Porositas Total
56.58 55.26
56.71 46.85
46.25
10 20
30 40
50 60
RIL CNV
Kontrol
Perlakuan N
il a
i P
o ro
s it
a s
T o
ta l
Lantai Hutan Jalan Sarad
Gambar 3. Grafik Porositas Total
5.1.3. Air Tersedia
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa nilai rata-rata air tersedia di lantai hutan pada plot RIL, CNV, dan Kontrol tidak berbeda nyata. Demikian pula
dengan nilai rata-rata air tersedia di jalan sarad pada plot RIL dan CNV tidak berbeda nyata. Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata air tersedia di
lantai hutan pada plot CNV adalah yang paling rendah yaitu sebesar 7,93. Hal ini disebabkan karena kepadatan tanah pada plot CNV lebih tinggi dibandingkan
dengan kepadatan tanah pada plot RIL yang mengakibatkan porositas total tanah lebih banyak pori mikronya daripada pori makro, sehingga air tersedia yang
terjerap di dalam pori mikro lebih banyak. Banyaknya tanaman yang hilang akibat penebangan menyebabkan
menurunnya kandungan bahan organik pada plot CNV, dimana kita ketahui bahwa bahan organik mempunyai kemampuan menahan air water holding
capacity yang mampu menyerap air sehingga menyebabkan meningkatnya
ketersediaan air. Hal inilah yang menyebabkan air tersedia pada plot CNV lebih rendah dibandingkan dengan plot RIL karena kandungan bahan organik pada plot
CNV lebih sedikit daripada kandungan bahan organik pada plot RIL. Sedangkan nilai rata-rata air tersedia di jalan sarad pada plot RIL lebih
tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata air tersedia di jalan sarad pada plot CNV. Ini dikarenakan kandungan bahan organik di jalan sarad pada plot RIL lebih
tinggi dibandingkan dengan kandungan bahan organik di jalan sarad pada plot CNV. Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai C-Organik di jalan sarad pada plot
RIL lebih besar yaitu sebesar 2,01 dibandingkan dengan nilai C-Organik di jalan sarad pada plot CNV yaitu sebesar 1,96.
Pada Tabel 2 terlihat bahwa nilai rata-rata air tersedia di jalan sarad pada plot RIL dan CNV lebih besar dibandingkan nilai rata-rata air tersedia di lantai
hutan. Hal ini disebabkan karena ketinggian tanah di jalan sarad lebih rendah dibandingkan dengan ketinggian tanah di lantai hutan akibat pengkikisan dari alat-
alat berat sehingga air hujan yang jatuh di lantai hutan bergerak menuju jalan sarad yang lebih rendah dan menimbulkan genangan air diatas permukaan tanah di
jalan sarad. Air yang menggenangi permukaan tanah di jalan sarad perlahan-lahan masuk kedalam tanah dan mengisi pori-pori mikro serta pada akhirnya
meningkatkan ketersediaan air didalam tanah. Inilah yang menyebabkan air tersedia di jalan sarad pada plot RIL dan CNV lebih besar dibandingkan dengan di
lantai hutan.
Air Tersedia
8.07 7.93
8.80 9.95
9.66
2 4
6 8
10 12
RIL CNV
Kontrol
Perlakuan N
il a
i A
ir T
e rs
e d
ia
Lantai Hutan Jalan Sarad
Gambar 4. Grafik Air Tersedia
5.1.4. Permeabilitas