21
bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. 2 Penerimaan terhadap keragaman.
bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar belakang.
3 Pengembangan keterampilan sosial bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pelaksanaan pembelajaran kooperatif, supaya siswa dapat mengembangkan keterampilan sosial
dalam pembelajaran kooperatif, dapat meningkatkan kemampuan akademik yang dimiliki, serta menciptakan sikap kebersamaan dan kepedulian antar siswa dalam
pembelajaran kooperatif.
D. Macam-macam Tipe Model Cooperative Learning
Menurut Ngalimun 2012: 161 ada beberapa jenis model dalam pembelajaran kooperatif, walaupun prinsip dasar dari pembelajaran kooperatif ini tidak berubah, jenis-jenis model
tersebut, yaitu: Contextual Teaching and Learning CTL, Pembelajaran Berbasis Masalah PBL, Problem Basic Learning, Problem Solving, TGT Team Games
Tournament , STAD Student Team Achievementt Division, Investigasi Kelompok Group Investigation, NHT Number Head Together, TPS Think Pairs Share, Snowball
Throwing, Role Playing, Picture and picture, Examples non examples. Dari uraian tersebut jelaslah bahwa Snowball Throwing bukanlah satu-satunya model pembelajaran kooperatif,
tetapi perlu diteliti untuk pembelajaran IPS.
E. Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing
Snowball Throwing berasal dari dua kata yaitu “Snowball” dan “Throwing”. Kata Snowball berarti bola salju, sedangkan Throwing berarti melempar, jadi Snowball
Throwing adalah melempar bola salju. Pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing karena model ini tepat digunakan
dalam pembelajaran IPS untuk siswa kelas III SD Immanuel Bandar Lampung. Model Cooperative Learning tipe Snowaball Throwing adalah teknik diskusi yang membentuk
kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru, kemudian
22
masing-masing siswa
membuat pertanyaan
yang dibentuk
seperti bola
kertas pertanyaan lalu dilempar ke siswa lain, masing-masing siswa harus menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh. Dengan penerapan model Cooperative Learning tipe
Snowball Throwing dapat diketahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam menguasai materi tersebut, dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kelas dan
dapat melatih siswa untuk mengemukakan gagasan secara cerdas dan kreatif.
1 Pengertian Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing
Model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing adalah model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa
seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada siswa lainnya. Menurut Suprijono 2011: 8 Snowball Throwing adalah suatu cara penyajian
bahan pelajaran dimana murid dibentuk dalam beberapa kelompok yang heterogen kemudian masing-masing kelompok dipilih ketua kelompoknya untuk mendapat
tugas dari guru lalu masing-masing murid membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola kertas pertanyaan kemudian dilempar ke murid lain yang masing-
masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
Menurut Ismail 2008: 27 pembelajaran Snowball Throwing merupakan salah satu model dari pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran Snowball Throwing merupakan model pembelajaran yang membagi murid di dalam beberapa kelompok, yang dimana
masing-masing anggota kelompok membuat bola pertanyaan. Dalam pembuatan kelompok, siswa dapat dipilih secara acak atau heterogen.
Menurut Ngalimun 2012: 161 model Cooperative Learing tipe Snowball Throwing adalah model pembelajaran dengan memberikan informasi secara umum,
membentuk kelompok, pemanggilan ketua dan diberi tugas membahas materi tertentu di kelompok, bekerja kelompok, tiap kelompok menuliskan pertanyaan dan
diberikan kepada kelompok lain, kelompok lain menjawab secara bergantian, penyimpulan, refleksi dan evaluasi.
Berdasarkan Pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing adalah model pembelajaran dengan membentuk
siswa menjadi beberapa kelompok, pemanggilan ketua dan diberi tugas membahas materi tertentu dalam kelompok, bekerja kelompok, tiap kelompok menuliskan
pertanyaan yang telah dituliskan pada kertas, kemudian kertas yang telah dituliskan