orang 55,2, umur 7-12 bulan paling banyak yang tidak baik sebanyak 23 orang 76,7, umur 13-24 bulan paling banyak yang tidak baik sebanyak 21 orang
71,0, dan umur 25-59 bulan paling banyak yang tidak baik sebanyak 20 orang 71,5. Secara keseluruhan pemberian makanan pada balita paling banyak dalam
keadaan tidak baik yaitu sebanyak 81 orang 77,1. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut ini :
Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat Pemberian Makan pada Balita
Kelompok Umur
Pemberian Makan Total
Baik Tidak Baik
n n
n
0-6 Bulan 13
44,8 16
55,2 29
100,0
7-12 Bulan
7 23,3
23 76,7
30 100,0
13-24 Bulan
9 29,0
22 71,0
31 100,0
25-59 Bulan 8
28,5 20
71,5 28
100,0
Jumlah 37
22,9 81
77,1 118
100,0
4.3 Hubungan Karakteristik Keluarga dan Dukungan Sosial terhadap Pemberian Makan pada Balita
Untuk mengetahui hubungan dua variabel yaitu antara variabel independen dengan satu variabel dependen maka digunakanlah analisis statistik bivariat. Pada
penelitian ini analisis bivariat yang digunakan adalah uji Chi square, masing-masing variabel independen dan dependen yang sudah dikategorikan diuji apakah ada
hubungan antara variabel independen yaitu Karakteristik Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan, dan Besar keluarga serta Dukungan Sosial Dukungan informasional,
Dukungan Penghargaan, Dukungan Instrumental dan Dukungan Emosionaldengan
Universitas Sumatera Utara
variabel dependen yaitu pemberian makanan tambahan pada balita. Jika nilai p 0,05 maka H
ditolak atau hipotesis penelitian diterima.
4.3.1 Hubungan Pendidikan dengan Pemberian Makan pada Balita di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara pendidikan dengan Pemberian Makan pada Balita Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan di peroleh data bahwa dari 37
responden dengan pendidikan dasar sebanyak 2 responden 5,4 yang memberikan makan baik dan 35 responden 94,6 yang memberikan makan tidak baik. Dari 49
responden dengan pendidikan menengah sebanyak 25 responden 51,0 yang memberikan makan baik dan 24 responden 49,0 yang memberikan makan tidak
baik. Sedangkan dari dari 32 responden dengan pendidikan tinggi sebanyak 10 responden 31,3 yang memberikan makan baik dan 24 responden 68,7 yang
memberikan makan tidak baik. Hasil uji statistik chi-square didapat nilai p = 0, 001, artinya ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pemberian makanan
pada balita di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan, dan variabel ini berkandidat untuk diikut sertakan dalam uji Regresi Logistik Ganda p 0,25. Seperti pada tabel
4.17 berikut ini :
Tabel 4.17. Hubungan Pendidikan dengan Pemberian Makan pada Balita di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan
No Tingkat
Pendidikan Pemberian Makan
Total p
Baik Tidak Baik
n n
n
1 Dasar
2 5,4
35 94,6
37 100 0,001
2 Menengah
25 51,0
24 49,0
49 100 3
Tinggi 10
31,3 22
68,8 32 100
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Hubungan Pekerjaan dengan Pemberian Makan pada Balita di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara pekerjaan dengan Pemberian Makan Pada
Balita Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medandi peroleh data bahwa dari 36 responden dengan pekerjaan sebagai IRT sebanyak 20 responden 55,5 yang
memberikan makan baik dan 16 responden 45,5,1 yang memberikan makan tidak baik. Dari 10 responden dengan pekerjaan sebagai honor sebanyak 5 responden
50,0 yang memberikan makan baik dan 5 responden 50,0 yang memberikan makan tidak baik. Dari 37 responden dengan pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak
7 responden 18,9 yang memberikan makan baik dan 30 responden 81,1 yang memberikan makan tidak baik. Dari 23 responden dengan pekerjaan sebagai pagawai
swasta sebanyak 3 responden 13,0 yang memberikan makan baik dan 20 responden 87,0 yang memberikan makan tidak baik. Sedangkan dari 12
responden dengan pekerjaan sebagai PNS sebanyak 2 responden 25,0 yang memberikan makan baik dan 10 responden 75,0 yang memberikan makan tidak
baik. Hasil uji statistik chi-square didapat nilai p = 0, 001, artinya ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan pemberian makanan pada balita di
Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan, dan variabel ini berkandidat untuk diikut sertakan dalam uji Regresi Logistik Ganda p 0,25. Seperti pada tabel 4.18 berikut
ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18. Hubungan Pekerjaan dengan Pemberian Makan pada Balita di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan
No Pekerjaan
Pemberian Makan Total
p Baik
Tidak Baik n
n n
1 IRT
20 55,5
16 44,5
36 100
0,001 2
Honor 5
50,0 5
50,0 10
100 3
Wiraswasta 7
18,9 30
81,1 37
100 4
Pegawai Swasta 3
13,0 20
87,0 23
100 5
PNS 2
16,6 10
83,4 12
100
4.3.3 Hubungan Penghasilan dengan Pemberian Makan pada Balita di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara penghasilan dengan Pemberian Makanan
Pada Balita Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan di peroleh data bahwa dari 46 responden dengan penghasilan rendah sebanyak 19 responden 41,3 yang
memberikan makan baik dan 27 responden 58,7 yang memberikan makan tidak baik. Sedangkan dari 72 responden dengan penghasilan tinggi sebanyak 18 responden
25,0 yang memberikan makan baik dan 54 responden 75,0 yang memberikan makan tidak baik. Hasil uji statistik chi-square didapat nilai p = 0,613, artinya tidak
ada hubungan yang signifikan antara penghasilan dengan Pemberian Makanan Pada Balita Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan. Seperti pada tabel 4.19 berikut ini
:
Tabel 4.19. Hubungan Penghasilan dengan Pemberian Makan pada Balita di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan
No Tingkat
Penghasilan Pemberian Makanan
Total p
Baik Tidak Baik
n n
n
1 Rp.1.460.000,-
19 41,3
27 58,7
46 100 0,613
2 Rp.1.460.000,-
18 25,0
54 75,0
72 100
Universitas Sumatera Utara
4.3.4 Hubungan Besar Keluarga dengan Pemberian Makan pada Balita di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara besar keluarga dengan Pemberian Makanan
Pada Balita Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medandi peroleh data bahwa dari 79 responden dengan besar keluarga kecil sebanyak 23 responden 29,1 yang
memberikan makan baik dan 56 responden 70,9 yang memberikan makan tidak baik. Sedangkan dari 39 responden dengan besar keluarga besar sebanyak 14
responden 35,9 yang memberikan makan baik dan 25 responden 64,1 yang memberikan makan tidak baik. Hasil uji statistik chi-square didapat nilai p = 0,455,
artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara besar keluarga dengan Pemberian Makanan Pada Balita Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan. Seperti pada tabel
4.20 berikut ini :
Tabel 4.20. Hubungan Besar Keluarga dengan Pemberian Makan pada Balita di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan
No Tingkat Besar
Keluarga Pemberian Makan
Total p
Baik Tidak Baik
n n
n
1 Kecil
23 29,1
56 70,9
79 100 0,455
2 Besar
14 35,9
25 64,1
39 100
4.3.5 Hubungan Dukungan Informasional dengan Pemberian Makan pada Balita di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara dukungan informasional dengan Pemberian
Makanan Pada Balita Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medandi peroleh data bahwa dari 27 responden dengan dukungan informasional baik sebanyak 14
responden 51,9 yang memberikan makan baik dan 13 responden 48,1 yang
Universitas Sumatera Utara
memberikan makan tidak baik sedangkan 91 responden dengan dukungan informasional tidak baik sebanyak 23 responden 25,3 yang memberikan makan
baik dan 68 responden 74,7 yang memberikan makan tidak baik. Hasil uji statistik chi-square didapat nilai p = 0,009, artinya ada hubungan yang signifikan antara
dukungan informasionaldengan Pemberian Makanan Pada Balita Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan, dan variabel ini berkandidat untuk diikutsertakan dalam
uji Regresi Logistik Ganda p 0,25. Seperti pada tabel 4.21 berikut ini :
Tabel 4.21. Hubungan Dukungan Informasional dengan Pemberian Makan pada Balita di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan
No Tingkat
Dukungan Informasional
Pemberian Makan Total
p Baik
Tidak Baik n
n n
1 Baik
14 51,9
13 48,1
27 100 0,009
2 Tidak baik
23 25,3
68 74,7
91 100
4.3.6 Hubungan Dukungan Penghargaan dengan Pemberian Makan pada Balita di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara dukungan penghargaan dengan Pemberian
Makanan Pada Balita Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medandi peroleh data bahwa dari 27 responden dengan dukungan penghargaan baik sebanyak 12 responden
44,4 yang memberikan makan baik dan 15 responden 55,6 yang memberikan makan tidak baik. Sedangkan dari 91 responden dengan dukungan penghargaan tidak
baik sebanyak 25 responden 27,5 yang memberikan makan baik dan 66 responden 72,5 yang memberikan makan tidak baik. Hasil uji statistik chi-square didapat
nilai p = 0,195, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan
Universitas Sumatera Utara
penghargaan dengan Pemberian Makanan Pada Balita Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan. Seperti pada tabel 4.22 berikut ini :
Tabel 4.22. Hubungan Dukungan Penghargaan dengan Pemberian Makan pada Balita di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan
No Tingkat
Dukungan Penghargaan
Pemberian Makan Total
p Baik
Tidak Baik n
n n
1 Baik
12 44,4
15 55,6
27 100 0,195 2
Tidak baik 25
27,5 66
72,5 91 100
4.3.7 Hubungan Dukungan Instrumental dengan Pemberian Makanan pada Balita di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara dukungan instrumental dengan Pemberian
Makanan Pada Balita Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medandi peroleh data bahwa dari 31 responden dengan dukungan instrumental baik sebanyak 14 responden
45,2 yang memberikan makan baik dan 17 responden 54,8 yang memberikan makan tidak baik,Sedangkan dari 87 responden dengan dukungan instrumental tidak
baik sebanyak 64 responden 75,3 yang memberikan makan baik dan 23 responden 26,4 yang memberikan makantidak baik. Hasil uji statistik chi-square didapat
nilai p = 0,254, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan instrumental dengan Pemberian Makan Pada Balita Di Kecamatan Medan Helvetia
Kota Medan. Seperti pada tabel 4.23 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.23. Hubungan Dukungan Instrumental dengan Pemberian Makan pada Balita di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan
No Tingkat
Dukungan Instrumental
Pemberian Makan Total
p Baik
Tidak Baik n
n n
1 Baik
14 45,2
17 54,8
31 100 0,254
2 Tidak baik
23 26,4
64 73,6
87 100
4.3.8. Hubungan Dukungan Emosional dengan Pemberian Makan pada Balita di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara dukungan emosional dengan pemberian
makanan pada balita di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan di peroleh data bahwa dari 33 responden dengan dukungan emosional baik sebanyak 17 responden
51,5 yang memberikan makan baik dan 16 responden 48,5 yang memberikan makan tidak baik,Sedangkan dari 85 responden dengan dukungan emosional tidak
baik sebanyak 20 responden 23,5 yang memberikan makan baik dan 65 responden 76,5 yang memberikan makan tidak baik. Hasil uji statistik chi-square didapat
nilai p = 0,003, artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan emosional dengan pemberian makanan pada balita di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan,
dan variabel ini dapat untuk diikut sertakan dalam uji regresi logistik berganda p 0,25. Seperti pada tabel 4.24 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.24 Hubungan Dukungan Emosional dengan Pemberian Makan pada Balita di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan
No Tingkat
Dukungan Emosional
Pemberian Makan Total
p Baik
Tidak Baik n
n n
1 Baik
17 51,5
16 48,5
33 100 0,003
2 Tidak baik
20 23,5
65 76,5
85 100 4.4 Pengaruh Karakteristik Keluarga dan Dukungan Keluarga terhadap
Pemberian Makan pada Balita Pada penelitian ini, variabel bebas yang memenuhi kriteria kemaknaan statistik p
0,25 dimasukkan ke dalam analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda, yaitu variabel nilai pendidikan, pekerjaan, dukungan informasi, dan
dukungan emosional. Analisis multivariat bertujuan untuk mendapatkan model terbaik dalam menentukan determinan tingkat pemberian makanan pada balita. Hasil
analisis tersebut dapat dilihat pada tabel 4.25 berikut ini :
Tabel 4.25. Pengaruh Karakteristik Keluarga dan Dukungan Keluarga terhadap Pemberian Makan pada Balitadi Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan
Variabel B
P Exp
β 95 CI for Exp B
Lower Upper
Pendidikan -1,145
0,002 0,318
0,156 0,648
Pekerjaan 0,644
0,001 1,904
1,331 2,722
Dukungan Informasional
1,473 0,015
4,362 1,335
14,254 Dukungan Emosional
1,285 0,022
3,616 1,201
10,885 Constant
-0,480 0,578
0,619 -
- Dalam tabel 4.25 di atas hasil uji regresi logistik diatas menunjukkan bahwa keempat
variabel dependen yaitu pendidikan orang tua p=0,002, pekerjaan orangtua p=0,001, dukungan informasional p=0,015 dan dukungan emosional p=0,022
memiliki pengaruh p0,05 terhadap pemberian makan pada balita di Kecamatan
Universitas Sumatera Utara
Medan Helvetia Kota Medan. Variabel yang paling dominan dalam pemberian makan pada balita adalah variabel dukungan informasional karena memiliki nilai Koefisien
regresi paling besar yaitu 1,473. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, variabel dukungan informasional diperoleh
nilai Exp β sebesar 4,362 sehingga dapat disimpulkan bahwa orang tua yang mendapatkan dukungan informasional rendah mempunyai kemungkinan 4 kali lebih
besar memberikan makan yang tidak baik dibanding dengan orang tua yang mendapatkan dukungan informasional yang tinggi. Variabel dukungan emosional
diperoleh nilai Exp β sebesar 3,616 sehingga dapat disimpulkan bahwa orang tua yang mendapatkan dukungan emosional rendah mempunyai kemungkinan 3 kali
lebih besar memberikan makan yang tidak baik dibanding dengan orang tua yang medapatkan dukungan emosional yang tinggi. Variabel pekerjaan orang tua diperoleh
nilai Exp β sebesar 1,904 sehingga dapat disimpulkan bahwa orang tua yang tidak memiliki pekerjaan mempunyai kemungkinan 1 kali lebih besar memberikan makan
yang tidak baik dibanding dengan orang tua yang memiliki pekerjaan. Variabel pendidikan orang
tua diperoleh nilai Exp β sebesar 0,318, sehingga dapat disimpulkan bahwa orang tua yang memiliki pendidikan rendah mempunyai
kemungkinan 0,3 kali lebih besar memberikan makan yang tidak baik dibanding dengan orang tua yang memiliki pendidikan yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil analisis regresi logistik berganda tersebut dapat ditentukan model persamaan regresi logistik berganda yang dapat menafsirkan faktor dukungan
informasional, dukungan emosional, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua terhadap pemberian makan pada balita di Kecamatan Medan Helvetia sebagai
berikut:
P =
+ �
−− , + ,
� + , + ,
� +− , ���
Keterangan: P
= Peluang pemberian makan balita e
= Konstanta, 2,718 X1
= Dukungan Informasional, koefisien regresi 1,473 X2
= Dukungan emosional, koefisien regresi 1,285 X3
= Pekerjaan orang tua, koefisien regresi 0,644 X4
= Pendidikan orang tua, koefisien regresi -1,145 Persamaan diatas menyatakan bahwa orang tua yang mendapatkan dukungan
sosial yang tidak baik, dukungan emosioanal yang tidak baik, orang tua yang tidak bekerja dan pendidikan orang tua yang rendah memiliki kemungkinan sebesar 95,7
akan memberikan makan yang tidak baik
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Karakteristik Keluarga dengan Pemberian Makan pada Balita di
Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan
Karakteristik keluarga meliputi pendidikan orangtua, pendapatan keluarga, pekerjaan orangtua, besar keluarga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat
pendidikan yang paling banyak ditamatkan oleh responden adalah pendidikan menengah yaitu sebesar 41,5. Pekerjaan responden paling banyak adalah sebagai
wiraswasta yaitu sebesar 31,4. Pendapatan keluarga responden paling banyak adalah yang diatas Rp.1.460.000,- sebesar 61. Besar keluarga responden terbanyak
adalah keluarga kecil sebesar 66,9. Dalam penelitian ini karakteristik keluarga yang memiliki hubungan dengan pemberian makan balita adalah pendidikan orang tua dan
pekerjaan orang tua. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pendidikan orang tua itu
penting dan sangat berhubungan dengan pemberian makan pada balita. Dalam memberikan makan yang baik terhadap balitanya orang tua yang memiliki pendidikan
yang baik umumnya akan memberikan makan yang baik kepada balitanya. Notoatmdjo2003
Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh kembang anak, karena dengan pendidikan yang baik, maka orang tua dapat menerima
segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baikcara
Universitas Sumatera Utara