Kondisi umum daerah penelitian

III. METODE PENELITIAN

3.1 Kondisi umum daerah penelitian

Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai besar di Jawa Barat dengan letak geografis pada koordinat 106°46’30” sampai 107°00’30” BT serta 6°36’30” sampai 6°46’30”LS Sabri, 2004. Sungai ini berhulu di Gunung Mandalawangi, mengalir melalui Kabupaten dan Kotamadya Bogor, DKI Jakarta dan bermuara di Teluk Jakarta. Panjang keselu ruhan sungai Ciliwung ± 130 km. Sungai tersebut mengalir dari arah selatan ke utara dengan tiga buah anak sungai, yaitu: Cisarua, Cisukabirus, dan Ciesek Sanusi, et al, 1981; Sabri, 2004. Bagian hulu sungai Ciliwung merupakan pegunungan dan terleta k pada ketinggian 300-3000 m di atas permukaan laut dengan luas 149 km ² atau 14.876 ha Pawitan, 1989. Sungai Ciliwung me mpunyai topografi yang bervariasi dari mulai lereng datar hingga sangat curam Anonimus, 1992. Sungai Ciliwung bagian hulu berawal di Desa Tugu dan mengalir sampai Kecamatan Bogor Timur dengan ciri sungai pegunungan yang berarus deras, banyak tebing curam dan dengan dasar batu, pasir dan kerikil. Batu-batu tersebut ada yang tersusun secara alami membentuk semacam tanggul, bendung, atau lubuk di bagian tepi sungai. Anak-anak sungai di bagian hulu ini juga berciri sungai pegunungan dengan air yang mengalir deras Pawitan, 1989. Debit sungai di hulu DAS Ciliwung jauh berbeda antara musim hujan dan musim kemarau. Ketinggian muka air tanahnya bervariasi antara 3-6 sampai 4-11 meter masing-masing pada musim hujan dan kemarau Pawitan, 1989. Ciri penting sifat hujan di kawasan DAS Ciliwung hulu adalah intensitasnya tinggi, terjadi pada waktu singkat dalam sebaran ruang yang sempit. Hujan biasanya turun pada siang hari menjelang malam yaitu sekitar 60-80 terjadi antara pukul 14.00-21.00 Anominus, 1992. Curah hujan tahunan di daerah hulu antara 3.500-7000 mm pertahun dan tidak terdapat bulan kering. Musim hujan terjadi antara bulan Oktober sampai dengan bulan April, sedangkan musim kemarau antara bulan Juni sampai dengan bulan September. Pemanfaatan DAS Ciliwung sudah jauh sampai ke hulu. Penggunaan lahan di DAS Ciliwung bagian hulu banyak untuk tegalan, sawah, pemukiman, dan kebun campuran yang pa da umumnya mengalami perluasan. Sementara penggunaan lahan sebagai hutan, da n perkebunan mengalami penyempit a n Pawitan, 1989 dan Anonimus , 1992.

3.2 Alat dan bahan Tabel 2. Alat, bahan yang digunakan dalam penelitian dan kegunaannya