kegiatan penebangan hutan telah menyebabkan penurunan kandungan C-Organik, dimana kegiatan penebangan hutan dengan menggunakan teknik reduced Impact
Logging atau teknik tebang pilih lebih baik dibandingkan dengan teknik
Conventional Logging atau teknik tebang habis karena penurunan kandungan C-
Organik pada plot RIL lebih kecil dibandingkan dengan penurunan kandungan C- Organik pada plot CNV.
C-Organik
2.16 1.89
2.26 2.01
1.96
0.5 1
1.5 2
2.5
RIL CNV
Kontrol
Perlakuan N
il a
i C
-O rg
a n
ik
Lantai Hutan Jalan Sarad
Gambar 6. Grafik C-Organik
5.2.2. N-Total
Hasil analisis kandungan N-Total pada plot penelitian CIFOR dapat dilihat pada Gambar 7. Berdasarkan hasil analisis statistik nilai N-Total di lantai hutan
pada plot RIL, CNV, dan Kontrol tidak berbeda nyata. Demikian juga dengan nilai N-Total di jalan sarad pada plot RIL dan CNV tidak berbeda nyata. Pada
Gambar 7 plot CNV memiliki nilai rata-rata N-Total di lantai hutan paling rendah dibandingkan dengan plot RIL dan Kontrol. Sedangkan nilai rata-rata N-Total di
jalan sarad pada plot RIL lebih tinggi dibandingkan dengan plot CNV. Hal ini disebabkan karena pada plot CNV mempunyai kandungan bahan organik paling
rendah dibandingkan pada plot RIL dan Kontrol, sehingga kandungan N-Total pada plot CNV paling rendah dibandingkan dengan plot RIL dan Kontrol.
Berdasarkan Gambar 7 terlihat bahwa pada plot RIL dan CNV memiliki nilai rata-rata N-Total di lantai hutan sama dengan nilai rata-rata N-Total di jalan
sarad. Hal ini disebabkan karena bahan organik yang terangkut oleh air dan dideposisikan di jalan sarad lebih cepat melapuk akibat pengaruh iklim sehingga
N organik lebih cepat tersedia, tetapi lebih mudah hilang juga. Meskipun kandungan bahan organik pada plot CNV di jalan sarad lebih tinggi dan mampu
menyumbang N organik lebih banyak, tapi banyak N organik yang hilang akibat penguapan atau pencucian sehingga N-Total di jalan sarad sama dengan di lantai
hutan.
N-Total
0.19 0.17
0.2 0.19
0.17
0.05 0.1
0.15 0.2
0.25
RIL CNV
Kontrol
Perlakuan N
il a
i N
-T o
ta l
Lantai Hutan Jalan Sarad
Gambar 7. Grafik N-Total
5.2.3. P Tersedia
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa nilai P tersedia di lantai hutan pada plot RIL, CNV, dan Kontrol tidak berbeda nyata. Demikian pula dengan
nilai P tersedia di jalan sarad pada plot RIL dan CNV tidak berbeda nyata. Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa nilai rata-rata P tersedia di lantai hutan pada
plot CNV paling rendah yaitu sebesar 4,94 ppm. Sedangkan nilai rata-rata P tersedia di jalan sarad pada plot RIL lebih tinggi dibandingkan dengan plot CNV.
Hal ini disebabkan karena kandungan bahan organik di lantai hutan pada plot RIL lebih tinggi dibandingkan dengan plot CNV. Seperti yang telah diketahui bahwa
sumber P dalam tanah adalah bahan organik dan batuan mineral fosfat. Jadi pelapukan bahan organik akan memberikan penambahan P kedalam tanah.
Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa nilai rata-rata P tersedia di jalan sarad pada plot RIL lebih tinggi dibandingkan di lantai hutan. Hal ini disebabkan oleh
adanya penambahan dari P di lantai hutan yang tererosi atau tercuci oleh air dan dideposisikan di jalan sarad sehingga kandungan P tersedia di jalan sarad pada
plot RIL lebih tinggi dibandingkan di lantai hutan. Sedangkan pada plot CNV jumlah P yang tererosi atau tercuci oleh air sangat sedikit karena kandungan
bahan organiknya rendah sehingga penambahan P di jalan sarad sangat sedikit.
P Tersedia ppm
5.32 4.94
5.76 5.79
4.32
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
6.00 7.00
RIL CNV
Kontrol
Perlakuan N
il a
i P
T e
rs e
d ia
p p
m
Lantai Hutan Jalan Sarad
Gambar 8. Grafik P Tersedia
5.2.4. Kalium