Kalium Kapasitas Tukar Kation KTK

P Tersedia ppm 5.32 4.94 5.76 5.79 4.32 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 RIL CNV Kontrol Perlakuan N il a i P T e rs e d ia p p m Lantai Hutan Jalan Sarad Gambar 8. Grafik P Tersedia

5.2.4. Kalium

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa nilai K di lantai hutan pada plot RIL, CNV, dan Kontrol tidak berbeda nyata. Demikian juga dengan nilai K di jalan sarad pada plot RIL dan CNV tidak berbeda nyata. Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa nilai rata-rata K di lantai hutan pada plot CNV paling rendah yaitu sebesar 0,10 me100g. Sedangkan nilai rata-rata K di jalan sarad pada plot RIL lebih tinggi dibandingkan dengan plot CNV. Hal ini disebabkan karena kandungan bahan organik pada plot RIL lebih tinggi dibandingkan dengan plot CNV. Seperti halnya dengan P sumber K dalam tanah adalah bahan organik dan batuan mineral kalium. Jadi pelapukan bahan organik akan memberikan penambahan K kedalam tanah, tapi perlu diingat bahwa K didalam tanah mudah hilang akibat proses pencucian oleh air. Pada plot CNV karena kandungan bahan organiknya lebih rendah dari plot RIL maka kandugan K dalam tanahnya pun lebih rendah dibandingkan dengan plot RIL. Selain itu proses pencucian K oleh air pada plot CNV lebih tinggi karena tanaman yang menutupi permukaan tanah jauh lebih sedikit dibandingkan dengan plot RIL sehingga kandungan K dalam tanah pada plot CNV lebih banyak hilang akibat pencucian oleh air. K me100g 0.11 0.10 0.13 0.11 0.10 0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 0.12 0.14 RIL CNV Kontrol Perlakuan N il a i K m e 1 g Lantai Hutan Jalan Sarad Gambar 9. Grafik K

5.2.5. Kapasitas Tukar Kation KTK

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa nilai KTK di lantai hutan pada plot RIL, CNV, dan Kontrol tidak berbeda nyata. Sedangkan nilai KTK di jalan sarad pada plot RIL dan CNV berbeda nyata. Berdasarkan Gambar 10 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata KTK di lantai hutan pada plot CNV paling rendah dibandingkan dengan plot RIL dan Kontrol. Sedangkan nilai rata-rata KTK di jalan sarad pada plot RIL lebih tinggi dibandingkan dengan plot CNV. Hal ini disebabkan karena kandungan bahan organik pada plot CNV paling rendah dibandingkan pada plot RIL dan Kontrol, sehingga KTK pada plot CNV paling rendah dibandingkan dengan plot RIL dan Kontrol. Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa nilai KTK di jalan sarad pada plot CNV lebih rendah dibandingkan di lantai hutan, sedangkan nilai C-Organik di jalan sarad lebih tinggi dibandingkan di lantai hutan. Hal ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan tekstur dan macam koloid anorganik, sehingga KTK di jalan sarad pada plot CNV lebih rendah meskipun memiliki kandungan C-Organik lebih tinggi dibandingkan di lantai hutan. Seperti yang telah kita ketahui bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi KTK antara lain: 1 tekstur, 2 macam koloid anorganik, dan 3 kadar bahan organik. Jadi kandungan bahan organik yang lebih tinggi belum tentu KTK-nya lebih tinggi pula, apabila tekstur dan macam koloid anorganiknya berbeda. KTK me100g 9.75 9.59 11.36 9.48 5.74 2 4 6 8 10 12 RIL CNV Kontrol Perlakuan N il a i K T K m e 1 g Lantai Hutan Jalan Sarad Gambar 10. Grafik KTK KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan