Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Metode Analisis Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan jenis eksplanatory reaserch yang bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh dukungan sosial dan karakteristik keluarga terhadap perilaku pemberian makan kepada balita.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di wilayah kerja puskesmas Helvetia Kota Medan, karena dari gambaran keadaan gizi masyarakat Kota Medan yang ditemukan 2650 balita penderita gizi kurang dan 154 penderita gizi buruk terdapat sejumlah 363 balita penderita gizi kurang atau sebesar 13,70 di wilayah Medan Helvetia yang merupakan tingkat persentase terbesar di Kota Medan. Penelitian ini dilaksanakan bulan Juni sampai dengan Desember 2012

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah sebesar 4985 orang sesuai dengan jumlah balita, dimana 1 satu orang balita dianggap mewakili satu keluarga dan yang menjadi responden adalah orang tua balita tersebut. Universitas Sumatera Utara Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan persamaan Slovin Sugiyono, 2001 yaitu: � = � 1 + �� 2 Dimana: N= Besar populasi n = Besar sampel d = Tingkat kesalahan yang masih ditolerir � = 4895 1 + 49850,1 2 � = 4895 1 + 49850,01 � = 4895 1 + 49,85 � = 4895 50,85 n = 98,033 n = 98 Setelah dilakukan perhitungan seperti diatas, maka didapatlah besar sampel sebanyak 98 orang balita, untuk mengindari bias sampel ditambahkan sebanyak 20 menjadi 118 orang dan yang menjadi responden adalah orang tua dari balita tersebut. Untuk masing-masing sampel diambil secara simple ramdom sampling dengan mengundi dari seluruh anggota populasi, jika balita yang terpilih ternyata masih Universitas Sumatera Utara dalam satu keluarga maka akan diacak lagi sehingga satu balita akan mewakili satu keluarga. 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Jenis dan cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode : a. Data primer yaitu data berupa pendidikan orang tua, pendapatan orang keluarga, pekerjaan orang tua, besar keluarga, dukungan emosional, dukungan informasional, dukungan instrumental, dukungan penghargaan, jumlah makanan, bentuk makanan dan frekuensi pemberian makanan yang dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesoner kepada orang tua balita. b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumentasi, laporan Dinas kesehatan Kota Medan, dan Puskesmas Helvetia serta data-data pendukung lainnya.

3.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner karakteristik keluarga, dukungan sosial dan pemberian makan pada balita yang telah disusun terlebih dahulu dilakukan uji coba sebelum dijadikan sebagai alat ukur penelitian yang bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur. Uji coba kuesioner dilakukan terhadap 30 ibu yang memiliki balita di Kecamatan Medan Sunggal. Hasil uji validitas dan reabilitas dapat dilihat pada lampiran 2 Universitas Sumatera Utara Untuk menghitung validitas suatu instrumen dilakukan dengan cara menghitung korelasi antar skor hitung masing-masing pertanyaan dalam suatu variabel menggunakan korelasi pearson Product Moment Corelation Situmorang 2010, dengan ketentuan jika nilai r-hitung r-tabel, maka dinyatakan valid dan sebaliknya. Ketentuan kuesioner dikatakan valid pada penelitian ini, jika : 1. Nilai r- hitung variabel ≥ 0,361 dikatakan valid. 2. Nilai r-hitung variabel 0,361 dikatakan tidak valid. Setelah semua pertanyaan valid, analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Reabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha yaitu menganalisis alat ukur satu kali pengukuran Situmorang,2010, dengan ketentuan, jika nilai r-Alpha r-tabel, maka dinyatakan relialibel. Nilai r-Alpha untuk penentuan reliabilitas adalah : 1. Nilai r- Alpha ≥ r-tabel dikatakan reliabel 2. Nilai r-Alpha r-tabel dikatakan tidak reliabel. Uji validitas daan reliabilitas kesahihan dan keandalan alat ukur penelitian berupa kuisoner dilakukan sebelum digunakan untuk mengukur karakteristik umur orang tua, besar keluarga, pendapatan orang tua, pengetahuan orang tua, dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi, dukungan penghargaan dan pemberian makan pada balita. Hal ini dimaksudkan agar alat ukur yang digunakan benar-benar tepat dan cermat dalam melakukan fungsi ukurnya serta dapat dipercaya. Validitas dan reliabilitas alat ukur dilihat dari koefisien korelasinya, semakin tinggi Universitas Sumatera Utara angka koefisien korelasinya semakin valid dan reliabel alat ukur tersebut. Hasil uji validitas dan reabilitas dapat dilihat pada lampiran 2. 3.5. Veriabel dan Defenisi Operasional 3.5.1. Variabel Bebas Dukungan sosial adalah bantuan yang berasal dari orang yang memilki hubungan sosial akrab dengan ibu yang menerima bantuan seperti tetangga, kader posyandu, petugas kesehatan, dan tokoh masyarakat. Bentuk dukungan ini dapat berupa informaasi, tingkah laku tertentu, ataupun materi yang dapat menjadikan individu yang menerima merasa disayangi, diperhatikan, dan bernilai. Dalam penelitian ini kenyamanan, perhatian, penghargaan dan bantuan tersebut difokuskan pada dukungan yang diperoleh dari luar keluarga tetangga, kader posyandu, petugas kesehatan, dan tokoh masyarakat. Dukungan ini dibagi dalam empat bentuk, yaitu: a Dukungan emosional adalah yang mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap ibu dalam hal pemberian makan balita dari tetangga, kader posyandu, petugas kesehatan, dan tokoh masyarakat. b Dukungan instrumental adalah mencakup material seperti pemberian makanan tambahan PMT, pemberian taburia, yang berhubungan dengan pola pemberian makan balita dari tetangga, kader posyandu, petugas kesehatan, dan tokoh masyarakat. Universitas Sumatera Utara c Dukungan informasional, adalah yang mencakup pemberian informasi kepada ibu atau pengasuh balita dalam hal pola pemberian makan balita dari tetangga, kader posyandu, petugas kesehatan, dan tokoh masyarakat. d Dukungan penghargaan adalah yang mencakup pujian, pernyataan yang menguatkan hal- hal yang telah ibu lakukan adalah benar, pemberian semangat untuk melakukan hal-hal positif baik berupa pernyataan ataupun hadiah, terkait dengan pola pemberian makan pada balita dari tetangga, kader posyandu, petugas kesehatan, dan tokoh masyarakat. Karakteristik keluarga adalah sifat yang melekat atau terdapat pada sebuah keluarga yang akan mempengaruhi pola pemberian makanan gizi seimbang pada balita meliputi: 1. Pendidikan adalah jenis pendidikan formal yang terakhir diselesaikan oleh ibu balita. 2. Penghasilan adalah jumlah uang yang didapatkan keluarga setiap bulannya. 3. Pekerjaan orang tua balita adalah tempat mereka melakukan kegiatan yang mendapat uang dan menjadi prioritas dalam penghasilan untuk kehidupan keluarga. 4. Besar keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Universitas Sumatera Utara

3.5.2. Variabel Terikat

Pemberian makanan balita adalah bentuk pemberian makan pada balita sehari- hari meliputi jumlah makanan, bentuk makanan dan frekuensi makan balita. Penilaian dilakukan sesuai anjuran susunan makanan yang sesuai kebutuhan gizi seseorangkelompok orang untuk hidup sehat, cerdas, produktif, berdasarkan Pedoman pemberian ASI dan makanan pada balita Depkes, 2005. 3.6. Metode Pengukuran 3.6.1. Metode Pengukuran Variabel Bebas 1. Pengukuran variabel dukungan emosional didasarkan kepada skala interval dari enam pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban “ya” bobot nilai 1 dan “tidak” bobot nilai 0 dan dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu: 1. Baik : jika total nila i yang diperoleh ≥ 50 skor ≥ 7 2. Tidak Baik : jika total nilai yang diperoleh 50 skor 7 2. Pengukuran variabel dukungan instrumental didasarkan kepada skala interval dari enam pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban “ya” bobot nilai 1 dan “tidak” bobot nilai 0 dan dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu: 1. Baik : jika total nila i yang diperoleh ≥ 50 skor ≥ 3 2. Tidak Baik : jika total nilai yang diperoleh 50 skor 3 3. Pengukuran variabel dukungan informasi didasarkan kepada skala interval dari enam pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban “ya” bobot nilai 1 dan “tidak” bobot nilai 0 dan dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Baik : jika total nila i yang diperoleh ≥ 50 skor ≥ 8 2. Tidak Baik : jika total nilai yang diperoleh 50 skor 8 4. Pengukuran variabel dukungan penghargaan didasarkan kepada skala interval dari enam pertanyaan yang diajukan dengan alternati f jawaban “ya” bobot nilai 1 dan “tidak” bobot nilai 0 dan dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu: 1. Baik : jika total nila i yang diperoleh ≥ 50 skor ≥ 11 2. Tidak Baik : jika total nilai yang diperoleh 50 skor 11 5. Pendidikan adalah jenis pendidikan formal yang terakhir yang diselesaikan oleh responden. Pendidikan dikategorikan menjadi : 1 Pendidikan Dasar : Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah PertamaSMP 2 Pendidikan Menengah : Sekolah Menengah Atas SMA 3 Pendidikan Tinggi : Diploma, Sarjana, Master, Doktor 6. Penghasilan adalah jumlah uang yang didapatkan keluarga setiap bulannya, dikategorikan menjadi 2 yaitu Rp.1.460.000,- dan Rp.1.460.000,- berdasarkan dari angka Upah Minimum Kota Medan. 7. Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktivitas responden sehari – hari. Pekerjaan dikategorikan menjadi: 1 Ibu Rumah Tangga 2 PNS 3 Wiraswasta 4 Honorer 5 Pegawai Swasta Universitas Sumatera Utara 8. Besar keluarga dikategorikan menjadi 2 yaitu keluarga kecil 4 orang dan keluarga besar 4 orang.

3.6.2. Metode Pengukuran Variabel Terikat

Pengukuran pada variabel pemberian makan pada balita yang didasarkan pada anjuran susunan makanan yang sesuai kebutuhan gizi seseorangkelompok orang untuk hidup sehat, cerdas, produktif, berdasarkan Pedoman pemberian ASI dan makanan pada balita Depkes, 2005, dilakukan dengan mengajukan pernyataan kepada ibu sesuai dengan kelompok umur balita pada saat diwawancara. Jawaban ya diberi nilai 1 dan tidak diberi nilai 0. Ibu yang memiliki balita 0-6 bulan diberikan 7 pernyataan dan dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu: 1. Baik, apabila nilai yang diperoleh responden 50 skor 4 2. Tidak Baik, apabila nilai yang diperoleh responden ≤ 50 skor 4 Ibu yang memiliki balita 7-12 bulan diberikan 6 pernyataan dan dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu: 1. Baik, apabila nilai yang diperoleh responden 50 skor 3 2. Tidak Baik, apabila nilai yang diperoleh responden ≤ 50 skor ≤ 3 Ibu yang memiliki balita 13-35 bulan diberikan 8 pernyataan dan dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu: 1. Baik, apabila nilai yang diperoleh responden 50 skor 4 2. Tidak Baik, apabila nilai yang diperoleh responden ≤ 50 skor ≤ 4 Universitas Sumatera Utara Ibu yang memiliki balita Untuk 36-59 bulan diberikan 10 pernyataan dan dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu: 1. Baik, apabila nilai yang diperoleh responden 50 skor 5 2. Tidak Baik, apabila nilai yang diperoleh responden ≤ 50 skor ≤ 5 Tabel 3.1. Metode Pengukuran Variabel Penelitian No Variabel Jumlah Pernyat aanpert anyaan Alternatif Jawaban Bobot Nilai Kategori Skala Ukur 1 Pendidikan 1 Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah PertamaSMP Sekolah Menengah Atas SMA Diploma, Sarjana, Magister, Doktor Interval 2 Pekerjaan 1 1 Ibu Rumah Tangga 2 PNS 3 Wiraswasta 4 Honorer 5 Pegawai Swasta Ordinal 3 Penghasilan 1 Rp.1.460.000,- Rp.1.460.000,- Nominal 4 Besar keluarga 1 4 Orang 4 Orang Interval 5 Dukungan emosional 12 a. Ya b. Tidak 1 Baik, skor 7 Tidak Baik, skor 7 Ordinal 6 Dukungan instrumental 5 a. Ya b. Tidak 1 Baik, skor 3 Tidak Baik, skor 3 Ordinal 7 Dukungan informatif 15 a. Ya b. Tidak 1 Baik,skor 8 Tidak Baik, skor 8 Ordinal 8 Dukungan penghargaan 22 a. Ya b. Tidak 1 Baik , skor 11 Tidak Baik, skor 11 Ordinal 9 Pemberian makan balita  0-6 bulan  7-12 bulan  13-35 bulan  36-59 bulan 7 6 8 10 a. Ya b. Tidak 1 Baik skor, 4 Tidak Baik, skor 4 Baik skor, 3 Tidak Baik, skor 3 Baik skor, 4 Tidak Baik, skor 4 Baik skor, 5 Tidak Baik, skor 5 Ordinal Universitas Sumatera Utara

3.7. Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini mencakup : 1. Analisis univariat, yaitu analisis yang menggambarkan secara tunggal variabel- variabel penelitian baik variabel bebas maupun veriabel terikat dalam bentuk distribusi frekuansi dan hitung persentasenya. 2. Analisis bivariat, yaitu analisis yang digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan karakteristik variabel bebas dan veriabel terikat dengan menggunakan uji chi square, dengan pertimbangan skala data yang merupakan skala ordinal. 3. Analisis multivariat, yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh dan paling dominan dari varibel bebas terhadap variabel terikat dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik berganda pada tingkat kepercayaan 95. Variabel bebas yang diujikan adalah variabel bebas yang memiliki nilai p 0,25. Sugiyono, 2006. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kecamatan Medan Helvetia merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota Medan. Luas wilayah kecamatan ini adalah 11,60 Km 2. Letaknya berada di:  Utara : Berbatasan dengan Kab. Deli Serdang  Selatan : Berbatasan dengan Kec. Medan Sunggal  Barat : Berbatasan dengan Kec. Medan Sunggal  Timur : Berbatasan dengan Kec. Medan Barat dan Medan Petisah Kecamatan Medan Helvetia memiliki 7 kelurahan, yaitu: 1. Kelurahan Helvetia 2. Kelurahan Helvetia Tengah 3. Kelurahan Helvetia Timur 4. Kelurahan Tanjung Gusta 5. Kelurahan Sei Sikambing C II 6. Kelurahan Dwikora 7. Kelurahan Cinta Damai Jumlah penduduk yang ada di kecamatan ini adalah 162.252 jiwa yang terdiri dari 35.144 kepala keluarga, selain itu laki-laki berjumlah 81.566 jiwa, dan perempuan berjumlah 80.686 jiwa. Universitas Sumatera Utara