Perencanaan Pelaksanaan Tindakan PROSEDUR LANGKAH PTK

3.4.1 Perencanaan

Rencana merupakan satu kebutuhan pokok dalam melaksanakan setiap kegiatan. Dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK juga ada tahap perencanaan yang wajib dilakukan oleh guru. Menurut Arikunto 2011: 17 pada tahap perencanaan, peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Menurut Suhardjono 2011: 75 pada tahap perencanaan peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk merekan fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Dalam tahap perencanan ini, peneliti melakukan hal-hal berikut: 1. Observasi untuk mengidentifikasi permasalahan pembelajaran dikelas. 2. Menentukan solusi atau pemecahan masalah untuk mengatasi permasalahan di kelas. 3. Menelaah materi yang akan diberi tindakan penelitian dengan menelaah Kompetensi Dasar dan indikatornya. 4. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP sesuai indikator pembelajaran yang telah ditentukan. 5. Membuat daftar kelompok. 6. Menyiapkan daftar pertanyaan wawancara dan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. 7. Menyiapkan alat evaluasi berupa lembar kerja siswa, dan soal tes tertulis.

3.4.2 Pelaksanaan Tindakan

Tahap kedua dari penelitian tindakan kelas yaitu pelaksanaan tindakan. Menurut Arikunto 2011: 18 penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Menurut Suhardjono 2011: 76 pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario pembelajaran akan diterapkan. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya yaitu melaksanakan pembelajaran IPS dalam KD 2.1 melaui model pembelajaran Make A Match dengan media Audio Visual yang terdiri dari 2 siklus dalam setiap siklus terdapat tindakan pendahuluan, inti dan penutup dengan indikator pada siklus I yaitu mendeskripsikan awal mula kedatangan bangsa Belanda di Indonesia, menyebutkan tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda, menguraikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda, siklus II yaitu menjelaskan masa penjajahan Jepang, menguraikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Jepang di Indonesia dan siklus III membandingkan masa penjajahan Belanda maupun Jepang di Indonesia.

3.4.3 ObservasiPengamatan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT DI KELAS V SDN PLALANGAN 04 KOTA SEMARANG

0 34 271

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 11 240

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG

0 11 293

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TAKE AND GIVE DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PLALANGAN 04 KOTA SEMARANG

0 15 357

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V A SDN KARANGAYU 02 KOTA SEMARANG

0 20 267

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

0 20 251

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V A SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

0 5 348

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

0 16 294

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 KOTA SEMARANG

0 18 244

Peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model pembelajaran make and match pada siswa kelas V SDN Tandang 02 semarang.

0 0 1