.1.2.2.3. Lokasi Place

Tempat place dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan keputusanatas saluran distribusi. Pentingnya lokasi untuk jasa tergantung pada jenis dantingkat interaksi yang terjadi. Interaksi antara penyedia jasa dengan pelanggantersebut terdiri dari pelanggan mendatangi penyedia jasa, penyedia jasa mendatangipelanggan, atau penyedia jasa dan pelanggan mentransaksikan bisnis dalam jarakjauh. Menurut Payne 2001:90, “Tempat yang digunakan untuk memasok jasa kepadapelanggan sasaran merupakan bidang keputusan kunci. Keputusan- keputusantempat lokasi dan saluran meliputi pertimbangan mengenai cara penyampaianjasa kepada pelanggan dan di mana jasa harus ditempatkan”. Sedangkan Zeithamldan Bitner dalam Yazid, 2001:79 menyatakan bahwa “Faktor-faktortempatdistribusi yang terdapat dalam pemasaran jasa terdiri dari: jenis saluran,perantara, lokasi outlet, transportasi, penyimpanan dan mengelola saluran”. Tujuan dari penentuan lokasi yang tepat bagi perusahaan adalah agar dapatberoperasi dengan efisien dan dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan.Dalam memilih lokasi, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yangmempengaruhi biaya, kecepatan waktu, kemudahan sarana yang diperlukan.

2.1.2.2.4. Promosi Promotion

Promosi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untk merangsangpembelian produk tertentu lebih cepat atau lebih kuat oleh konsumen. Promosiberkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenalproduk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudianmembeli dan selalu ingat akan produk tersebut.Menurut Alderson dan Green dalam Sastradipoera, 2003:85, bahwa promosi adalah“Setiap upaya pemasaran yang fungsinya untuk memberikan informasi ataumeyakinkan konsumen aktual atau potensial mengenai kegunaan suatu produk ataujasa tertentu dengan tujuan untuk mendorong konsumen baik melanjutkan ataumemulai pembelian produk atau jasa perusahaan pada harga tertentu”. Menurut Zeithaml dan Binner dalam Yazid, 2001:99, faktor-faktor promosi yangterdapat dalam pemasaran jasa terdiri dari: tenaga penjualan atau pelayanan,jumlah seleksi, pelatihan, insentif, target, jenis media dan periklanan, serta bauranpromosi periklanan, sales promotion, personnal selling, dan publisitas. Menurut Kotler 2004:88, promosi terdiri dari 4 empat alat utama, yaitu: 1 Periklanan Segala bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasamelalui media tertentu yang dibayar oleh sponsor tertentu. 2 Penjualan Terdiri dari kumpulan kiat insentif yang berbeda-beda, kebanyakan berjangkapendek, dirancang untuk mendorong pembelian yang lebih cepat atau lebih besar dari suatu produk atau jasa tertentu oleh konsumen atau perdagangantersebut. 3 Hubungan Masyarakat Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif denganpelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi perusahaan juga harus berhubungandengan kumpulan kepentingan publik yang besar. 4 Penjualan Personal Kiat yang paling efektif dalam menyederhanakan operasional kerja terutamadalam membentuk preferensi pembeli, keyakinan, dan tindakan. 2.1.3Perilaku Konsumen 1. Pengertian Perilaku Konsumen Istilah perilaku erat dihubungkan dengan permasalahan manusia. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi di dalam kotak hitam pembeli antara rangsangan dari luar dengan keputusan pembelian pembeli. Perilaku konsumen adalah tindakan yang terlibat langsung dalam menempatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan prosuk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini Setiadi,2003:3. Untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang pembeli pikirkan kognisi, dan mereka rasakan pengaruh, apa yang mereka lakukan perilaku, dan apa serta dimana kejadian di sekitar yang mempengaruhi serta dipengaruhi apa yang dipikirkan dirasa dan dilakukan konsumen. Durianto, dkk 2003:104 mengatakan niat untuk membeli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.Pengetehuan akan niat beli sangat diperlukan pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan penolakan konsumen di masa yang akan datang. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada dalam dirinya dan faktor-faktor yang ada diluar dirinya. Menurut Setiadi 2003 :11 faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai berikut : a. Faktor Budaya Budaya adalah penentu yang mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Seseorang akan mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, prefensi, dan perilaku melalui proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga- lembaga sosial lainnya. Itulah sebabnya jika-jika makhluk lain bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia dipelajari. b. Faktor Sosial Faktor-faktor sosial terdiri dari kelompok referensi, keluarga, dan peran, dan status. Kelompok referensi seorang terdiri dari kelompok yang memiliki pengaruh maupun tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Anggota keluarga juga dapat mempengaruhi perilaku pembeli baik itu keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orangtua maupun keluarga sebagai sumber keturunan yaitu suami istri dan anak-anaknya. Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dalam dijelaskan dalam pengertian peranan dan status. Setiap peran akan mempengaruhi perilaku pembelian seseorang. c. Faktor Pribadi Faktor pribadi maksudnya adalah faktor yang meliputi usia dan tingkat daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. Dalam faktor usia dan tahapan dalam siklus hidupnya, orang-orang dewasa biasanyamengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. Dalam faktor pekerjaan, pekerjaan dapat membentuk kelompok-kelompok yang memiliki minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu. Adapun yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan hartanya, kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan untuk menabung. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang karena gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan. Faktor terakhir yang mempengaruhi konsumen dari faktor pribadi yaitu Kepribadian dan Konsep Diri. Kepribadian dan konsep diri adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang respon nyata terhadap lingkungan yang relatif konsisten. d. Faktor Psikologis meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap. Motif adalag kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk dapat mencari pemuasan terhadap kebutuhan itu. Persepsi didefenisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Sedangkan proses belajar menjelaskan prubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Terakhir adalah keyakinan dan sikap yaitu suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseoarang terhadap sesuatu. 3. Model Perilaku Konsumen Pengaruh pertama dalam pemelihan konsumen adalah stimuli. Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan proses informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari iklan, tema atau dari pengalamannya sendiri. Pengarug kedua datang dari konsumen itu sendiri yang meliputi persepsi, sikap, dan manfaat yang dicarinya, serta karakteristik konsumen itu sendiri. Pengaruh ketiga atas kepuasan konsumen adalah respon konsumen yaitu hasil akhir dari keputusan konsumen Simamora,2001 :226. 4. Proses pengambilan keputusan Proses pengambilan keputusan melibatkan beberapa alternatif karena keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda. Semua aspek pengaruh dan kognisi dilibatkan dalam pengambilan keputusan konsumen termasuk pengetahuan, arti, kepercayaan yang diaktifkan dari ingatan serta proses pemahaman dari informasi yang didapatkan dari lingkungan. Menurut Setiadi 2003:414 inti dari pengambilan keputusan adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya sehingga dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan dipandang sebagai pemecahan masalah. Berikut gambar proses pengambilan keputusan menurut Setiadi 2003 : 16 : Gambar 2.1 Proses pengambilan keputusan Sumber : Setiadi 2003 : 16 Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pengenalan Masalah Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari adanya perbedaan antara kondisi yang sebenarnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat berasal dari rangsangan internal yaitu yang berasal dari kebutuhan dasar dari seseorang seperti rasa lapar, dan dahaga dapat juga berasal dari rangsangan eksternal seperti seseorang melewati toko roti dan melihat roti yang sedang dibakar dan merangsang rasa laparnya. 2. Pencarian informasi Seseorang yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Pencarian informasi dapat dibedakan atas dua tingkatan yaitu keadaan tingkat pencarian informasi yang biasa-biasa saja yang disebut perhatian yang menigkat. Proses pencarian informasi yang kedua adalah pencarian informasi yang lebih aktif dapat dilakukan dengan mencari bahan-bahan bacaan, bertanya kepada teman-teman dan melakukan kegiatan mencari untuk mempelajari yang lain. Secara umum konsumen menerima informasi yang paling banyak dari sumber-sumber komersial yaitu sumber-sumber yang didominasi oleh pasar. Mengenali kebutuhan Pencarian informasi Evaluasi alternatif Keputusan membeli Perilaku pasca pembelian 3. Evaluasi Alternatif Tidak ada proses evaluasi yang sederhana dan tunggal digunakan oleh konsumen atau bahkan oelh satu konsumen pada seluruh situasi membeli. Kebanyakan model evaluasi konsumen bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional. Menurut Engel, et al 2001 : 176 ada tiga atribut penting yang sering digunakan untuk evaluasi yaitu: a. Harga yaitu yang paling sering digunakan sebagian besar konsumen sebagai bahan evaluasi produk. Bagi sebagian penduduk Indonesia yang berpenghasilan rendah , maka harga merupakan faktor utama dalam mempertimbangkan produk atau jasa. Konsumen pun sangat sensitif terhadap harga. b. Merek yaitu mana yang penting bagi sebuah produk atau jasa. Merek- merek yang lama yang sudah dikenal oleh konsumen telah menjadi suatu citra bahkan menjadi status bagi produk tersebut. Maka tidak mengherankan jika merek dijadikan sebagai bahan evaluasi suatu produk. c. Asal negara : Konsumen Indonesia dikenal sebagai konsumen yang menyukai produk import. Mereka menganggap produk impor lebih berkualitas dibandingkan produk lokal. 4. Keputusan Pembeli Keputusan membeli adalah tahap evaluasi konsumen dengan membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan Setiadi, 2003 : 16. Konsumen juga dapat membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Tujuan pembelian juga akan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. 5. Perilaku Pasca Pembelian Respon konsumen pasca pembelian tergantung pada tingkat kepuasan yang dirasakan konsumen dari produk. Kepuasan pembeli merupakan hasil dari kedekatan antara harapan dari pembeli tentang produk dan kemampuan dari produk tersebut.

2.2 Penelitian Terdahulu

Anisa Sakinah 2011, Dengan Judul“Analisis Bauran Pemasaran Terhadap Minat Konsumen Dalam Membeli Busana Muslim Pada Toko HJ Isma Lubis Pasar Petisah Medan”. Dengan Penelitian Yang Bertujuan Untuk Mengetahui Hubungan Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Konsumen Dalam Melakukan Pembelian Busana Muslim Toko Hj Isma. Penelitian Ini Memiliki Jumlah Sample 88 Orang Dan Alat Pengumpulan Data Yang Digunakan Yaitu Dengan Wawancara, Observasi, Dan Membuat Angket. Hendra Saputra 2008, Dengan Judul “Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran TerhadapKeputusan Pembelian Teh Celup Sari Wangi Oleh Konsumen Rumah Tangga Di Kota Medan“. Dengan Penelitian Yang Bertujuan Untuk Mengetahui Faktor Yang BerpengaruhDalam Penyusunan Strategi Bauran Pemasaran Adalah Produk,Harga, Saluran Distribusi Dan Promosi. Tujuan Dari Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui Dan Menganalisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Teh Celup Sari Wangi Oleh Konsumen Rumah Tangga Di Kota Medan Dan Untuk Mengetahui Variabel Yang Dominan Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Teh Celup Sari Wangi Oleh Konsumen Rumah Tangga Di Kota Medan. Siti Durry Sholihah 2010 Dengan Judul “Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran Marketing Mix Variable Terhadap Keputusan Pembelian Cengkir Gading Studi Kasus Studi Kasus Di Perusahaan Rokok Cengkir Gading Nganjuk Jawa Timur”. Dari Empat Variabel, Hanya Tiga Variabel Yakni Produk, Harga, Dan Saluran Distribusi Memiliki Hubungan Yang Sangat Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Cengkir Gading, Sedangkan Promosi Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian. Rezky Purna Satit, Et Al2012 Dengan Judul “The Relationship Between Marketing Mix And Customer Decision-Making Over Travel Agents : An Empirical Study”, Melakukan Penelitian Terhadap 215 Responden Sebagai Konsumen Agen Perjalanan Di Palembang, Indonesia. Secara Parsial Dari Seluruh Variabel Yakni Produk, Harga, Saluran Distribusi Dan Promosi, Yang Memiliki Hubungan Yang Positif Dan Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Agen Perjalanan Hanya Variabel Produk Dan Harga.

2.3. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan dan dikembangkan dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara dan survei literatur Kuncoro, 2003:44. Pemasaran merupakan seni menjual produk dimana memahami dan mengidentifikasi pelanggan sedemikian rupa adalah tugas utama seorang pemasar untuk mengetahui barang dan jasa apa yang sesuai dengan pelanggannya. Konsep pemasaran, sebagai seni menjual produk dalam mencapai tujuan pemasarn tersebut menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam memciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan pada pasar sasaran yang terpilih Kotler, 2007 :6. Hal ini menjelaskan bahwa menciptakan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan berarti bagaimana cara membujuk konsumen untuk memutuskan pembelian. Mempelajari perilaku konsumen membantu pemasar untuk memahami keputusan pembelian konsumen. Menurut Kotler 2005:30, “Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkankepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapatmemuaskan keinginan atau kebutuhan pasarnya. Yang dimaksud dengan produkdalam kaitan ini adalah seperangkat sifat-sifat yang nyata dan tidak nyata yangmeliputi bahan-bahan yang dipergunakan, mutu, harga, kemasan, warna, merek,jasa, dan reputasi penjual”. Lupiyoadi 2001:77, menyatakan bahwa “Strategi penentuan harga pricing sangatsignifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi imageproduk serta keputusan konsumen untuk membeli. Keputusan penetapan harga jugasedemikian penting dalam menentukan seberapa jauh pelayanan jasa dinilai olehkonsumen, dan juga dalam proses membangun citra”. Menurut Payne 2001:90, “Tempat yang digunakan untuk memasok jasa kepadapelanggan sasaran merupakan bidang keputusan kunci. Keputusan- keputusantempat lokasi dan saluran meliputi pertimbangan mengenai cara penyampaianjasa kepada pelanggan dan di mana jasa harus ditempatkan”. Menurut Alderson dan Green dalam Sastradipoera, 2003:85, bahwa promosi adalah“Setiap upaya pemasaran yang fungsinya untuk memberikan informasi ataumeyakinkan konsumen aktual atau potensial mengenai kegunaan suatu produk ataujasa tertentu dengan tujuan untuk mendorong konsumen baik melanjutkan ataumemulai pembelian produk atau jasa perusahaan pada harga tertentu”. Menurut Setiadi 2003:414 inti dari pengambilan keputusan adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya sehingga dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan dipandang sebagai pemecahan masalah. Rangsangan bauran pemasaran akan memberikan pengetahuan padakonsumen informasi-informasi seputar produk, antara lain keunggulan produk,bentuk, harga, lokasi penjualan, dan sebagainya. Dengan meningkatnya pengetahuanakan produk akan mempengaruhi konsumen dalam bentuk timbulnya keinginan untuk memiliki. Keinginan untuk memiliki ini kemudian akan berlanjut pada tindakan melakukan pembelian atau tidak. Berdasarkan pemikiran diatas maka kerangka konseptual dapat dibuat secara sistematis sebagai berikut : Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Sumber : Durianto dkk 2001, Situmorang 2001, Setiadi 2003, Tjiptono dan chandra2007 diolah oleh peneliti Produk X 1 Harga X 2 Lokasitempat X 3 Promosi X 4 Keputusan Pembelian Y

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Hipotesis merupakan pernyataan peneliti tentang hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian serta merupakan pernyataan yang paling spesifikKuncoro, 2009 : 12. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka berpikir, maka dihipotesiskan sebagai berikut: “ Bauran pemasaran yang terdiri dari: produk product, harga price, lokasi place, promosi promotion berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada UKM Es Dawet Cah Mbanjar Medan.”

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan atau korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk menentukan apakah terdapat asosiasi antara dua variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada diantara variabel yang diteliti Kuncoro, 2009:12. Oleh karena itu pada penelitian ini akan menjelaskan pengaruh Produk X 1 , HargaX 2 , Lokasi X 3 , dan PromosiX 4 terhadap Keputusan PembelianYEs Dawet Cah Mbanjar.

3.2 Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di kantor es dawet cah mbanjar di jalan Sei serayu No.9 Medan dan di sekitar pangkalan tempat penjualan es dawet cah mbanjar. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini akan dilakukan mulai dari bulan Desamber 2014 sampai dengan bulan Februari 2015.

3.3 Batasan Operasional

Pembatasan penelitian yang sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan peneliti serta keterbatasan informasi yang diperoleh pada objek penelitian dilakukan untuk menghindari untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisi permasalahan. Batasan Operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel Independen X yaitu bauran pemasaran terdiri dari produk product sebagai X 1 , harga price sebagai X 2 , lokasi place sebagai X 3 , dan promosi promotion sebagai X 4 . b. Variabel dependen Y yaitu keputusan pembelian Es dawet cah mbanjar.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel pada penelitian ini adalah : 1.Variabel bebas independent variabel yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung terhadap variabel lain. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah :

a. Produk X

1 Produk Merupakan Segala Sesuatu Yang Dapat Ditawarkan Kepada Pasar Untuk Diperhatikan, Dimiliki, Digunakan Atau Dikonsumsi Yang DapatMemuaskan Keinginan Atau Kebutuhan Pasarnya. Produk Dalam Penelitian Ini Adalah Es Dawet Cah Mbanjar. b. Harga X 2 Harga AdalahSejumlah Uang Yang Dibayarkan Atas Barang Dan Jasa, Atau Jumlah NilaiYang Konsumen Tukarkan Dalam Rangka Mendapatkan Manfaat Dari Memiliki Atau Menggunakan Barang Dan Jasa. Harga Di Dalam Penelitian Ini Adalah Harga Produk Es Dawet Cah Mbanjar Yang Berkisar Rp.3.000,-Cup. c. Lokasi X 3 Lokasi Adalah Tempat Berlangsungnya Atau Beroperasinya Kegiatan Suatu Usaha Dan Proses Pendistribusian Produk. Lokasi Penjualan Es Dawet Cah Mbanjar Terletak Di Beberapa Lokasi Jalan Di Kota Medan. d. Promosi X 4 Promosi Adalah Setiap Upaya Pemasaran Yang Fungsinya Untuk Memberikan Informasi AtauMeyakinkan Konsumen Actual Atau Potensial Mengenai Kegunaan Suatu Produk AtauJasa Tertentu Dengan Tujuan Untuk Mendorong Konsumen Baik Melanjutkan AtauMemulai Pembelian Produk Atau Jasa Perusahaan Pada Harga Tertentu. Promosi Yang Dilakukan Oleh UKM Es Dawet Cah Mbanjar Antara Lain Melalui Publisitas, Penjualan Langsung Dan word of mouth. e. Keputusan Pembelian Y Keputusan Pembelian Adalah Proses Pengintegrasian Yang Mengkombinasikan Pengetahuan Untuk Mengevaluasi Dua Atau Lebih Perilaku Alternative Dan Memilih Salah Satu Diantaranya Setiadi 2003:44. Di Dalam Penelitian Ini Akan Diteliti Mengenai Keputusan Pembelian Oleh Konsumen Es Dawet Cah Mbanjar. Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Indikator Skala pengukuran Variabel Produk Segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pasarnya. 1. Cita Rasa 2. Kemasanpraktis 3. Higienis 4. Produk aman dikonsumsi Likert Variabel Harga Sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa, atau jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang dan jasa.

1. Harga terjangkau

2. Kepastian harga

3. Harga sesuai

dengan kualitas Likert Variabel lokasi Tempat berlangsungnya kegiatan usaha

1. Lokasi strategis

2. Penataan barang

dagangan 3. Kebersihan tempat Likert Variabel promosi Setiap upaya pemasaran yang fungsinya untuk memberikan informasi atau meyakinkan konsumen actual atau potensial mengenai kegunaan suatu produk atau jasa tertentu dengan tujuan untuk mendorong konsumen baik melanjutkan atau memulai pembelian produk atau jasa perusahaan pada hargatertentu.

1. word of mouth

2. Penjualan

langsung 3. .Publisitas Likert Keputusan pembelian Y Keptusan membeli adalah tahap evaluasi konsumen dengan membentuk prefernsi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan 1.Pengenalan masalah 2.Pencarian informasi 3.memiliki kelebih dibanding produk lain 4.Memutuskan melakukan pembelian Likert

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberikan skor Sugiyono, 2008:132. Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut: Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert No. Pertanyaan Skor 1 Sangat Setuju SS 5 2 Setuju S 4 3 Kurang Setuju KS 3 4 Tidak Setuju TS 2 5 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber: Sugiyono 2008:132 3.6Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono 2006:72, “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpulan“. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Es Dawet Cah Mbanjar yang jumlahnya tidak teridentifikasi unidentified dan pernah melakukan pembelian produk es dawet cah mbanjar sebelumnya. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2010 : 118. Oleh karena Konsumen ES dawet cah Mbanjar yang pernah melakukan pembelian es dawet cah mbanjar tidak diketahui jumlahnya, Sehingga untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus unidentified sampel dari Supramono 2003:63. � = �� � �� � � Keterangan : n = jumlah sampel Za = nilai standard normal yang jumlahnya tergantung a Bila a = 0,05 maka Z = 1,67 Bila a = 0,01 maka Z = 1,96 p = Estimasi proporsi populasi q = 1-p d = penyimpangan yang ditolerir = 10 berdasarkan pengamatan sementara yang dilakukan kepada 30 orang responden secara acak, 18 orang diantaranya memenuhi kriteria mengetahui produk es dawet cah mbanjar dan pernah mengkonsumsi es dawet cah mbanjar: � = �, �� � �, ���, �� �, � � n = 66,93 = 67 orang Teknik pengambilan Sampel diambil dengan accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan responden yang kebetulan ada atau tersedia yang dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang ditemui cocok sebagai sumber data Notoadmojo, 2005 : 89. Pada penelitian ini, kriteria sampel yang ditentukan adalah Konsumen yang sudah pernah membeli Es dawet cah Mbanjar sebelumnya.

3.7 Jenis Data

Dalam penelitian ini digunakan dua jenis data, yaitu :

1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara langsung terhadap sampel yang berisikan daftar pertanyaan atau kuesioner.

2. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan juga informasi dari internet untuk mendukung penelitian ini.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini dilakukan dua teknik pengumpulan data yaitu : 1.Daftar Pertanyaan kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden yaitu konsumen Es dawet cah Mbanjar yang sudah melakukan pembelian langsung di lokasi yang menjadi sampel atau responden dalam penelitian ini 2.Wawancara Langsung Wawancara secara langsung dilakukan untuk memperjelas jawaban dari kuesioner yang telah diisi oleh sampel penelitian. 3.Studi Dokumentasi Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data atau dokumen yang mendukung penelitian.

3.9. Uji Validitas dan Realibilitas

Uji validitas dan uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner layak digunakan sebagai intrumen penelitian. Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data. Instrumen yang baik adalah intrumen yang sesuai dengan sifat data yang dikumpulkan dan dapat menjamin bahwa data yang kita kumpulkan itu sahih valid dan dapat dipercaya reliabel Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Skala pengukuran dikatakan valid jika skala tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan konsistensi dari pengukurannya yaitu intrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama menghasilkan data yang tidak berbeda Situmorang dan Lutfi , 2011:76. Pengujian validitas dan reliabilitas akan dilakukan atas 30 orang konsumen es dawet Cah mbanjar diluar Responden yang telah dijadikan sampel namun termasuk dalam populasi dalam penelitian ini. a. Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17, dengan kriteria menetapkan suatu kuesioner valid adalah sebagai berikut: 1 Jika r hitung r tabel , maka pertanyaan dinyatakan valid. 2 Jika r hitung r tabel , maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1 Jika r alpha positif atau lebih besar dari r tabel maka pertanyaan reliabel. 2 Jika r alpha negatif atau lebih kecil dari r tabel maka pertanyaan tidak reliabel.

3.10 Metode Analisis Data

1. Analis Deskriptif

Analisis deskriptif Sugiyono, 2006:142 adalah metode yang penganalisaannya dilakukan dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

2. Uji asumsi klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi. Persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah: a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti dan mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov terhadap nilai standart residual hasil persamaan regresi. Apabila probabilitas hasil Kolmogrov Smirnov lebih besar dari 0,055, maka data berdistribusi normal dan sebaliknya. Selain itu deteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik normalitas. Tetapi jika data menyebar di setiap garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Namun jika data menyebar jauh dari garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji heteroskedastisitas Digunakan untuk menguji model regresi, apakah terjadi ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika residual dari suatu pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Model yang paling baik adalah apabila tidak terjadi heteroskedastisitas. c. Uji multikolinearitas Digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi maka bisa dikatakan terdapat masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variable independen. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala ultikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variable independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai tolerane 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Situmorang,dkk, 2008:104 .

3. Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui hubunganpengaruh variabel bebas product, price, place, dan promotion dan variabel terikat keputusan pembelian akan digunakan metode analisis fungsi regresi linier berganda. Kemudian agar hasil penelitian lebih terarah dan teruji maka digunakan bantuan program SPSS Statistical Programs For Social Science versi 17.0.Rumusnya adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 +e Keterangan: Y = Keputusan Pembelian a = konstanta b 1 ,b 2 , b 3 dan b 4 = koefisien Regresi Linier Berganda X 1 = Variabel produk product X 2 = Variabel harga price X 3 = Variabel lokasi place X 4 = Variabel promosi promotion e = kesalahan pengganggu standard error

4. Uji Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah krisis daerah dimana H ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H o diterima. Dalam analisisnya ada beberapa criteria ketepatan, yaitu: a. Uji signifikan Parsial Uji-t Uji-t dilakukan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Bentuk pengujiannya sebagai berikut, yaitu: H : b i = 0 artinya variabel bebas; variable produk product, variable harga price, variabel lokasi place, variabel promosi promotion secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y yaitu keputusan pembelian. H a : b i ≠ 0 artinya variabel bebas: variable produk product, variable harga price, variabel lokasi place, variabel promosi promotion secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y yaitu keputusan pembelian. Nilai T hitung akan dibandingkan dengan nilai T tabel . Kriteria Pengambilan Keputusan KPK yaitu: Ho diterima bila T hitung T tabel pada α = 5 Ho ditolak bila T hitung T tabel pada α = 5 b. Uji Signifikan Simultan Uji-F Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 ,b 2, b 3, b 4 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H : b 1 ,b 2, b 3, b 4 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5

4. Pengujian Koefisien Determinan R

2 Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan R 2 berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0 ≤ R 2 ≤1. Hal ini berarti, bila R 2 semakin besar mendekati satu, maka menunjukkan pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 , X 3, danX 4 adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R 2 semakin mengecil mendekati nol, menunjukkan pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 , X 3, danX 4 terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

UKM es dawet cah mbanjar adalah perusahaan berskala usaha kecil dan menengah yang bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran es dawet. Es dawet cah mbanjar beralamat di jalan Sei serayu no.9 Medan. UKM es dawet cah mbanjar telah beroperasi sejak tahun 2007 dibawah kepemilikan adalah Hafiz Khairul Rijal . Es dawet cah mbanjar melakukan proses produksi sampai dengan penjualan hasil produksi secara independen tanpa bekerja sama dengan pihak manapun, dimulai dari menganalisis kebutuhan pasar, menentukan segmentasi pasar, melakukan proses produksi, pengemasan, menentukan merek, menentukan harga, mendistribusikan produk, dan mempromosikan produk. Es dawet cah mbanjar melakukan proses penjualan dengan memanfaatkan penyebaran titik distribusi yang berada di jalan setia budi dan lokasi seperti kampus dan sekolah-sekolah. Selain itu, penjualan dilakukan dengan penjualan pintu ke pintu. Es dawet cah mbanjar telah memiliki merek resmi serta konsumen tersendiri yang membuat produk ini beda dari pesaingnya. UKM es dawet cah mbanjar memiliki kemajuan usaha yang cukup maju, terbukti lewat usaha ini, sang pemilikHafiz Khairul RijalLewat Es Dawet Cah Mbanjar ini,Beliau juga mendapat berbagai penghargaan sebagai berikut : 1.Tahun 2008, terpilih menjadi Pemenang UMK Bank Sumut Award 2.Tahun 2008, terpilih menjadi Pemenang Wirausaha Muda Mandiri 3 Tahun 2010, terpilih menjadi UMK Award dari Departemen Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kamar Dagang Indonesia KADIN 4.Tahun 2010, memperoleh ISMBEA Award 5. Tahun 2010, terpilih menjadi Pemuda Pelopor Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara. www.pemkomedan.go.id

4.1.2 Struktur Organisasi

Stuktur organisasi haruslah memperhatikan hal-hal yang penting, misalnya jenis perusahaan, luas perusahaan, daerah operasi, dan faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi perusahaan. Agar manajemen dapat mengelola organisasi perusahaan secara efektif dan efisien, maka perlu diciptakan suatu organisasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Struktur organisasi yang disusun harus dapat memberikan suatu gambaran menyeluruh mengenai pembagian kerja serta bidang-bidang pekerjaan dan menetapkan hubungan yang terdapat antara para pekerja maupun bagian- bagian yang ada. Struktur organisasi UKMes dawet cah mbanjar adalah berbentuk struktur organisasi garis dimana seorang atasan sekaligus pemilik mempunyai sejumlah bawahan tertentu dan setiap bawahan mempunyai uraian tugas khusus masing- masing dan memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada atasan sekaligus pemilik tersebut. Hafiz Khairul Rijal sebagai pemilik menunjuk 1 orang sebagai manajer pelaksana dan membawahi 4 orang sesuai dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing. Struktur organisasi UKM es dawet cah mbanjar dapat dilihat pada Gambar 4.1. . Sumber : UKM es dawet cah mbanjar 2015 Gambar 4.1 Hafiz khairul rijal Pemilik Yani Manajer Pelaksana Saiful Roji Hendra Rahmat Hendrik Chandra Struktur organisasi

4.1.3 Karakteristik Responden

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Konsumen Es Dawet Cah Mbanjar yang jumlahnya tidak teridentifikasi. Sampel yang diambil sebanyak 67 orang berdasarkan rumus Unidentified Sampling, dengan kriteria bahwa sampel adalah Konsumen ed dawet cah mbanjar yang melakukan pembalian lebih dari satu kali.

4.1.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin