yang berkenaan dengan tugasnya; h lain-lain yang ditentukan oleh Kepala Bagian Promosi dan Informasi.
5.2 Kegiatan Operasi
5.2.1 Kegiatan Operasi TAAT-TMII Kegiatan operasi merupakan kegiatan yang dikelola secara optimal dalam
penggunaan sumberdayanya, atau lebih sering disebut faktor produksi, dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk dan
atau jasa Handoko 2000. Kegiatan ini mengarahkan berbagai masukan input agar dapat menghasilkan berbagai keluaran output dalam kualitas, harga, waktu
dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen. Kehadiran TAAT diharapkan menjadi salah satu pilihan baru bagi
masyarakat dalam berekreasi sekaligus memperoleh ilmu pengetahuan menge nai kehidupan dunia perairan tawar. Berbagai upaya dilakukan dalam kegiatan
operasionalnya untuk memuaskan para pengunjung TAAT, salah satunya dengan mengelola dengan baik koleksi biota-biota dalam akuarium-akuarium peraga dan
fasilitas lainnya. Koleksi biota-biota tersebut diperoleh baik melalui pembelian, pertukaran, maupun sumbangan dari donator.
Dengan tema “Indonesia dan Dunia Air Tawar, memperagakan akuarium air tawar geografis yang menyajikan simulasi dan replika dari ekosistem lahan
basah asli dan keanekaragaman hayatinya”, wahana TAAT terdiri dari : akuarium- akuarium, kolam, simulasi ekosistem sungai, rawa dan danau serta perpustakaan.
Salah satu ciri khas dari TAAT yang dapat disaksikan ketika masuk gerbang utama ruang peragaan adalah terdapatnya jembatan kaca dengan kolam
buatan di bagian bawahnya yang berisi Ikan Arapaima yang merupakan ikan air tawar yang dapat berukuran sangat besar.
Akuarium-akuarium yang terdapat di TAAT terbagi menjadi : a Akuarium gerbang yang menyajikan ikan-ikan berukuran besar seperti redtail
catfish Phractochepallus hemiliopterus, , Ikan Bawal Tawar Colossoma macropomum, Ikan Kumis Macantiger catfish Pseudoplatystoma
fasciatum, dan beberapa ikan besar lainnya yang dapat dilihat pada pintu masuk TAAT.
b Akuarium dinding atau akuarium geografik disajikan dalam sebuah terowongan panjang yang menampilkan ikan-ikan sesuai dengan
penyebarannya di Indonesia secara geografis dimulai dari kawasan timur sampai kawasan barat Indonesia.
c Akuarium lepasfree standing yang terletak di lantai satuserambi utama salah satunya menyajikan Ikan Siluk Merah dan Ikan Siluk Putih yang
melambangkan bendera Indonesia. Selain itu terdapat pula ikan-ikan lain asli Indonesia yang diperagakan dalam akuarium lepas yang berbentuk rumah adat
sesuai dengan daerah habitatnya. Di lantai dua pengunjung dapat menyaksikan Ikan Siluk Scleropagus formosus di dalam akuarium lepas.
d Akuarium pada lorong gurame menampilkan berbagai jenis ikan gurame beserta kerabatnya, antara lain : Gurame Padang, Gurame Malaysia, Gurame
Putih, Sepat Mutiara, Sepat Cuna, Tambakan Kumpai, Cocolate Gurame, Cupang dan sebagainya.
e Terdapat pula akuarium breeding dan akuarium karantina yang terletak diluar gedung peragaan.
Replika ekosistem sungai dapat dinikmati pengunjung dari lantai dua. Pada wahana ini disajikan simulasi ekosistem sungai yang terdiri dari tebing batu-
batuan sungai, air terjun yang mengalir dari hulu sampai hilir, tumbuh-tumbuhan dan berbagai jenis biota yang terdapat disungai antara lain terdapat Ikan Nilem,
Ikan Koi, dan Ikan Mola. Selain itu TAAT juga menyajikan replika ekosistem rawaair payau dengan biota-biotanya antara lain kura-kura, buaya, biawak, Ikan
Guppy, Keong Mas dan lain sebagainya yang dapat dilihat di dalam terowongan akuarium geografis.
Di sepanjang terowongan akuarium geografis juga terdapat kolam jamah yang berisi kura-kura, Ikan Mas, dan Ikan Komet. Selain itu juga terdapat
auditorium yang dapat disewa untuk umum. Di bagian luar gedung peragaan sebelah utara terdapat danau buatan yang
berisi Ikan Mas, Ikan Mujair, Ikan Gabus, Ikan Kowan dan berbagai macam ikan lainnya yang hidup di danau.
TAAT sebagai unit wisata edukasi juga menyediakan ruang perpustakaan yang merupakan pusat pembelajaran dan berperan memberikan informasi terkini
kepada para pengunjung. Koleksi yang berada di perpustakaan terdiri dari buku- buku ilmiahpopular, majalah ilmiah Indonesia dan asing, majalah non ilmiah
serta berbagai macam bacaan dengan topik dan disiplin ilmu baik yang berbahasa Indonesia maupun bahasa asing.
TAAT melakukan berbagai macam kegiatan yang salah satu tujuannya adalah menarik minat masyarakat untuk mengunjungi unit wisata ini. Kegiatan-
kegiatan yang sudah dilakukan TAAT selama tahun 2006 antara lain : a memeriahkan acara Imlek dengan memasang hiasan dan pemasangan
pohon ang pao berhadiah bagi pengunjung serta peragaan biota baru Chinesse High Fin,
b “Kemah Konservasi” bekerjasama dengan MSTK untuk siswa siswi beberapa SLTP Jabodetabek,
c Peliputan tentang TAAT untuk majalah Bobo, lomba memancing ikan- ikanan dan belut untuk anak-anak, pameran dan penjualan buku
Akuakultur dan 60 Th Perikanan Indonesia di JCC dengan Ditjen Budidaya DKP,
d Pelaksanaan Kongres PIHI dan pelantikan pengurus PIHI di auditorium TAAT,
e Atraksi keunikan biota seperti atraksi kebuasan Ikan Piranha dalam memangsa pakannya, atraksi pemberian makan Arapaima dan buaya,
atraksi Ikan Bawal mengupas kulit kacang, dan atraksi-atraksi lainnya, f Seminar ikan hias.
5.2.2 Pengunjung Sejak didirikan hingga sekarang, jumlah pengunjung TAAT mengalami
kenaikan dan penurunan, data jumlah pengunjung lima tahun terakhir secara terinci disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Jumlah Pengunjung TAAT-TMII Tahun 2002-2006
Keterangan 2002
2003 2004
2005 2006
Jumlah pengunjung 387048
396110 308664
344776 336900
Rata-rata pengunjung per hari 1152
1179 919
1026 1003
Rata-rata pengunjung per bulan 32254
33009 25722
28731 28075
Penurunanpeningkatan pengunjung per tahun
- 2
- 22 12
-2
Sumber : Bagian Umum Tahun 2007
Dari tabel tersebut dapat terlihat bahwa selama empat tahun terakhir jumlah pengunjung turun secara drastis dibandingkan dua tahun sebelumnya. Pada
tahun 2003 jumlah pengunjung mencapai 396.110 orang, kemudian tahun 2004 turun dengan persentase yang cukup besar yaitu 22, kemudian naik sebesar 12
tahun 2005 tetapi turun lagi pada tahun 2006 namun persentasenya kecil yaitu hanya 2.
Penurunan jumlah pengunjung ini antara lain disebabkan adanya kenaikan harga tiket masuk TAAT yang semula seharga Rp6.000,00 menjadi Rp8.500,00
tahun 2004 dan pada tahun 2006 menjadi Rp10.000,00 hingga sekarang. Selain itu terjadinya perubahan jalur kendaraan di lingkup TMII dan kurangnya petunjuk
arah menuju ke TAAT-TMII juga menyebabkan berkurangnya pengunjung. Dampak lain dari penurunan jumlah pengunjung dikarenakan terjadinya kenaikan
harga bahan bakar minyak BBM yang menyebabkan berkurangnya keinginan masyarakat untuk berekreasi.
5.3 Sumberdaya Manusia