insulin dan obat oral anti diabetik OAD secara bersamaan mayoritas menjawab setuju sebanyak 28 orang 70. Dari pernyataan kebiasaan merokok tidak memiliki
resiko dalam meningkatkan kadar gula darah mayoritas menjawab tidak setuju sebanyak 20 orang 50. Dari pernyataan kebiasaan mengkonsumsi makanan
Fastfood dan junkfood tidak baik bagi penderita diabetes mayoritas menjawab setuju sebanyak 20 orang 50. Dari pernyataan mengganti nasi sebagai sumber karbohidrat
dengan makanan yang lain seperti beras merah, kacang hijau dll mayoritas menjawab setuju sebanyak 28 orang 70. Dari pernyataan pengontrolan diet sangat penting
bagi penderita diabetes dalam menurunkan kadar gula darah sementara mayoritas menjawab setuju sebanyak 23 orang 57,5. Dari pernyataan melakukan aktivitas
fisik menimal 30 menit sehari baik bagi penderita daibetes mayoritas menjawab setuju sebanyak 16 orang 40. Dari pernyataan melakukan senam diabetes setiap hari tidak
baik bagi penderita diabetes mayoritas menjawab tidak setuju sebanyak 18 orang 45. Dari pernyataan penderita diabetes perlu memeriksaan rutin kadar gula ke
pelayanan kesehatan dalam mengkontrol kadar gula darah mayoritas menjawab sangat setuju sebanyak 22 orang 55. Hasil penelitian dapat dilihat dari tabel 4.7.
4.3 Efektivitas Media Leafleat Dan Media Brosur Terhadap Peningkatan
Pengetahuan Dan Sikap Pasien Dalam Perwatan Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.M Djoelham Binjai tahun 2015
4.3.1 Efektivitas Media Leafleat Terhadap Peningkatan Pengetahuan Pasien
Dalam Perawatan Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.M Djoelham Binjai tahun 2015
Universitas Sumatera Utara
Untuk melihat efektivitas media leafleat terhadap peningkatan sikap pasien dalam perawatan diabetes mellitus digunakan uji wilcoxon karena data berdistribusi
tidak normal. Adapun hasil ujinya dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 4.8 Efektivitas Media Leafleat Terhadap Peningkatan Pengetahuan Pasien Dalam Perawatan Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. R.M Djoelham Binjai tahun 2015
Variabel Mean
Std. Deviation
Mean Rank
p
Pengetahuan Sebelum
5,35 2,08
2,25 0,001
Sesudah 7,60
0,94
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai pengetahuan sebelum diberikan media leafleat adalah rata-rata 5,35 dan Sd 2,08 dan setelah diberikan
media leafleat rata-rata 7,65 dan Sd 0,94. Hal ini menunjukan terdapat peningkatan rata-rata pengetahuan tentang perawatan diabetes mellitus yaitu dari 5,35 pada saat
sebelum pemberian media leafleat menjadi 7,60 dan berdasarkan nilai p 0,001 α
0,05 sehingga terdapat pengaruh pemberian media leafleat tentang perawatan diabetes mellitus.
4.3.2 Efektivitas Media Leafleat Terhadap Peningkatan Sikap Pasien Dalam Perawatan Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.M
Djoelham Binjai tahun 2015
Universitas Sumatera Utara
Untuk melihat efektivitas media leafleat terhadap peningkatan sikap pasien dalam perawatan diabetes mellitus digunakan uji wilcoxon karena data berdistribusi
tidak normal. Adapun hasil ujinya dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 4.9 Efektivitas Media Leafleat Terhadap Peningkatan Sikap Pasien Dalam Perawatan Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.M
Djoelham Binjai tahun 2015
Variabel Mean
Std. Deviation
Mean Rank
P
Sikap Sebelum
24,10 1,62
5,7 0,001
Sesudah 29,85
1,84
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai sikap sebelum diberikan media leafleat adalah rata-rata 24,10 dan Sd 1,62 dan setelah diberikan media leafleat
rata-rata 29,85 dan Sd 1,84 hal ini menunjukan terdapat peningkatan nilai rata-rata sikap tentang perawatan diabetes mellitus yaitu dari 24,10 pada saat sebelum
diberikan media leafleat menjadi 29,85 dan berdasarkan uji yang dilakukan nilai p 0,001 α 0,05 sehingga terdapat pengaruh pemberian media leafleat terhadap
peningkatan sikap tentang perawatan diabetes mellitus.
4.3.3 Efektivitas Media Brosur Terhadap Peningkatan Pengetahuan Pasien Dalam Perawatan Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
R.M Djoelham Binjai tahun 2015
Untuk melihat efektivitas media brosur terhadap peningkatan sikap pasien dalam perawatan diabetes mellitus digunakan uji wilcoxon karena data berdistribusi
tidak normal. Adapun hasil ujinya dapat dilihat dari tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Efektivitas Media Brosur Terhadap Peningkatan Pengetahuan Pasien Dalam Perawatan Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. R.M Djoelham Binjai tahun 2015
Variabel Mean
Std. Deviation
Mean Rank
p
Pengetahuan Sebelum
4,95 2,19
2,55 0,001
Sesudah 7,50
1 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai pengetahuan sebelum
diberikan media brosur adalah rata-rata 4,95 dan Sd 2,19 dan setelah diberikan media brosur rata-rata 7,50 dan Sd 1. Hal ini menunjukan terdapat peningkatan rata-rata
pengetahuan tentang perawatan diabetes mellitus yaitu dari 4,95 pada saat sebelum pemberian media brosur menjadi 7,50 dan berdasarkan nilai p
0,001 α 0,05 sehingga terdapat pengaruh pemberian media brosur tentang perawatan diabetes
mellitus. 4.3.4 Efektivitas Media Brosur Terhadap Peningkatan Sikap Pasien Dalam
Perawatan Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.M Djoelham Binjai tahun 2015
Untuk melihat efektivitas media brosur terhadap peningkatan sikap pasien dalam perawatan diabetes mellitus digunakan uji wilcoxon karena data berdistribusi
tidak normal. Adapun hasil ujinya dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 4.11 Efektivitas Media Brosur Terhadap Peningkatan Sikap Pasien Dalam Perawatan Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
R.M Djoelham Binjai tahun 2015
Variabel Mean
Std. Deviation
Mean Rank
p
Sikap Sebelum
24,40 1,46
5,45 0,001
Sesudah 29,85
2,80
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai sikap sebelum diberikan media brosur adalah rata-rata 24,40 dan Sd 1,46 dan setelah diberikan media brosur
rata-rata 29,85 dan Sd 2,80. Hal ini menunjukan terdapat peningkatan rata-rata sikap tentang perawatan diabetes mellitus yaitu dari 24,40 pada saat sebelum pemberian
media brosur menjadi 29,85 dan berdasarkan nilai p 0,001 α 0,05 sehingga
terdapat pengaruh pemberian media brosur tentang perawatan diabetes mellitus. 4.4. Perbedaan Rata-rata Media Leafleat Dengan Media Brosur Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Pasien Tentang Perawatan Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.M Djoelham Binjai tahun 2015
Untuk melihat perbedaan rata-rata pengetahuan antara meida leafleat dan media brosur digunakan uji mann whitney karena data tidak berdistribusi normal.
Adapaun hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.12 Perbedaan Rata-rata Media Leafleat Dengan Media Brosur Terhadap Peningkatan Pengetahuan Pasien Tentang Perawatan
Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.M Djoelham Binjai tahun 2015
Variabel Media
N Mean
SD P
PENGETAHUAN leafleat
20 2,25
1,68 0,547
Brosur 20
2,55 1,67
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai untuk media leafleat rata- rata sebesar 2,25 dan Sd 1,68, sedangkan media brosur sebesar 2,55 dan Sd 1,67 dan
hasil uji statistic menunjukan bahwa nilai hal itu menunjukan bahwa terdapat perbedaan nilai rata p
0.547 α 0,05 sehingga menunjukan bahwa ada perbedaan rata-rata peningkatan pengetahuan antara media leafleat dan media brosur. Dari rata-
Universitas Sumatera Utara
rata peningkatan pengetahuan media leafleat sebesar 2,25 sedangkan media brosur sebesar 2,55 hal itu menunjukan bahwa media brosur lebih efektif terhadap
peningkatan pengetahuan pasien tentang perawatan diabetes mellitus di RSUD Dr. R.M Djoelham Binjai tahun 2015.
4.5 Perbedaan Rata-rata Media Leafleat Dengan Media Brosur Terhadap Peningkatan Sikap Pasien Tentang Perawatan Diabetes Mellitus di Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. R.M Djoelham Binjai tahun 2015
Untuk melihat perbedaan rata-rata pengetahuan antara meida leafleat dan media brosur digunakan uji mann whitney karena data tidak berdistribusi normal.
Adapaun hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.13 Perbedaan Rata-rata Media Leafleat Dengan Media Brosur Terhadap Peningkatan Sikap Pasien Tentang Perawatan Diabetes
Mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.M Djoelham Binjai tahun 2015
Variabel Media
N Mean
SD P
SIKAP leafleat
20 5,75
2,47 0,841
Brosur 20
5,45 2,95
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai untuk media leafleat rata- rata sebesar 5,75 dan Sd 2,47 sedangkan media brosur 5,45 dan Sd 2,95 dari hasil uji
statistik menunjukan bahwa nilai hal itu menunjukan bahwa terdapat perbedaan nilai rata p
0,841 α 0,05 sehingga menunjukan bahwa ada perbedaan rata-rata peningkatan sikap antara media leafleat dan media brosur. Dari rata-rata peningkatan
sikap media leafleat sebesar 5,75 sedangkan media brosur 5,45 hal itu menunjukan
Universitas Sumatera Utara
bahwa media leafleat lebih efektif terhadap peningkatan sikap pasien terhadap perawatan diabetes mellitus di RSUD Dr. R.M Djoelham Binjai tahun 2015.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengertian Efektivitas
Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah populer
mendefinisikan efetivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna atau menunjang tujuan. Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang
telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program. Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang telah ditentukan. Hal ini sesuai
dengan pendapat H.Emerson yang dikutip Soewarno Handayaningrat S. 1994:16 yang menyatakan bahwa
“Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.”
Sedangkan Georgopolous
dan Tannembaum
1985:50, mengemukakan:
“Efektivitas ditinjau dari sudut pencapaian tujuan, dimana keberhasilan suatu organisasi harus mempertimbangkan bukan saja sasaran organisasi tetapi juga
mekanisme mempertahankan diri dalam mengejar sasaran. Dengan kata lain, penilaian efektivitas harus berkaitan dengan mesalah sa
saran maupun tujuan.” Selanjutnya Steers 1985:87 mengemukakan bahwa:
“Efektivitas adalah jangkauan usaha suatu program sebagai suatu sistem dengan sumber daya dan sarana tertentu untuk memenuhi tujuan dan sasarannya tanpa
Universitas Sumatera Utara