Gaya Kepemimpinan TAAT-TMII HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 9. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan, Tahun 2007 Tingkat Pendidikan Responden Jumlah orang Persentase SD 1 2.4 SLTP 2 4.9 SLTA 34 83.0 PT 4 9.8 Total 41 100.0 Sumber : Data Primer. Diolah 2007 Karyawan TAAT-TMII pada umumnya merupakan lulusan SLTA, hal ini terjadi karena pada saat perekrutan karyawan pertama kali didominasi oleh pelamar lulusan SLTA. Saat ini banyak diantara mereka yang sudah menduduki posisi penting di TAAT-TMII karena TAAT-TMII jarang melakukan rekr utmen bagi karyawan baru walaupun pendidikan mereka tidak mencapai jenjang sarjana. Adanya kesadaran akan pentingnya pendidikan mendorong 5 orang karyawan TAAT untuk melanjutkan studi mereka ke program Sarjana S1 di bidang manajemen dengan biaya sendiri.

5.5 Gaya Kepemimpinan TAAT-TMII

Berdasarkan kuisioner yang diberikan kepada seluruh responden yang memiliki atasan, persepsi mereka terhadap gaya kepemimpinan di TAAT-TMII secara umum saat ini berdasarkan matriks Paul Hersey berada pada kuadran keempat yaitu orientasi tugas tinggi dan orientai hubungan tinggi. Lebih jelas, skor dari gaya kepemimpinan tersaji pada Lampiran 4. Gaya kepemimpinan seperti tersebut dapat terjadi karena pengaruh lamanya interaksi antar pemimpin dengan bawahannya sehingga pimpinan memahami karakteristik individual dan pola perilaku dari bawahan. Kemampuan memimpin tersebut juga dipengaruhi oleh kebutuhan dan motivasi pimpinan dalam hal mengendalikan bawahannya dengan cara membimbing, merundingkan dan bekerjasama. Ilustrasi tersebut disajikan pada Gambar 5. KUADRAN 1 Tinggi Hubungan dan Rendah Tugas KUADRAN 4 Tinggi Tugas dan Tinggi Hubungan KUADRAN 2 Rendah Hubungan dan Rendah Tugas KUADRAN 3 Tinggi Tugas dan Rendah Hubungan Perilaku Tugas Sumber : Data Primer. Diolah 2007 Gambar 5. Matriks Gaya Kepemimpinan TAAT-TMII Terkait dengan teori geradi manajemen maka secara umum penerapan gaya kepemimpinan TAAT-TMII berada pada wilayah manajemen tim. Hal ini berarti tugas dapat diselesaikan dengan baik karena bawahan mempunyai komitmen yang tinggi serta setiap individu yang terlibat saling menghormati dan mempercayai sehingga bersama -sama berusaha untuk mencapai tujuan akhir TAAT-TMII. Walaupun terjadi pergantian kepengurusan TAAT-TMII gaya kepemimpinan yang baik tetap dipertahankan yaitu berorientasi pada tugas namun tetap me mbina hubungan antar pribadi setiap karyawan TAAT-TMII. Para pemimpin tersebut mempunyai gaya kepemimpinan orientasi tugas tinggi dengan cara menetapkan tujuan yang perlu dicapai karyawan, mengorganisasi situasi kerja bagi karyawan, menetapkan batas waktu bagi karyawan, memberikan pengarahan spesifik, menetapkan dan mensyaratkan adanya laporan reguler tentang kemajuan pelaksanaan pekerjaan. Para pemimpin juga sangat memperhatikan hubungan dengan karyawan melalui dukungan dan dorongan, melibatkan karyawan dalam diskusi yang bersifat ”memberi dan menerima” tentang aktifitas kerja, memudahkan interaksi di antara karyawan, berusaha mencari dan menyimak pendapat dan kerisauan karyawan serta memberikan balikan tentang prestasi karyawan. 25 50 10 25 50 Perilaku Hubungan Secara terperinci gaya kepemimpinan di TAAT-TMII dapat diuraikan menjadi gaya kepemimpinan manajer adalah berperilaku tugas tinggi dan berperilaku hubungan tinggi, 3 orang Kepala Bagiannya adalah berperilaku tugas tinggi dan berperilaku hubungan tinggi, 11 orang Kepala Sub Bagian berperilaku tugas tinggi dan berperilaku hubungan tinggi, hanya 1 orang Kepala Sub Bagian berperilaku tugas rendah namun perilaku hubungannya tinggi. Skor gaya kepemimpinan dari 15 orang pemimpin di TAAT-TMII secara terinci dapat dilihat pada Tabel-tabel berikut. Tabel 10. Skor Gaya Kepemimpinan Manajer TAAT-TMII Responden Jabatan Gaya Kepemimpinan menurut Total Hasil Tugas Hubungan Kabag Promosi dan Informasi 38.0 34.0 72.0 Kabag Umum 47.0 45.0 92.0 Kabag Operasi dan Peragaan 40.0 40.0 80.0 Rata-rata Manajer 41.7 39.7 81.3 TTHT Sumber : Data Primer. Diolah 2007 Keterangan : TTHT adalah Tugas Tinggi Hubungan Tinggi Nilai gaya kepemimpinan Manajer TAAT-TMII adalah 81.3 yang berarti gaya kepemimpinan manajer tersebut tinggi terhadap tugas dan juga mempunyai hubungan yang baik dengan seluruh bawahannya tugas tinggi hubungan tinggiTTHT. Gaya kepemimpinan tersebut tercermin pada sikap manajer yang tegas dan mendorong bawahan untuk bersikap disiplin, memberitahu dan mengarahkan tentang fungsi dan tugas bawahan serta menjaga hubungan dengan bawahan dengan mempertimbangkan perasaan dan memperhatikan kenyamanan bekerja bawahan. Hal ini dilakukan manajer karena tingkat kematangan dan kesiapan bawahan langsungnya, yaitu kepala bagian, sudah tinggi dan kepala bagian dituntut me mberikan teladan kedisiplinan kepada bawahan lainnya. Sementara itu, hubungan pribadi dengan bawahannya terbina dengan baik mengingat jumlah bawahan langsungnya hanya tiga orang sehingga manajer tidak mendapat kesulitan untuk memberikan perhatian dan dukungan. Matriks dari gaya kepemimpinan manajer tersaji pada Gambar 6. 10 25 39.7 50 KUADRAN 1 KUADRAN 4 Manajer KUADRAN 2 KUADRAN 3 Perilaku Tugas Sumber : Data Primer. Diolah 2007 Gambar 6. Matriks Gaya Kepemimpinan Manajer TAAT-TMII Pada Tabel 11 dapat diketahui bahwa nilai tertinggi diperoleh Kabag Umum. Hal ini terjadi karena pengalaman Kabag Umum yang cukup matang dalam memangku jabatan struktural di instansi lain sehingga beberapa gaya kepemimpinan yang didapatkan di instansi lain tersebut dapat diterapkan di TAAT-TMII dan disesuaikan dengan kemampuan bawahannya. Bagian Umum juga menerapkan gaya kepemimpinan dengan orientasi tugas tinggi dan hubungan tinggi karena pada bagian ini mayoritas pekerjaannya berhubungan dengan administrasi dan urusan dalam lainnya. Misalnya pemimpin harus menentukan deadline pengumpulan laporan keuangan bulanan, ataupun penetapan absensi karyawan TAAT-TMII untuk mendorong kedisiplinan waktu dan mengurangi karyawan yang tidak masuk kerja bolos. Selain itu dengan komunikasi yang baik diantara karyawan maka pekerjaan yang dihadapi menjadi menyenangkan dan dapat mengurangi konflik-konflik antar pribadi akibat hubungan yang tidak dibina dengan baik. 25 41.7 50 Perilaku Hubungan Tabel 11. Skor Gaya Kepemimpinan Kepala Bagian TAAT-TMII Responden Jabatan Gaya Kepemimpinan menurut Total Hasil Tugas Hubungan Kasubbag Perencanaan 41.0 36.0 77.0 Kasubbag Tata Usaha dan Urusan Dalam 50.0 46.0 96.0 Kasubbag Personil 46.0 48.0 94.0 Kasubbag Keuangan 50.0 47.0 97.0 Kasubbag Keamanan dan Ketertiban 37.0 30.0 67.0 Nilai Rata-rata Kabag Umum 44.8 41.4 86.2 TTHT Kasubbag Produksi Ikan Hias 42.0 31.0 73.0 Kasubbag Mekanikal Elektrikal 38.0 43.0 81.0 Kasubbag Peragaan 34.0 31.0 65.0 Kasubbag Operasi 38.0 31.0 69.0 Nilai Rata-rata Kabag Operasi dan Peragaan 38.0 34.0 72.0 TTHT Staf sub bagian Promosi 36.0 27.0 63.0 Kasubbag InformasiPerpustakaan 41.0 37.0 78.0 Kasubbag CinderamataKantin 28.0 27.0 55.0 Nilai Rata-rata Kabag Promosi dan Informasi 35.0 30.3 65.3 TTHT Sumber : Data Primer. Diolah 2007 Keterangan : TTHT adalah Tugas Tinggi Hubungan Tinggi Kemudian nilai tertinggi kedua diperoleh Kabag Operasi dan Peragaan yaitu sebesar 72. Gaya kepemimpinan yang diterapkan pada Bagian Operasi dan Peragaan juga berorientasi tinggi pada perilaku tugas dan hubungan, hal ini dicerminkan ketika pemimpin menginstruksikan tugas-tugas khusus seperti persiapan penyambutan tamu kehormatan, penegakkan kedisiplinan kepada bawahan yang mendapat giliran bekerja malam hari, maupun pemberian kesempatan karyawannya untuk berkreatifitas dalam hal dekorasi ruangan serta melakukan inovasi dalam penampilan ruang peragaan. Gaya kepemimpinan ini diterapkan karena dengan terciptanya kenyamanan lingkungan kerja karyawan maka karyawan akan bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaan walaupun tugas-tugas yang harus dikerjakan cukup banyak. Nilai terendah diperoleh Kabag Promosi dan Informasi yaitu sebesar 65.3. Walau memperoleh nilai terendah, namun nilai Kabag Promosi dan Informasi masih berada di kuadran keempat. Pemimpin di bagian ini menerapkan gaya kepemimpinan dengan orientasi tugas tinggi yang terlihat ketika pemimpin harus tegas dalam menyampaikan ide-ide dalam membuat publikasi dan promosi melalui media elektronikcetak dengan standar tertentu yang sudah ditetapkan maupun publikasi ke setiap sekolah-sekolah. Selain itu pemimpin menyampaikan ide dan mengambil keputusan untuk terus memperbaharui informasi-informasi mengenai dunia air tawar serta terus mengikuti perkembangan teknologi. Bagian ini juga menerapkan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan karena dengan baiknya hubungan yang terjalin antara pemimp in dengan bawahan maka akan timbul suasana kerja yang menyenangkan sehingga seluruh orang yang terlibat dalam suatu pekerjaan akan menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Misalnya pada saat mengambil keputusan untuk menentukan jenis stiker terbaru, maka pemimpin mempertimbangkan masukan dari bawahan sehingga bawahan merasa dihargai, selain itu pemimpin mengkomunikasikan standar pekerjaan yang harus dicapai bawahan. Berdasarkan hasil diatas, bagian TAAT-TMII yang memiliki skor gaya kepemimpinan rata-rata tertinggi adalah Bagian Umum. Berdasarkan informasi diperoleh keterangan bahwa Kepala Bagian Umum mempunyai latar belakang memimpin di instansi lain sehingga yang bersangkutan menerapkan gaya kepemimpinan yang baik di bagiannya dan gaya tersebut diterapkan pula oleh pemimpin tingkat bawah. Pembentukan gaya kepemimpinan tiga orang Kabag ini juga dipengaruhi oleh manajer dengan memberikan pengarahan dan berbagi pengalaman dalam memimpin. Hal ini dilakukan dengan cara mengadakan rapat mingguan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan tiap bagian sekaligus melihat perkembangan bawahan dalam segala hal termasuk persepsi karyawan terhadap kepemimpinan dan hubungan yang terjalin di tiap bagian. Matriks dari gaya kepemimpinan tiga orang kepala bagian tersebut tersaji pada Gambar 7. 10 25 35 38 44.8 50 KUADRAN 1 KUADRAN 4 Kabag Umum Kabag Operasi Peragaan Kabag Promosi dan Informasi KUADRAN 2 KUADRAN 3 Perilaku Tugas Sumber : Data Primer. Diolah 2007 Gambar 7. Matriks Gaya Kepemimpinan Kabag Umum, Kabag Operasi dan Kabag Peragaan serta Kabag Promosi dan Informasi TAAT-TMII Pada Tabel 12 dapat terlihat bahwa gaya kepemimpinan kasubbag di TAAT-TMII ini mempunyai nilai yang tidak jauh berbeda, artinya bahwa gaya kepemimpinan seorang pemimpin mempengaruhi juga gaya kepemimpinan pemimpin lain. Hal ini diindikasikan dengan keseragaman cara memimpin pada saat memberikan instruksi kepada bawahan. Keseragaman gaya kepemi mpinan ini disebabkan karena hubungan yang baik antar pemimpin sehingga mereka selalu berbagi ilmu dalam memimpin yang menyebabkan pemimpin lain mencoba untuk menerapkan gaya kepemimpinan tersebut kepada bawahannya. 25 30,3 34 41,4 50 Perilaku Hubungan Tabel 12. Skor Gaya Kepemimpinan Kepala Sub Bagian TAAT-TMII Staf Responden Gaya Kepemimpinan menurut Total Hasil Tugas Hubungan 1 Kasubbag InformasiPerpustakaan 39.0 34.0 73.0 TTHT 2 Kasubbag CinderamataKantin 40.0 34.0 74.0 TTHT 3 Kasubbag Perencanaan 24.0 34.0 58.0 TRHT 4 Kasubbag Tata Usaha dan Urusan Dalam 40.8 38.5 79.3 TTHT 5 Kasubbag Personil 40.0 37.0 77.0 TTHT 6 Kasubbag Keuangan 44.0 43.0 87.0 TTHT 7 Kasubbag Keamanan dan Ketertiban 39.7 37.0 76.7 TTHT 8 Kasubbag Produksi Ikan Hias 39.0 40.0 79.0 TTHT 9 Kasubbag Mekanikal Elektrikal 40.7 39.3 78.3 TTHT 10 Kasubbag Peragaan 40.8 39.8 73.8 TTHT 11 Kasubbag Operasi 40.0 39.0 72.8 TTHT Sumber : Data Primer. Diolah 2007 Keterangan : TTHT adalah Tugas Tinggi Hubungan Tinggi TRHT adalah Tugas Rendah Hubungan Tinggi Namun ditemui satu orang Kepala Sub Bagian yaitu kasubbag perencanaan yang mempunyai nilai gaya kepemimpinan rendah yaitu perilaku tugas rendah dan perilaku hubungan tinggi. Nilai yang diperoleh untuk tugas sebesar 24 dan untuk hubungan sebesar 34 yang berarti kasubbag tersebut tidak terlalu memberikan pengarahan spesifik dalam memberikan instruksi, tidak terlalu ketat dalam memastikan tugas karyawan dilaksanakan dengan memuaskan, atau bahkan segan memerintah bawahannya. Hal ini disebabkan karena tugas kasubbag tersebut adalah membuat perencanaan bagi TAAT-TMII sehingga yang bersangkutan cenderung bekerja sendiri dengan berkonsultasi dengan atasannya, sementara bawahan hanya membantu secara teknis. Namun demikian, persepsi bawahannya terhadap hubungan yang terbina adalah baik. Matriks dari gaya kepemimpinan 11 orang kepala sub bagian tersebut tersaji pada Gambar 8. 10 24 25 39 39.7 40 40.7 40,8 44 50 3 KUADRAN 1 KUADRAN 4 6 8 9 11 7 5 1 2 KUADRAN 2 KUADRAN 3 Perilaku Tugas Sumber : Data Primer. Diolah 2007 Gambar 8. Matriks Gaya Kepemimpinan Kepala Sub Bagian TAAT-TMII 4 10 25 34 37 3 8,5 39 39,8 40 43 50 Perilaku Hubungan

5.6 Prestasi Karyawan TAAT-TMII