Sifat-Sifat Fisik Tanah Bobot Isi Bulk Density Porositas Air Tersedia

2.2. Sifat-Sifat Fisik Tanah

a. Bobot Isi Bulk Density

Bobot isi menunjukkan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah utuh. Dan biasanya ditunjukkan dalam satuan gram per sentimeter kubik. Bobot isi pada tanah dengan tekstur halus berkisar antara 1,0 – 1,3 gcc, sedangkan pada tanah dengan tekstur kasar berkisar antara 1,3 – 1,8 gcc. Perkembangan struktur yang lebih baik pada tanah dengan tekstur halus membuat bobot isi pada tanah ini lebih rendah dibandingkan dengan tanah berpasir. Bobot isi dipengaruhi oleh struktur dan tekstur tanah terutama kandungan liat dalam tanah Foth dan Turk, 1972.

b. Porositas

Persentase volume ruang pori total disebut porositas. Ruang pori total adalah volume ruang tanah yang ditempati oleh udara dan air. Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori makro dan pori-pori mikro Foth, 1988. Pori makro berisi udara atau air gravitasi, sedangkan pori mikro berisi air kapiler atau udara. Tanah berpasir mempunyai pori-pori makro lebih banyak dibanding tanah liat. Tanah dengan banyak pori-pori makro sulit menahan air sehingga tanaman mudah kekeringan. Tanah-tanah liat mempunyai pori total lebih tinggi dibanding tanah pasir. Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur tanah, dan tekstur tanah Hardjowigeno, 1985.

c. Air Tersedia

Air tersedia adalah kandungan air yang dapat diambil tanaman dari dalam tanah sebelum kelembaban tanah secara serius mengakibatkan kekeringan atau kelayuan tanaman Russel, 1963. Menurut Towsend 1973, air tersedia merupakan air yang tersedia bagi tanaman yang merupakan selisih antara kapasitas lapang dan koefisien layu titik layu permanen. Hillel 1980, berpendapat bahwa kapasitas lapang merupakan batas maksimum air yang tersedia bagi tanaman, setara dengan kandungan air pada tegangan 13 atmosfir pF 2,54, sedangkan menurut Brady 1990 kapasitas lapang adalah jumlah air yang ditahan setelah air gravitasi habis. Titik layu permanen merupakan kandungan air tanah dimana tanaman tidak mampu menyerap air yang cukup untuk mempertahankan turgor sehingga tanaman layu permanen, sering ditentukan pada tegangan 15 bar Baver et al., 1972. Faktor yang mempengaruhi air tersedia antara lain: 1 sifat tanah, diantaranya a hubungan hisapan dan kelengasan matriks dan osmotik, b kedalaman tanah dan, c pelapisan tanah; 2 iklim, diantaranya suhu udara dan temperatur; 3 tanaman, diantaranya a bentuk perakaran, b daya tahan terhadap kekeringan, c tingkat dan stadia pertumbuhan Brady, 1990.

d. Permeabilitas