Sedangkan indikator prestasi kerja yang dinilai adalah kualitas kerja, tanggung jawab terhadap pekerjaan, kerja sama dengan rekan kerja, motivasi
kerja, orientasi terhadap pelanggan, dan inisiatif karyawan. Penilaian prestasi kerja menggunakan metode skala peringkat yaitu metode dengan cara membuat
skala dari rendah sampai tinggi misalnya dengan menggunakan skala likert dalam lembar penilaian kuesioner yaitu pilihan jawaban sangat tidak setuju bernilai 1
dan pilihan jawaban sangat setuju bernilai 5. Kelebihan dari metode ini adalah mudah mempersiapkannya, murah, dan dapat digunakan untuk me nilai karyawan
dalam jumlah banyak, sedangkan kelemahannya adalah adanya kesubjektifitasan dari penilai.
4.3 Metode Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dalam penentuan sumber informasi dengan pertimbangan adalah karyawan TAAT-TMII yang
mempunyai bawahan, yaitu kelompok pemimpin atas dan kelompok pemimpin menengah. Sedangkan penentuan sumber informasi pada kelompok stafkaryawan
dilakukan secara acak random sampling. Pada kelompok pemimpin atas dan kelompok pemimpin menengah,
pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sensus karena ingin memperoleh informasi berbagai gaya kepemimpinan dari semua kepala bagian
dan kepala sub bagian. Kelompok ini berjumlah 15 orang yang terdiri dari 1 orang Manajer, 3 orang Kepala Bagian dan 11 orang Kepala Sub Bagian. Lebih jelas
sampel tersaji pada Tabel 2. Tabel 2. Sampel Responden Kelompok Pemimpin Atas dan Menengah
Bagian Kelompok
Pemimpin Atas Kelompok Pemimpin
Menengah Total
Sampel Manajer
1 Umum
1 5
Operasi dan Peragaan 1
4 Promosi dan Informasi
1 2
Total 4
11
15
Sumber : Data Primer. Diolah 2007
Sampel pada kelompok stafkaryawan berjumlah 26 orang yang diacak berdasarkan kelompok Sub Bagian dengan cara mengambil secara acak nama
karyawan berdasarkan daftar karyawan TAAT-TMII. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan masing-masing dari tiap kelompok tersebut memiliki tugas
deskripsi pekerjaan dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Lebih jelas, sampel tersaji pada Tabel 3.
Tabel 3. Sampel Responden Kelompok StafKaryawan
Sumber : Data Primer. Diolah 2007
4.4 Metode Analisis Data
Analisis merupakan tindakan mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat untuk menjawab masalah riset Istijanto 2006. Pada riset yang
berbentuk deskriptif dan kausal maka digunakan analisis kuantitatif. Tiga keuntungan yang didapat dalam pendekatan kuantitatif adalah mempermudah
menginterpretasikan hasil, memiliki standar sehingga mempermudah perbandingan, dan mempermudah generalisasi atau kesimpulan.
Analisis data yang digunakan berupa analisis kuantitatif dengan menggunakan metode analisis statistik deskriptif, analisis asosiatif , dan analisis
varian ranking satu arah Kruskal-Wallis.
Umum Staf
Sampel
Operasi dan
Peragaan Staf
Sampel
Promosi dan Informasi
Staf
Sampel
TOTAL
Perencanaan 1
1 Operasi 5
4 Promosi 1
1 TUUD
11 4 Peragaan
8 4
Informasi dan
Perpustakaan 1
1 Personil
1 1
Mekanikal Elektrikal
4 4
Cinderamata Kantin
1 1
Keuangan 1
1 Produksi
Ikan Hias 4
1 Keamanan
8 3
Total Staf 22
21 3
46 Total
Responden 10
13 3
26
4.4.1 Analisis Deskriptif Istijanto 2006 menyatakan bahwa tujuan dari analisis ini adalah
mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Dalam analisis deskriptif, nilai yang
menggambarkan seluruh anggotaresponden dapat diwakili oleh salah satunya adalah nilai mean rata-rata.
4.4.2 Analisis Asosiatif Analisis asosiatif berusaha menguji ada-tidaknya asosiasi, interdependensi,
atau ketergantungan antara dua variabel yang diteliti Istijanto 2006. Dalam analisis ini digunakan skala nominal pada dua variabel yang dijadikan objek
penelitian dan melakukan uji dengan koefisien korelasi Spearman. Variabel dalam analisis ini adalah gaya kepemi mpinan dan pencapaian prestasi karyawan. Jika
hasilnya signifikan, maka terdapat asosiasi, interdependensi, atau ketergantungan diantara kedua variabel tersebut, begitu juga sebaliknya. Dalam penelitian
dilakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 15.0. Dalam uji ini, rumus yang digunakan adalah :
Keterangan: r
s
= ? = koefisien korelasi d
i
= beda antara dua pengamatan berpasangan N
3
= total pengamatan berpasangan Namun jika terdapat skor yang sama pada variabel yang sama, maka
masing-masing mendapat nilai rata-rata dari rangkingnya. Untuk itu perlu dilakukan koreksi pada jumlah kuadrat sehubungan dengan angka yang sama di
tiap variabel. Rumus yang digunakan untuk mengkoreksi adalah:
atau Sedangkan rumus untuk persamaannya adalah:
N N
d 6
1 ?
r
3 N
1 i
2 i
s
− −
= =
∑
=
∑ ∑
− −
=
x 3
2
T 12
N N
x
∑ ∑
− −
=
x 3
2
T 12
N N
x
∑ ∑ ∑
∑ ∑
− +
= =
2 2
2 i
2 2
s
y x
2 d
y x
? r
....................1
....................2
....................3
Hipotesis pengujian pengaruh gaya kepemimpinan dengan pencapaian prestasi kerja karyawan adalah sebagai berikut :
H = Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap pencapaian prestasi kerja
karyawan TAAT-TMII. H
1
= Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap pencapaian prestasi kerja karyawan TAAT-TMII.
Keputusan pengujian adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai r hitung r tabel, maka terima H
, artinya gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap pencapaian prestasi kerja karyawan.
2 Jika nilai r hitung r tabel, maka tolak H atau terima H
1
, artinya gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap pencapaian prestasi kerja
karyawan.
4.4.3 Analisis Varian Ranking Satu Arah Kruskal-Wallis Analisis varian ranking satu arah Kruskal-Wallis adalah tes yang berguna
untuk me nentukan apakah k sample independen berasal dari populasi yang berbeda Siegel 1994. Namun perhitungan terhadap data yang diperoleh pada
penelitian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.0. Penelitian ini ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan hubungan gaya
kepemimpinan dengan pencapaian prestasi kerja karyawan antar bagian TAAT- TMII. Berikut prosedur yang digunakan dalam analisis varian ranking satu arah :
1. Memberi ranking observasi-observasi untuk tiap kelompok dalam urutan dari 1 sampai N.
2. Menentukan harga R jumlah ranking untuk masing-masing k tiap kelompok. 3. Menghitung H dengan menggunakan rumus :
Jika suatu proporsi yang besar diantara observasi-observasi itu berangka sama, hitung H dengan menggunakan rumus :
1 3N
n R
1 NN
12 H
k 1
j j
2 j
+ −
+ =
∑
=
N N
T 1][1
3N n
R 1
NN 12
[ H
3 k
1 j
j 2
j
− −
+ −
+ =
∑ ∑
=
....................4
....................5
4. Menentukan signifikansi suatu nilai sebesar nilai observasi H ditaksir dengan menggunakan tabel C pada tabel statistik dengan db = k – 1 dan tetapkan a =
0,05. 5. Jika kemungkinan yang berkaitan dengan nilai observasi H adalah sama
dengan atau kurang dari a, maka tolak H dan terima H
1
.
Hipotesis H
: tidak terdapat perbedaan hubungan gaya kepemimpinan dengan pencapaian prestasi karyawan antar bagian di TAAT-TMII.
H
1
: terdapat perbedaan hubungan gaya kepemimpinan dengan pencapaian prestasi karyawan antar bagian di TAAT-TMII.
4.5 Definisi Batasan dan Pengukuran Peubah Penelitian