Kajian Empiris PENINGKATAN PEMBELAJARAN PELESTARIAN ALAM MELALUI METODE FIELD TRIP SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR KALIGAYAM 02 KABUPATEN TEGAL

49 2 Kompetensi kepribadian, terdiri dari lima subkompetensi, yaitu kepribadian yang mantap dan stabil, dewasa, arif, berwibawa, dan berakhlak mulia. 3 Kompetensi sosial memiliki tiga subranah. Pertama, mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa. Kedua, mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan. Ketiga, mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua atau wali siswa dan masyarakat sekitar. 4 Kompetensi profesional terdiri dari dua ranah subkompetensi. Pertama, subkompetensi menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi; memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang koheren dengan materi ajar; memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, subkompetensi menguasai struktur dan metode keilmuan, menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan atau materi bidang studi.

2.2 Kajian Empiris

Ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, di antaranya yaitu: 1 “Pengaruh Metode Field trip Dalam Pembelajaran IPA Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa” yang ditulis oleh Karsipan dari jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar PGSD, Universitas Pendidikan 50 Indonesia UPI. Dari perhitungan berdasarkan skor nilai kemajuan tes mengalami kenaikan yaitu pada pretes nilai rata-rata 43,24 dan pada postes nilai rata-rata 70,86 dari 33 siswa SD Negeri Kapringan. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Field trip dapat meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan skor nilai pada pelajaran IPA pokok bahasan kenampakan permukaan bumi semester dua tahun pelajaran 20092010. 2 “Pengaruh Metode di Luar Kelas Field trip Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Peserta Didik Dalam Pembelajaran IPA Pada Materi Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Kehidupan Alam dan Kondisi di Bumi Kelas 2 SDN Pasawahan 3 Kota Bandung” oleh Suci Permatasari dari jurusan PGSD, UPI. Dengan menggunakan metode field trip, ternyata hasil belajar peserta didik cukup memuaskan. Hal ini dapat dilihat pada hasil pretes normalitas kelas kontrol 0,005 dan kelas eksperimen 0,632. Dengan homogenitas pretes kelas kontrol dan eksperimen 0,221 dan Uji T 0,012. Sedangkan pada postes normalitas kelas kontrol 0,632 dan kelas ekperimen 0,033. Dengan homogenitas pada kelas kontrol dan eksperimen adalah 0,822 dan Uji T 0,12. Pada Uji N_Gain kelas kontrol 0,33 dan eksperimen 0,441 dengan Homogenitas N_Gain 0,181 dan N_Gain Uji T 0,001. Dengan memperhatikan hasil-hasil yang telah dicapai tersebut, berarti penerapan metode pembelajaran di luar kelas field trip yang dilakukan peneliti di SDN Pasawahan III dapat dikatakan berhasil. 51 3 “Pengaruh Metode Field trip Pada Konsep Perubahan Kenampakan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV” oleh Dayaguna Manpatakrisna dari jurusan PGSD, UPI. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan oleh guru ditemukan perubahan dalam proses pembelajaran. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan pemahaman siswa dan minat belajar siswa MI Ikhsanul Jamaah Kota Bandung. Pemahaman dan minat belajar siswa sebelum penerapan metode field trip umumnya rendah, tetapi setelah penggunaan motode field trip pemahaman dan minat belajar siswa menjadi meningkat. Peningkatan pemahaman dan minat tersebut sebagai akibat adanya pembelajaran IPA dengan menggunakan metode field trip yang berpusat pada siswa. Peningkatan pemahaman siswa terlihat dari rata-rata hasil postest kelas kontrol 75,20 sedangkan rata-rata hasil postest kelas eksperimen 80,00. Adapun perubahan dari proses belajar siswa berdasarkan pengamatan pada ranah kognitif terdiri dari aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan dan analisis.

2.3 Kerangka Berpikir