Tujuan Penelitian Reduced Impact Logging RIL dan Conventional Logging CNV

karena tanah merupakan faktor tempat tumbuh habitat yang penting bagi tanaman yang menyediakan sumber kehidupan yaitu udara, air, bahan mineral dan bahan organik. Untuk itu perlu adanya kajianpenelitian mengenai keadaan tanah tersebut baik sifat fisik, kimia dan biologinya.. Pada umumnya kegiatan penebangan hutan dapat menyebabkan tanah menjadi kurus dan kehilangan daya menahan air, sehingga limpasan permukaan dan erosi meningkat, lebih sering terjadi banjir dan kekeringan Soerianegara, 1990. Peralatan berat yang melintasi areal penebangan menyebabkan tanah menjadi padat, struktur tanah memburuk, dan aerasi tanah menurun. Memburuknya sifat-sifat fisik tanah, berpengaruh buruk pula pada fungsi hidrologis Hamzah, 1975.

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan sifat fisik dan kimia tanah akibat kegiatan penebangan hutan dengan teknik Reduced Impact Logging dan teknik Conventional Logging pada plot penelitian Center For International Forestry Research CIFOR di Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Reduced Impact Logging RIL dan Conventional Logging CNV

Salah satu alternatif sistem pemanenan kayu yang berwawasan lingkungan adalah pemanenan dengan teknik Reduced Impact Timber Harvesting RITH atau lebih dikenal dengan nama Reduced Impact Logging RIL yaitu suatu teknik yang bertujuan untuk mengurangi kerusakan pada tanah dan tegakan tinggal serta dampaknya terhadap kehidupan satwa liar Elias, 2001. Hardiansyah 2000 menjelaskan bahwa RIL bukanlah sesuatu terminologi yang baru dalam ilmu kehutanan dan mempunyai banyak sinonim seperti RIH Reduced Impact Harvesting, LIWH Low Impact Wood Harvesting dan DCL Damage Controlled Logging. Istilah-istilah tersebut pada prinsipnya memberikan motivasi dan perspektif yang kurang lebih sama, yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pembalakan kayu logging mulai dari persiapan, perencanaan, operasional dan pasca operasional di unit kerja sehingga minimal dampak negatifnya dan sekaligus menguntungkan secara ekonomis. Menurut Elias 2001, teknik RIL adalah suatu pendekatan sistematis dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi terhadap pemanenan kayu, merupakan penyempurnaan praktek pembuatan jalan, penebangan dan penyaradan serta memerlukan wawasan ke depan dan berketerampilan yang baik dari operatornya serta adanya kebijakan tentang lingkungan yang mendukungnya. Menurut Sularso 1996, perbedaan Reduced Impact Logging RIL dan Conventional Logging CNV adalah pada teknik Reduced Impact Logging kegiatan penebangan berjalan lebih lambat karena pengukurannya harus cermat pada takik rebah, arah rebah dan pembagian batang. Akibatnya produktivitas rendah tetapi kualitas kayu yang dihasilkan lebih baik. Tingkat kerusakan dapat diperkecil, kualitas tegakan tinggal lebih baik dan keterbukaan lantai hutan dapat diperkecil. Teknik Reduced Impact Logging merupakan teknik penebangan hutan dengan memilih tanaman yang mempunyai diameter batang yang telah layak ditebang, dengan kata lain tanaman yang akan ditebang dipilih berdasarkan ukuran diameter batangnya. Sebelum proses penebangan dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan perencanaan pembuatan jalan sarad, pembuatan tempat pengumpulan, arah rebah, teknik penebangan dan lain-lain. Alat-alat berat yang digunakan pada teknik Reduced Impact Logging relatif lebih kecil dibandingkan dengan alat-alat berat yang digunakan pada teknik Conventional Logging, hal ini dikarenakan jumlah kayu yang akan ditebang lebih sedikit. Batang-batang kayu yang telah ditebang ditarik keluar melalui jalan sarad yang telah dibuat sebelumnya dengan menggunakan traktor kecil menuju tempat pengumpulan. Pada pemanenan teknik Conventional Logging kegiatan penebangan berlangsung lebih cepat dan teknik penebangan tidak dilakukan seperti pada teknik Reduced Impact Logging, sehingga produktivitasnya tinggi tetapi kualitas kayu rendah, kerusakan tegakan tinggal besar, dan keterbukaan lantai hutan lebih luas. Alat-alat berat yang digunakan pada teknik Conventional Logging lebih besar dan lebih berat dibandingkan dengan alat-alat berat yang digunakan pada teknik Reduced Impact Logging, karena jumlah kayu yang ditebang lebih banyak. Pada teknik Conventional Logging hampir semua tanaman kayu ditebang, tetapi proses penebangan yang berlangsung tidak seperti proses land clearing pembukaan lahan.

2.2. Sifat-Sifat Fisik Tanah