tanaman kacang-kacangan Leguminase. Nitrogen dapat diambil oleh tanaman dalam bentuk ion NH
4 +
atau NO
3 -
Setyamidjaja, 1986. Secara alamiah N yang terdapat di dalam tanah berasal dari air hujan, bahan
organik dari tumbuhan dan fiksasi jasad renik seperti yang telah dikemukakan di atas. Air hujan diperkirakan memberikan 22,4 kg Nhatahun tergantung lokasi
dan dari fiksasi diperkirakan antara 16,8 – 50,4 kg Nhatahun. Dengan laju dekomposisi bahan organik 2 per tahun, sumber tersebut diperkirakan
memberikan 22 -54 kg Nhatahun. Dengan menghitung jumlah yang hilang, ketiga sumber yang dikemukakan di atas tidak mencukupi kebutuhan tanaman
Leiwakabessy, 1998. Sebagian besar N tanah berada dalam bentuk N organik maka pelapukan N
organik merupakan proses yang menjadikan N tersedia bagi tanaman. Pelapukan merupakan proses biokimia kompleks yang membebaskan karbondioksida.
Akhirnya nitrogen dibebaskan dalam bentuk ammonium, dan bila keadaan baik ammonium ini dioksidasikan menjadi nitrit kemudian menjadi nitrat. Kedua
proses terakhir disebut nitrifikasi, sedangkan yang pertama disebut mineralisasi Soepardi, 1983.
c. Fosfor Tanah
Mobilitas unsur ini dalam tanah sangat rendah karena reaksi dengan komponen tanah maupun dengan ion-ion logam dalam tanah seperti Ca, Al, Fe,
dan lain-lain membentuk senyawa yang kurang larut dengan tingkat kelarutan berbeda-beda. Reaksi tanah pH memegang peranan sangat penting dalam
mobilitas unsur ini Leiwakabessy dan Sutandi, 2004.
Sumber fosfor dalam tanah adalah bahan organik dan mineral batuan fosfat, seperti apatit dan kalsium-fosfat Ca
3
PO
4 2
. Batuan fosfat yang menjadi sumber fosfat alam di Indonesia terdapat di pulau Jawa, dan dibedakan sebagai fosfat
gula, fosfat sinter dan fosfat pulau karang. Fosfat dapat diambil oleh tanaman dalam bentuk HPO
4 2-
atau H
2
PO
4 -
Setyamidjaja, 1986. Unsur ini berperan dalam proses pemecahan karbohidrat untuk energi,
penyimpanan, dan peredarannya ke seluruh tanaman dalam bentuk ADP dan ATP. Tanpa fosfor proses-proses tersebut tidak dapat berlangsung. Unsur ini juga
menentukan pertumbuhan akar, mempercepat kematangan dan produksi buah dan biji Leiwakabessy, 1998. Fosfor dalam bentuk mineral yang kompleks biasanya
sangat lambat tersedia, maka ada keuntungannya fosfor berasosiasi dengan senyawa organik. Meskipun demikian, fosfor organik menjadi tersedia tidak
semudah seperti belerang dan nitrogen organik Soepardi, 1983.
d. Kalium Tanah
Sumber K dalam tanah adalah mineral ortoklas KalSi
3
O
8
, leucit KalSiO
3 2
, muskovit KH
2
Al
3
SiO
4 3
dan biotit HK
2
MgFe
2
AlFe
2
Si
4
O
12
. Kalium dapat diambil oleh tanaman dalam bentuk ion K
+
Setyamidjaja, 1986. Kalium dalam tanaman tidak ditemukan dalam hasil-hasil metabolisme dalam
senyawa-senyawa organik tertentu seperti halnya N, P dan lain-lain, tetapi umumnya terdapat dalam ikatan yang mudah sekali larut. Sekitar 99 dari K
dalam bagian tanaman yang kering diduga dapat terbilas oleh air hujan. Oleh sebab itu, sukar untuk menetapkan peranannya dalam metabolisme anorganik.
Kalium sering disebut sebagai katalisator dalam proses hidup ini karena menjamin berlangsungnya reaksi kehidupan tanaman Leiwakabessy, 1998.
Jumlah kalium dalam tanah jauh lebih banyak dari fosfor. Masalah utama ialah ketersediaan. Kalium diikat dalam bentuk-bentuk yang kurang tersedia.
Jumlah kalium yang dapat dipertukarkan atau tersedia bagi tanaman tidak melebihi 1 persen dari seluruh kalium tanah Soepardi, 1983.
e. Kapasitas Tukar Kation KTK