Tingginya nilai motivasi, orientasi pada pelanggan, dan inisiatif karyawan pada Bagian Operasi dan Peragaan dapat dipahami karena mengingat pada bagian
tersebut banyak berhubungan langsung dengan pengunjung. Untuk itu sangat diperlukan karyawan yang mempunyai motivasi kerja tinggi dan sikap kerja yang
berorientasi pada pelanggan serta inisiatif dalam bekerja untuk mengembangkan kreatifitas sehingga dapat memuaskan pengunjung
Sedangkan nilai kualitas kerja, tanggung jawab, dan kerjasama dengan rekan kerja nilai tertingginya diperoleh Bagian Umum, hal ini disebabkan karena
pekerjaan pada bagian umum yang mayoritas pekerjaannya diperlukan keuletan, ketelitian, dan kegigihan untuk mencapai hasil kerja yang optimal seperti
keuangan maupun bagian perencanaan.
5.7 Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Prestasi Kerja
5.7.1 Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Prestasi Kerja TAAT-TMII Hasil pengujian dengan menggunakan software SPSS versi 15.0 didapat
nilai korelasi atau lebih dikenal dengan r
s
adalah sebesar 0.466 pada selang kepercayaan 98 dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0.01. Jadi gaya
kepemimpinan di TAAT-TMII berhubungan erat dengan pencapaian prestasi karyawannya. Contoh perhitungan korelasi Spearman gaya kepemimpinan dengan
pencapaian prestasi tersaji pada Lampiran 7. Eratnya hubungan tersebut tercermin dari gaya kepemimpinan yang ada
untuk menciptakan suasana kerja yang nyaman dimana pemimpin tersebut disamping menetapkan tujuan yang perlu dicapai karyawan, mengorganisasi
situasi kerja bagi karyawan, menetapkan batas waktu bagi karyawan, memberikan pengarahan spesifik, menetapkan dan mensyaratkan adanya laporan reguler
tentang kemajuan pelaksanaan pekerjaan para pemimpin juga sangat memperhatikan hubungan dengan karyawan melalui dukungan dan dorongan,
melibatkan karyawan dalam diskusi yang bersifat ”memberi dan menerima” tentang aktifitas kerja, memudahkan interaksi di antara karyawan, berusaha
mencari dan menyimak pendapat dan kerisauan karyawan serta memberikan balikan tentang prestasi karyawan.
5.7.2 Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Prestasi Kerja Tiap Bagian Berdasarkan pengujian, didapat nilai r
s
terbesar pada Bagian Umum yaitu sebesar 0.638. Hal ini menggambarkan adanya hubungan yang sangat erat antara
gaya kepemimpinan di Bagian Umum dengan pencapaian prestasi karyawannya . Hal ini terjadi karena kuatnya pengaruh pimpinan terhadap prestasi kerja
karyawannya sehingga apabila gaya kepemimpinan yang diterapkan semakin baik dan tepat maka akan menstimulus prestasi kerja yang dicapai bawahannya. Nilai r
s
tiap Bagian tertera pada Tabel 15. Tabel 15. Nilai Keeratan Tiap Bagian TAAT-TMII
Bagian Nilai Korelasi
Promosi dan Informasi 0.493
Umum 0.638
Operasi dan Peragaan 0.204
Sumber : Data Primer. Diolah 2007
Keeratan hubungan antara gaya kepemimpinan dan prestasi Bagian Promosi dan Informasi lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan nilai Bagian
Operasi dan Peragaan walaupun nilai gaya kepemimpinan dan prestasi Bagian Operasi dan Peragaan lebih tinggi dibandingkan dengan nilai gaya kepemimpinan
dan prestasi Bagian Promosi dan Informasi. Hal ini terjadi karena pada umumnya karyawan di Bagian Operasi dan Peragaan tingkat kematangannya cukup tinggi
dan mandiri dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga peranan pemimpin tidak terlalu besar terhadap pencapaian prestasi kerja. Jadi pemimpin tidak perlu terlalu
berorientasi pada hub ungan mengingat nilai prestasi Bagian Operasi dan Peragaan sudah cukup tinggi dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan pada saat ini.
Sedangkan pada Bagian Promosi dan Informasi tingkat kematangan karyawannya tidak terlalu tinggi sehingga diperlukan gaya kepemimpinan dengan
orientasi hubungan yang tinggi dan orientasi tugas yang rendah. Jadi pemimpin sebaiknya mempertahankan saluran komunikasi yang terjadi pada saat ini dan
meningkatkan rasa tanggung jawab dan mendukung upaya bawahan dalam melaksanakan tugas-tugas yang dihadapi dengan mengurangi penginstruksian
tugas-tugas.
Gaya kepemimpinan yang diterapkan Bagian Umum sudah tepat mengingat kemampuan dan kemauan karyawan dalam melaksanakan tanggung
jawabnya. Hal ini juga didukung oleh kemampuan memimpin para pemimpinnya dalam menerapkan gaya kepemimpinan yag sesuai dengan tingkat kematangan
bawahannya. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Kepala Bagian umum mampu memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap bawahannya sehingga
dengan gaya kepemimpina n yang baik dapat menghasilkan prestasi yang baik pula.
5.7.3 Hubungan Indikator Gaya Kepemimpinan dan Prestasi Kerja Berdasarkan hasil pengujian didapat bahwa perilaku pemimpin dalam
menyampaikan ide-ide dan gagasan untuk mencapai tujuan pada setiap bagiansub bagian adalah indikator gaya kepemimpinan dengan nilai r
s
tertinggi yaitu sebesar 0.522. Artinya hubungan perilaku tersebut sangat erat dengan pencapaian prestasi
kerja karyawan. Hal ini disebabkan dengan adanya kejelasan tujuan dari tiap bagiansub bagian, maka akan memudahkan karyawan dalam bekerja dan fo kus
dalam mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan. Lebih jelas nilai keeratan indikator gaya kepemimpinan orientasi tugas dengan prestasi tersaji pada Tabel
16. Tabel 16. Nilai Keeratan Indikator Gaya Kepemimpinan Orientasi Tugas dengan
Prestasi Indikator Gaya Kepemimpinan
Nilai r
s
Pengkomunikasian tentang targetharapan TAATBagianSub Bagian
0.381
Dorongan untuk mematuhi standar prosedur
0.324
Penyampaian ide-idegagasan dalam mencapai tujuan bagiansub bagian
0.522
Pernyataan sikap secara jelas
0.078
Keputusan pelaksanaan pekerjaan dan arahan dalam menjalankannya
0.286
Penugasan pekerjaan secara khusus
0.075
Mengkomunikasikan peranan dan fungsinya sebagai pemimpin kepada bawahan
0.341
Mendorong kedisiplinan
0.443
Mempertahankan standar prestasi kerja sebagai seorang pemimpin
0.391
Mengkomunikasikan standar pekerjaan yang diharapkan kepada bawahan
0.273
Sumber : Data Primer. Diolah 2007
Perilaku pemimpin dalam mendorong karyawannya merupakan perilaku yang juga sangat erat hubungannya dengan pencapaian prestasi karyawan karena
memiliki nilai r
s
sebesar 0.443. Adanya dorongan kepada bawahan dari pemimpin menyebabkan prestasi kerja bawahan meningkat karena bawahan dituntut untuk
menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Selanjutnya nilai r
s
yang berhubungan erat adalah perilaku pemimpin adalah cara pemimpin dalam mengkomunikasikan
standar pekerjaan yang diharapkan bawahan, cara pemimpin dalam mengambil keputusan dan mengarahkan sutu pekerjaan, dorongan untuk mematuhi standar
prosedur, cara pemimpin dalam mengkomunikasikan peranan dan fungsinya, cara pemimpin dalam mengkomunikasikan tentang target bagiansub bagiannya, dan
cara pemimpin dalam mempertahankan standar kerjanya. Rentang nilai r
s
dari keenam indikator tersebut adalah 0.273 - 0.391. Kemudian nilai r
s
untuk indikator orientasi tugas yang berhubungan cukup erat adalah perilaku pemimpin dalam
menyampaikan sikapnya kepada bawahan dan cara pemimpin dalam memberikan tugas khusus kepada bawahannya. Nilai terendah dari kedua perilaku tersebut
adalah perilaku pemimpin ketika memberikan tugas secara khusus yang bersifat mendadak yaitu sebesar 0,075. Hal ini dapat dipahami mengingat kegiatan
tersebut bersifat insidentil, sehingga tidak akan berpengaruh nyata pada prestasi. Berdasarkan hasil pengujian, nilai r
s
untuk indikator perilaku yang berhubungan sangat erat dengan prestasi adalah perilaku pemimpin dalam
menjaga hubungan yang ramah dengan bawahan dan bantuan pemimpin kepada bawahan dalam menyelesaikan tugas sehingga suasana kerja menjadi
menyenangkan. Nilai r
s
tertinggi adalah perilaku pemimpin dalam menjaga hubungan yang ramah dengan bawahan yaitu sebesar 0.477. Kemudian indikator
gaya kepemimpinan orientasi hubungan yang mempunyai hubungan erat dengan prestasi adalah perlakuan pemimpin yang mempertimbangkan kepentingan pribadi
bawahannya, perilaku pemimpin dalam mempertimbangkan perasaan bawahan secara umum, pertimbangan pemimpin terhadap perasaan pribadi bawahan, ada
tidaknya perlakuan kasar dari pemimpin, dan cara pemimpin dalam mengambil keputusan. Rentang nilai r
s
dari keenam indikator tersebut adalah 0.203 - 0.370. Sikap pemimpin dan pernyataan-pernyataan pemimpin kepada bawahannya
berhubungan cukup arat dengan prestasi karena mempunyai nilai r
s
sebesar 0.052.
Artinya sikap dan pernyataan pemimpin tidak terlalu mempengaruhi pencapain prestasi kerja karyawan karena dengan adanya hubungan yang terjalin baik antara
atasan bawahan sudah terjalin. Nilai r
s
terendah adalah indikator perhatian pemimpin terhadap kesejahteraan bawahannya yaitu sebesar -0.035. Nilai ini
berada di bawah tingkat signifikansi yaitu 0.01. Artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku pemimpin dalam memperhatikan kesejahteraan
bawahannya denga n pencapaian prestasi kerja. Lebih lanjut nilai r
s
tersebut tersaji pada Tabel 17.
Tabel 17. Nilai Keeratan Indikator Gaya Kepemimpinan Orientasi Hubungan dengan Prestasi
Indikator Gaya Kepemimpinan Nilai r
s
Bantuan dari pimpinan terhadap pekerjaan dan penciptaan suasana kerja yang menyenangkan.
0.454
Sikap dan pernyataan yang menyenangkan.
0.052
Pertimbangan terhadap perasaan pribadi bawahan pada saat bertindak.
0.330
Menjaga hubungan yang ramah dengan bawahan.
0.477
Pertimbangan terhadap kepenti ngan pribadi bawahan pada saat bertindak.
0.247
Perhatian terhadap kesejahteraan.
-0.035
Ada tidaknya perlakuan kasar dari pimpinan.
0.339
Pengambilan keputusan yang membuat pekerjaan menjadi menyenangkan.
0.370
Perlakuan yang mempertimbangkan perasaan pribadi bawahan
0.203
Pertimbangan terhadap perasaan bawahannya secara umum
0.316
Sumber : Data Primer. Diolah 2007
Jadi perilaku pemimpin dalam menjaga hubungan yang ramah dengan bawahan menyebabkan suasana kerja juga menjadi menyenangkan. Semua orang
yang terlibat dalam suatu pekerjaankegiatan akan merasa nyaman dalam bekerja karena akibat dari faktor lingkungan yang kondusif, tidak adanya konflik serta
timbulnya semangat dalam bekerja sehingga prestasi karyawan menjadi meningkat. Sedangkan perhatian pemimpin terhadap kesejahteraan karyawan
tidak mempengaruhi prestasi kerja karena karyawan bekerja tidak berdasarkan kompensasiinsentif yang diberikan atasan melainkan karena komitmen dan rasa
tanggung jawab dari karyawan yang tinggi.
5.7.4 Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Indikator Prestasi Kerja Hubungan yang paling erat antara gaya kepemimpinan dengan indikator
prestasi kerja adalah pada tanggung jawab dan kualitas kerja dengan nilai r
s
sebesar 0.522 dan 0.450. Hal ini terkait dengan gaya kepemimpina n yang berorientasi tugas pada pemimpin di TAAT-TMII yang cenderung sedikit lebih
dominan dibandingkan dengan gaya kepemimpinan yang berorientasi hubungan sehingga rasa tanggung jawab bawahan tinggi terhadap pekerjaannya sehingga
kualitas kerja yang dihasilkan karyawan pun sangat baik. Contoh perhitungan dengan metode korelasi Spearman disajikan pada Lampiran 8 sedangkan nilai r
s
setiap indikator terinci pada Tabel 18. Tabel 18. Nilai r
s
Antara Gaya Kepemimpinan Dengan Tiap Indikator Prestasi Indikator Prestasi
Nilai
r
s
Kualitas Kerja 0.450
Tanggung Jawab 0.522
Kerjasama dengan rekan 0.468
Motivasi Kerja 0.379
Orientasi Pengunjung 0.234
Inisiatif 0.386
Sumber : Data Primer. Diolah 2007
Selanjutnya hubungan antara gaya kepemi mpinan dengan inisiatif karyawan dan rasa kerjasama antar karyawan adalah erat. Hal ini dapat dilihat dari
nilai r
s
kedua indikator prestasi tersebut yaitu sebesar 0.386 dan 0.468. Selanjutnya indikator prestasi yang berhubungan cukup erat dengan gaya
kepemimpinan adalah orientasi pada pengunjung dan motivasi kerja karyawan dengan nilai r
s
sebesar 0.234 dan 0.379. Hal ini terjadi karena pemimpin lebih banyak menekankan pada tugas-tugas yang sudah menjadi tanggung jawab
karyawan daripada mengarahkan karyawan untuk memuaskan pengunjung karena memang pada awal TAAT didirikan tidak berorientasi bisnis serta tidak adanya
perhatian khusus para pemimpin dalam memotivasi bawahannya. Dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan saat ini, mampu memberikan pengaruh yang besar
pada tiap dimensi prestasi yang dicapai karyawan. Contoh hasil pengujian korelasi Spearman antara indikator gaya kepemimpinan dengan prestasi kerja dengan
menggunakan SPSS versi 15.0 tersaji pada Lampiran 9.
5.8 Perbedaan Gaya Kepemimpinan dan Prestasi Antar Bagian