b. Gangguan penglihatan. Pada fase awal penyakit diabetes sering dijumpai gangguan penglihatan yang mendorong penderita untuk mengganti kacamatanya berulang
kali, agar ia tetap dapat melihat dengan baik. c. Gatalbisul. Kelainan kulit berupa gatal, biasanya terjadi di daerah kemaluan atau
daerah lipatan kulit, seperti ketiak dan di bawah payudara. Sering pula dikeluhkan timbulnya bisul dan luka yang lama sembuhnya.
d. Keputihan. Pada wanita, keputihan dan gatal merupakan keluhan yang sering
dirasakan.
e. Pada lelaki terkadang mengeluh impotensi hgal itu dikarenakan diabetes mellitus mengalami penurunan produksi hormone seksual akibat kerusakan testosteron dan
system yang berperan.
2.4.7 Komplikasi
Menurut soegondo 2008 daibetes mellitus dapat mengalami komplikasi seperti berikut :
a. Komplikasi Akut 1. Keoasidosis diabetik adalah keadaan yang disebabkan karena tidak adanya
insulin atau ketidakcukupan jumlah insulin, yang menyebabkan kekacauan metabolism karbohidrat, protein, lemak. Ada tiga gambaran klinis
ketoasidosis diabetik yaitu dehidrasi, kehilangan elektrolit dan asidosis. 2. Hipoglikemi adalah penurunan kadar glukosa darah kurang dari 60 mgdL.
Keadaan ini dapat terjadi akibat pemberian insulin atau preparat oral yang berlebihan, asupan karbohidrat kurang atau aktivitas fisik yang berlebihan.
Universitas Sumatera Utara
3. Hiperglikemia hyperosmolar non ketotik adalah suatu dekompensasi metabolic pada pasien diabetes tanpa disertai adanya ketosis. Gejalanya pada
dehidrasi berat, tanpa hiperglikemia berat dan gangguan neurologis. b. Komplikasi kronis
1. Mikroangiopati Retinopati diabetikum disebabkan karena kerusakan pembuluh darah retina.
Faktor terjadinya retinopati diabetikum adalah lamanya menderita diabetes, umur penderita, control gula darah, faktor sistematik hipertensi, kehamilan
Nefropati diabetikum yang ditandai dengan ditemukannya kadar protein yang tinggi dalam urin yang disebabkan adanya kerusakan pada glomerulus,
nefropati diabetikum merupakan faktor resiko dari gagal ginjal kronik. Neuropati diabetikum biasanya ditandai dengan hilangnya reflex. Selain ini
juga bisa terjadi poliradikulopati diabetikum yang merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan gangguan pada suatu atau lebih akar syaraf dan dapat
disertai dengan kelemahan motoric, biasanya dalam waktu 6-12 bulan.
2. Makroangiopati Penyakit jantung koroner ditandai dengan diawali dari berbagai bentuk
dyslipidemia, hipertrigliseridemia dan penurunan kadar HDL. Pada diabetes mellitus sendiri tidak meningkatan kadar LDL, namun sedikit kadar LDL
Universitas Sumatera Utara
pada diabetes mellitussangat bersifat atherogemi karena mudah mengalami glikolisasi dan oksidasi.
Penyakit Serebro vaskuler, pembuluh aterosklerotik dalam pembuluh darah serebral atau pembentuk emboli ditempat lain dalam system pembuluh darah
yang kemudian terbawa aliran darah sehingga terjepit dalam pembuluh darah serebral yang mengakibatkan serangan iskemik dan stroke.
Penyakit vaskuler perifer perubah aterosklerotik dalam pembuluh darah besar pada ekstremis bawah menyebabkan okulasi arteri ekstremitas bawah. Tanda
dan gejalanya meliputi penurunan denyut nadi perifer dan klaudikatio intermiten nyeri pada betis pada saat berjalan.
2.4.8 Perawatan Diabetes Melitus