17
pembelajaran dalam tutorial. Joyce dan Weil dalam Rusman 2013: 133 berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum rencana pembelajaran jangka panjang, merancang bahan- bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah
suatu kerangka atau pola
yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman siswa dalam belajar.
2. Model Cooperative Learning
Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi serta pengalaman belajar yang terfokus pada:
learning how to learn, learning how to do, learning to live together, dan learning to be a good citizen.
a. Pengertian Model Cooperative Learning
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang bersifat kerjasama dalam kelompok. Menurut Jihad dan Haris 2012: 30 pembelajaran
kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Tampubolon 2014: 89 pembelajaran kooperatif Cooperative Learning adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada sikap atau perilaku
bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur pada kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih. Menurut Rusman
2013:204 Cooperative Learning adalah teknik pengelompokkan yang di dalamnya peserta didik bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang
umumnya terdiri dari 4-5 orang. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar
18
dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang, struktur kelompok tersebut bersifat heterogen
dan dikembangkan dari pemikiran, nilai-nilai demokrasi, belajar aktif, perilaku kerja sama, dan menghargai pluralism dalam masyarakat yang multikultural.
b. Karakteristik atau ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan pada proses
kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan materi pelajaran, tetapi juga adanya unsur
kerja sama untuk penguasaan materi tersebut. Adanya kerja sama inilah yang menjadi ciri khas dari cooperative learning.
Menurut Jihad dan Haris 2012: 30 model pembelajaran kooperatif memiliki ciri- ciri sebagai berikut.
1 Untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif.
2 Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang da rendah.
3 Jika dalam kelas, terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam tiap
kelompok pun terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula. 4 Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.
Menurut Riyanto 2012: 266 ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah 1 Kelompok dibentuk dengan siswa kemampuan tinggi, sedang, rendah
2 Siswa dalam kelompok sehidup semati 3 Siswa melihat semua anggota mempunyai tujuan yang sama
4 Membagi tugas dan tanggung jawab sama 5 Akan dievaluasi untuk semua
6 Berbagi kepemimpinan dan keterampilan untuk bekerja bersama 7 Diminta mempertanggungjawabkan individual materi yang ditangani.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa ciri model pembelajaran kooperatif adalah siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif.
Kelompok dibentuk berdasarkan kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin berbeda-beda, pada saat akhir
19
pelajaran diadakan evaluasi dan diberikan penghargaan kepada siswa yang aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.
c. Prinsip – prinsip pembelajaran Kooperatif.
Supaya pembelajaran lebih efektif, maka terlebih dahulu guru harus menguasai dan mengenal prinsip-prinsip
dalam pembelajaran kooperatif. Menurut Riyanto
2012: 266 ada lima prinsip yang mendasari pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut.
1 Positive independence artinya adanya saling ketergantungan positif yakni anggota kelompok menyadari pentingnya kerja sama dalam pencapaian tujuan.
2 Face to face interaction artinya antar anggota berinteraksi dengan saling berhadapan.
3 Individual accountability artinya setiap anggota kelompok harus belajar dan aktif memberikan kontribusi untuk mencapai keberhasilan kelompok.
4 Use of collaborativesocial skill artinya harus menggunakan keterampilan bekerjasama dan bersosialisasi. Agar siswa mampu berkaloborasi perlu adanya
bimbingan guru. 5 Group processing, artinya siswa perlu menilai bagaimana mereka bekerja
secara efektif. Menurut Roger dan David Johnson dalam Rusman 2013: 212 ada lima unsur dasar
dalam pembelajaran kooperatif Cooperative Learning, yaitu sebagai berikut: 1Prinsip ketergantungan positif positive interdependence
2Tanggung jawab perseorangan individual accountability 3Interaksi tatap muka face to face promotion interaction
4Partisipasi dan komunikasi participation communication 5Evaluasi proses kelompok
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prinsip yang melandasi pembelajaran kooperatif adalah adanya interaksi tatap muka, terdapat
partisipasi dan komunikasi antar anggota kelompok, menganut
prinsip ketergantungan positif. Dalam pembelajaran kooperatif, setiap anggota kelompok
memiliki tanggung jawab perseorangan, namun ada proses evaluasi pada setiap kelompok diskusi sehingga kegiatan kerjasama kelompok dapat berlangsung secara
efektif.
d. Prosedur Pembelajaran Kooperatif
Pelaksanaan pembelajaran kooperatif seharusnya mengikuti langkah-langkah atau