Metode Penelitian Jenis dan Sumber Data

IV. METODOLOGI

4.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kasuscase di TAAT- TMII dengan melakukan survei terhadap sumberdaya manusia sebagai karyawan di TAAT-TMII. Objek yang diteliti adalah gaya kepemimpinan dan prestasi kerja karyawan TAAT-TMII. Metode penelitian kasus adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengkaji gejala-gejala sosial dari suatu hal yang dapat berupa seorang, sebuah kelompok, sebuah komuniti, sebuah masa, sebuah proses, atau suatu satuan sosial dengan cara menganalisanya secara mendalam Yayasan AKATIGA 2005.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data text dan data image. Data text adalah data yang berbentuk alfabet maupun angka numerik dengan tidak mengikuti kaidah yang telah ditentukan sebelumnya, bisa berbentuk apa saja misalnya 110 digit karena yang menentukan arti dari data tersebut adalah interpretasinya. Sedangkan data image adalah data–data berupa diagram, foto, tabel, kartun dan sejenisnya yang memberikan informasi secara spesifik mengenai keadaan tertentu Fauzi 2001. Jenis data yang diperoleh berdasarkan sumbernya dalam penelitianriset ini berupa data primer dan sekunder. Data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh periset untuk menjawab masalah risetnya Istijanto 2006. Pengumpulan data primer ini dilakukan dengan teknik wawancara dan penyebaran kuisioner terstruktur bertatap muka langsung. Selain itu peneliti juga melakukan sedikit observasi sebagai pelengkap dengan cara mengamati dan mencatat perilaku orang, objek, atau kejadian-kejadian melalui cara yang sistematis. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari literatur-literatur yang terkait dengan topik penelitian, misalnya buku pedoman peraturan TAAT-TMII atau kumpulan kebijakan-kebijakan manajemen TAAT-TMII. Desain dari riset yang dilaksanakan berupa riset kausal karena riset ini akan menguji hubungan sebab- akibat antara gaya kepemimpinan dengan pembentukan prestasi karyawan TAAT- TMII. Metode penilaian gaya kepemi mpinan pada penelitian menggunakan kuesioner dengan skala likert serta observasi dengan referensi model kepemimpinan kontingensi dan kepemimpinan situasional. Pada kuesioner terdapat lima pilihan jawaban mulai dari sangat tidak setuju bernilai 1 sampai sangat setuju bernilai 5. Berikut pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui persepsi gaya kepemimpinan di TAAT-TMII. w Terkait dengan perilaku tugas, responden diminta pendapatnya mengenai kemampuan atasan dalam hal : 1. Pengkomunikasian tentang targetharapan TAATBagianSub Bagian. 2. Dorongan untuk mematuhi standar prosedur. 3. Penyampaian ide-idegagasan untuk mencapai tujuan. 4. Pernyataan sikap secara jelas. 5. Keputusan pelaksanaan pekerjaan dan arahan dalam menjalankannya. 6. Penugasan pekerjaan secara khusus. 7. Mengkomunikasikan peranan dan fungsinya sebagai pemimpin kepada bawahan. 8. Mendorong kedisiplinan. 9. Mempertahankan standar prestasi kerja sebagai seorang pemimpin 10. Mengkomunikasikan standar pekerjaan yang diharapkan kepada bawahan. w Sedangkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden mengenai gaya kepemimpinan yang berkaitan dengan perilaku hubungan meliputi: 1. Bantuan dari pimpinan terhadap pekerjaan dan penciptaan suasana kerja yang menyenangkan. 2. Sikap dan pernyataan yang kurang menyenangkan. 3. Pertimbangan terhadap perasaan pribadi bawahan pada saat bertindak. 4. Menjaga hubungan yang ramah dengan bawahan. 5. Pertimbangan terhadap kepentingan pribadi bawahan pada saat bertindak. 6. Perhatian terhadap kesejahteraan. 7. Ada tidaknya perlakuan kasar dari pimpinan. 8. Pengambilan keputusan yang membuat pekerjaan menjadi menyenangkan. 9. Perlakuan yang mempertimbangkan perasaan pribadi bawahan. 10. Pertimbangan terhadap perasaan bawahannya secara umum Sedangkan indikator prestasi kerja yang dinilai adalah kualitas kerja, tanggung jawab terhadap pekerjaan, kerja sama dengan rekan kerja, motivasi kerja, orientasi terhadap pelanggan, dan inisiatif karyawan. Penilaian prestasi kerja menggunakan metode skala peringkat yaitu metode dengan cara membuat skala dari rendah sampai tinggi misalnya dengan menggunakan skala likert dalam lembar penilaian kuesioner yaitu pilihan jawaban sangat tidak setuju bernilai 1 dan pilihan jawaban sangat setuju bernilai 5. Kelebihan dari metode ini adalah mudah mempersiapkannya, murah, dan dapat digunakan untuk me nilai karyawan dalam jumlah banyak, sedangkan kelemahannya adalah adanya kesubjektifitasan dari penilai.

4.3 Metode Pengambilan Sampel