a. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa.
Faktor yang berasal dari luar diri siswa yaitu faktor non sosial dan sosial. Faktor non  sosial  adaah  fakor  yang  berasal  dari  selain  manusia.  Contoh  dari  faktor  non
sosial adalah keadaan udara, suhu udara, cuaca, tempat, dan alat yang digunakan. Sedangkan  faktor  sosial  adalah  faktor-faktor  yang  berasal  dari  sesama
manusia,  baik  manusia  itu  hadir  maupun  kehadirannya  dapat  disimpulkan  atau tidak langsung hadir.
b. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa.
Faktor  yang  berasal  dari  luar  diri  siswa  yaitu  faktor  fisiologis  dan  psikologis. Faktor  fisiologis  meliputi  kondisi  jasmani  seseorang  dan  keadaan  fungsi-fungsi
fisiologis tertentu. Keadaan jasmani haruslah segar dan organ-organ dapat bekerja dengan normal.
Sedangkan faktor psikologis ditandai dengan rasa ingin tahu, adanya sifat kreatif,  adanya  keinginan  mendapatkan  simpatik,  keinginan  untuk  memperbaiki
kegagalan,  adanya  ganjaran  atau  hukuman  sangat  mempengaruhi  proses  belajar dari individu.
Berdasarkan uraian tersebut,  disimpulkan bahwa  belajar dipengaruhi oleh dua  faktor  yaitu  faktor  internal  faktor  yang  berasal  dari  dalam  diri  dan  faktor
eksternal faktor yang berasal dari luar diri atau lingkungan.
2.1.2 Pembelajaran
Pembelajaran  menurut  Sutikno  2013:  32  adalah  segala  upaya  yang dilakukan oleh guru pendidik agar terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara
implisit,  didalam  pembelajaran,  ada  kegiatan  memilih,  menetapkan  dan
mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.
Wenger dalam Huda, 2013: 2 berpendapat bahwa pembelajaran bukanlah aktivitas,  sesuatu  yang  dilakukan  oleh  seseorang  ketika  ia  tidak  melakukan
aktivitas  yang lain. Pembelajaran juga bukanlah  sesuatu  yang berhenti dilakukan oleh  seseorang.  Lebih  dari  itu,  pembelajaran  bisa  terjadi  dimana  saja  dan  level
yang berbeda-beda, secara individual, kolektif, ataupun sosial. Pembelajaran  merupakan  suatu  sistem,  yang  terdiri  dari  berbagai
komponen  yang  saling  berhubungan  satu  dengan  yang  lain,  komponen  tersebut meliputi tujuan, materi, metode dan evaluasi Rusman, 2013: 93.
Kegiatan  pembelajaran  dirancang  untuk  memberikan  pengalaman  belajar yang  melibatkan  proses  mental  dan  fisik  melalui  interaksi  antar  peserta  didik,
peserta  didik  dengan  guru,  lingkungan  dan  sumber  belajar  lainnya  dalam  rangka pencapaian kompetensi dasar BNSP, 2006: 16.
Berdasarkan  pendapat  beberapa  ahli  dapat  disimpulkan  bahwa, pembelajaran  adalah  suatu  proses  interaksi  yang  melibatkan  pendidik  dan
pendidik yang terjadi dilingkungan pendidikan yang diikuti oleh individu, kolektif maupun sosial bertujuan untuk memperoleh pengetahuan.
2.1.3 Kualitas Pembelajaran
2.1.3.1 Pengertian Kualitas Pembelajaran
Etzioni  dalam  Hamdani,  2011:  194  berpendapat  bahwa  kualitas  dapat dimaknai  dengan istilah mutu atau keefektifan. Secara definitif, efektivitas dapat
dinyatakan  sebagai  tingkat  keberhasilan  dalam  mencapai  tujuan  atau  sasarannya.
Efektifitas  merupakan  suatu  konsep  yang  lebih  luas  mencakup  berbagai  faktor didalam  maupun  diluar  dari  seseorang.  Efektivitas  tidak  hanya  dapat  dilihat  dari
sisi produktifitas, tetapi juga dapat dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya. Kualitas dapat  dimaknai dengan istilah mutu atau keefektifan. Efektivitas
belajar  adalah  tingkat  pencapaian  tujuan  pembelajaran,  termasuk  dalam pembelajaran  seni.  Pencapaian  tujuan  tersebut  berupa  peningkatan  pengetahuan
dan  keterampilan  serta  pengembangan  sikap  melalui  proses  pembelajaran Daryanto, 2010: 57.
Berdasarkan  pendapat  para  ahli  tersebut  maka  dapat  disimpulkan  bahwa kualitas  pembelajaran  adalah  mutu  atau  tingkat  pencapain  suatu  proses  belajar
yang dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. 2.1.3.2
Indikator Kualitas Pembelajaran Supaya pembelajaran dapat dikatakan berkualitas Departemen Pendidikan
Nasional  2004:  8-10,  merumuskan  indikator  kualitas  pembelajaran  sebagai berikut:
1. Perilaku pembelajaran guru
Perilaku pembelajaran guru dapat dilihat melalui kinerjanya yang meliputi membangun  persepsi  dan  sikap  positif  siswa  terhadap  belajar  dan  profesi
pendidik,  menguasai  disiplin  ilmu  berkaitan  dengan  keluasan  dan  kedalaman jangkauan  substansi  dan  metodologi  dasar  keilmuan  serta  mampu  memlilih,
menata, mengemas dan mempresentasikan materi sesuai kebutuhan siswa.
2. Perilaku dan dampak belajar siswa
Perilaku  dan  dampak  belajar  siswa  dapat  dilihat  dari  kompetensinya meliputi  memliki  persepsi  dan  sikap  postitif  terhadap  belajar,  mau  dan  mampu
mendapatkan  dan  mengintegrasikan  pengetahuan  dan  keterampilan  serta membangun  sikapnya,  mau  dan  mampu  memperluas  serta  memperdalam
pengetahuan  dan  keterampilan  serta  memantapkan  sikapnya,  mau  dan  mampu menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikapnya secara bermakna.
3. Iklim pembelajaran
Iklim  pembelajaran  mencakup  suasana  kelas  yang  kondusif  bagi  tumbuh dan  berkembangnya  kegiatan  pembelajaran  yang  menarik,  menantang,
menyenangkan  dan  bermakna,  perwujudan  nilai  dan  semangat  ketauladanan, prakarsa dan kreativitas guru.
4. Materi pembelajaran yang berkualitas
Materi pembelajaran yang berkualitas yang dapat dilihat dari kesesuainnya dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai peseta didik, ada
keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan waktu yang tersedia, materi  pembelajaran  sistematis  dan  kontekstual,  dapat  mengakomodasikan
partisipasi aktif siswa dalam belajar semaksimal mungkin. 5.
Kualitas media pembelajaran Kualitas  media  pembelajaran  yang  tampak  antara  lain  dapat  menciptakan
pengalaman belajar yang bermakna, mampu memfasilitasi proses interaksi antara guru  dan  siswa,  siswa  dan  siswa,  media  pembelajaran  dapat  memperkaya
pengalaman  belajar  siswa,  melalui  media  pembelajaran,  mampu  mengubah
suasana  belajar  dari  siswa  pasif  dan  guru  sebagai  sumber  ilmu  satu-satunya, menjadi  siswa  aktif  berdiskusi  dan  mencari  informasi  melalui  berbagai  sumber
belajar yang ada. 6.
Sistem pembelajaran di sekolah Sistem  pembelajaran  di  sekolah  mampu  menunjukan  kualitasnya  apabila
dapat menonjolkan ciri khas keunggulannya, memiliki penekanan dan kekhususan lulusannya,  responsif  terhadap  berbagai  tantangan  secara  internal  maupun  secara
esketernal,  memiliki  perencanaan  yang  matang  dalam  bentuk  rencana  strategis dan  rencana  operasional,  agar  semua  upaya  dapat  dilaksanakan  secara  sinergis
oleh seluruh komponen sistem pendidikan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa indikator kualitas
pembelajaran  meliputi  perilaku  pembelajaran  guru,  perilaku  dan  dampak  belajar siswa,  iklim  pembelajaran,  materi  pembelajaran  yang  berkualitas,  kualitas  media
pembelajaran,  dan  sistem  pembelajaran  di  sekolah,  dalam  penelitian  ini difokuskan dalam perilaku pembelajaran guru, perilaku dan dampak belajar siswa,
media pembelajaran.
2.1.4 Pembelajaran Kooperatif