44
Siswa dapat ditugaskan untuk memperhatikan dan menemukan sumber- sumber daya alam disekitarnya, kemudian digolongkan pada sumber organik dan
anorganik, serta karakter pemanfaatan dan pemakaiannya dalam kehidupan sehari- hari. Untuk pembelajaran siswa kelas 3 SD, istilah organik dan anorganik
disederhanakan menjadi sumber daya alam hidup berupa hewan dan tumbuhan, serta sumber daya alam non hidup. Dengan melihat lingkungan yang tercemar di
sekitarnya, siswa juga dapat mengidentifikasi perilaku manusia yang berdampak pada lingkungan sekitar, sehingga diperlukan upaya-upaya pelestarian untuk
memelihara lingkungan alam sekitarnya.
2.1.15 Manfaat Belajar Pelestarian Alam
Setiap hari manusia membutuhkan makanan baik yang berasal dari hewan maupun yang berasal dari tumbuhan. Selain itu, manusia juga memerlukan bahan
pakaian, perabot rumah tangga, bahan bangunan, dan berbagai sumber energi, seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Semua yang dibutuhkan tersebut
berasal dari sumber daya alam. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam yang dapat digunakan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya. Pemanfaatan sumber daya alam sebagai pemenuh kebutuhan manusia
harus dilakukan secara bijaksana. Hal ini disebabkan sumber daya alam, khususnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui seperti minyak bumi,
batu bara, dan gas alam, jumlahnya sangat terbatas. Bila sudah habis, maka sumber daya alam ini tidak dapat terbentuk lagi dalam waktu yang relatif singkat.
Manusia perlu menunggu lebih lama lagi untuk dapat memanfaatkan sumber daya
45
alam ini. Meskipun tumbuhan, hewan dan air merupakan contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui, jika manusia tidak bijaksana dalam memanfaatkannya
maka kelestarian sumber daya alam ini dapat terganggu. Bukan tidak mungkin pada suatu saat sumber daya alam tersebut menjadi langka bahkan punah.
Baik tidaknya perilaku manusia dalam memanfaatkan alam sesungguhnya akan berimbas pada kehidupan manusia itu sendiri. Selalu ada hubungan saling
ketergantungan antara manusia dan lingkungan alam sekitarnya. Perilaku manusia yang menunjukkan ketidakpedulian terhadap lingkungan dapat berakibat terhadap
kerusakan alam yang memicu terjadinya bencana alam. Seperti eskplorasi hutan secara berlebihan dapat menyebabkan hutan gundul dan beresiko menimbulkan
bencana banjir dan tanah longsor. Pembuangan sampah atau limbah rumah tangga dan pabrik di sungai menyebabkan aliran sungai terhambat. Akibatnya, jika turun
hujan lebat akan mengakibatkan banjir. Perburuan hewan yang tidak terkendali dapat membuat jenis hewan-hewan tertentu menjadi langka. Apabila hal ini terus
terjadi maka secara berangsur-angsur jenis hewan-hewan tersebut akan punah. Masih banyak lagi contoh lain perilaku manusia yang dapat menyebabkan
bencana alam. Perilaku manusia sangat menentukan lestari tidaknya sumber daya alam.
Pendidikan mengenai pentingnya pelestarian alam tentu perlu diberikan sejak dini di antaranya melalui bangku sekolah. Melalui pembelajaran yang tepat, siswa
diharapkan dapat memiliki sikap sadar lingkungan sehingga selalu berupaya untuk memelihara dan melestarikan lingkungan sekitarnya meskipun hanya berupa
upaya kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, membiasakan budaya
46
menanam dan memelihara tumbuhan, penghematan energi listrik, dan sebagainya. Penanaman sikap peduli lingkungan pada siswa SD tidak hanya bermanfaat di
masa sekarang, namun akan bermanfaat pula di masa yang akan datang. Pentingnya guru untuk melakukan pembelajaran yang bermakna ialah menjadikan
materi yang dibelajarkan itu dapat melekat ke sanubari siswanya. Diharapkan sikap peduli lingkungan sebagai wujud dari pembelajaran pelestarian alam dapat
terus terpatri di hati siswa hingga kelak ia menjadi dewasa. Dengan demikian, manusia tetap dapat memenuhi kebutuhannya dengan memanfaatkan sumber daya
alam dan kelestarian alam pun tetap terjaga.
2.1.16 Pembelajaran Pelestarian Alam dengan Metode Field Trip