Karakteristik Keluarga TINJAUAN PUSTAKA

balita harus cukup dan seimbang karena anak balita sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Kebutuhan energi dan protein balita berdasarkan Angka Kecukupan Gizi AKG rata-rata per hari yang dianjurkan oleh Widyakarya Pangan dan Gizi 1998 dapat dilihat pada tabel 2.2. Kebutuhan Komsumsi Energi dan Protein Balita Berdasarkan Angka. Tabel 2.2. Kebutuhan Komsumsi Energi dan Protein Balita No Golongan Umur Berat BadanKg Tinggi Badan cm Energi kkal Protein gr 1 1-3 12 90 1.250 23 2 4-5 18 110 1.750 32 Fungsi utama energi sebagai zat tenaga yang menunjang aktivitas sehari-hari dan fungsi utama protein sebagai zat pembangunan bagi jaringan baru mempertahankan jaringan yang telah ada. Makan makanan yang beraneka ragam menunjang terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur bagi kebutuhan gizi balita. Konsumsi pangan yang cukup dan seimbang merupakan salah satu faktor yang menentukan agar proses tumbuh kembang anak balita menjadi optimal dan memilki daya tahan tubuh yang kuat Depkes RI,2000.

2.3. Karakteristik Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat dan merupakan tempat paling utama bagi pembentukan kepribadian anak. Dalam teori Brofenbrener seorang pakar ekologi keluarga menyebutkan bahwa keluarga merupakan lingkungan meso bagi anakatau lingkungan paling terdekat bagi anak yang mempengaruhi tumbuh Universitas Sumatera Utara kembangnya Berns 1997. Selain itu menurut teori struktural fungsional keluarga merupakan sebuah sistem yang terkait anggota dalam keluarganya. Dalam hal ini setiap anggota keluarga memilki peran dan tugas yang harus dijalankan oleh anggota keluarga Megawangi, 1999. Fungsi dan peran tersebut dimiliki oleh setiap anggota keluarga. Tanpa pembagian peran dan tugas yang jelas maka fungsi keluarga akan terganggu dan akan mempengaruhi sistem yang lebih besar. Dalam teori struktural fungsional terdapat dua aspek yang saling berkaitan yaitu aspek struktural adan aspek fungsional. Megawangi 1999 menjelaskan bahwa aspek struktural melihat keseimbangan yang diciptakan oleh sistem sosial yang tertib. Ketertiban tersebut dapat tercipta bila keluarga memilki struktur sehingga mengetahui posisi dan patuh pada sistem yang berlaku dalam keluarga. Terdapat tiga elemen dalam struktur keluarga yaitu status sosial, fungsi sosial, dan norma sosial Megawangi 1999. Aspek yang kedua adalah aspek fungsional, aspek fungsional dapat diartikan sebagai bagaimana subsistem dalam keluarga dapat berhubungan dan dapat menjadi sebuah kesatuan Megawangi 1999. Salah satu subsistem yang menjadi sebuah kesatuan adalah karakteristik keluarga yang mendukung untuk perkembangan anak dikeluarga tersebut. Karakteristik keluarga tersebut diantaranya adalah tingkat pendidikan orangtua, pendapatan keluarga, jenis pekerjaan orangtua dan besar keluarga. 1. Tingkat Pendidikan Orangtua Dari segi jenis dan kualitas, setiap orang memilki tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Tingkat pendidikan orangtua baik secara langsung ataupun Universitas Sumatera Utara tidak langsung akan mempengaruhi komunikasi antara orangtua dan anak dalam lingkungan keluarga Gunarsa dan Gunarsa 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa oraang yang memilki pendidikan formal yang rendah dan tidak bekerja memiliki partisipasi yang sedikit pada segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas sekolah anaknya dibandingkan dengan orangtua yang berpendidikan tinggi. Hal ini terjadi karena orangtua berperan sebagai pengetahuan, pengembangan karir dan memberikan fasilitas belajar. 2. Pendapatan Keluarga Keadaan sosial ekonomi merupakan salah satu faktor penting kehidupan keluarga. Ekonomi keluarga akan digunakan sebagai salah satu pemelihara anak dalam keluarga. Gunarsa dan Gunarsa 2004 menyatakan kondisi keluarga yang memilki tingkat pendapatan rendah menyebabkan orangtua memperlakukan anak dengan kurang perhatian, penghargaan, pujian untuk berbuat baik dan mengikuti peraturan, kurangnya latihan dari penanaman nilai moral. 3. Jenis Pekerjaan Orangtua Salah satu yang mempengaruhi pengasuhan terhadap anak adalah peran orangtua. Untuk membimbing anak sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh ibu saja tetapi ayah sebaliknya juga mengambil peranan. Ibu masa kini banyak yang tidak hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga saja namun bekerja di sektor publik ataupun di organisasi tertentu menambah pendapatan keluarga. Universitas Sumatera Utara 4. Besar Keluarga Interaksi interpersonal yang semakin kompleks disebabkan disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah anggota keluarga Hasturi 2008. Adanya kepadatan dalam keluarga akan mempengaruhi pola hubungan antar anggota keluarga sehingga komunikasi antar anggota keluarga tidak berjalan sebagaimana mestinya.

2.4. Dukungan Sosial