Prestasi Karyawan TAAT-TMII HASIL DAN PEMBAHASAN

5.6 Prestasi Karyawan TAAT-TMII

5.6.1 Prestasi Karyawan TAAT-TMII Prestasi kerja karyawan TAAT-TMII berdasarkan kuesioner yang diberikan dalam penelitian ini mencapai nilai yang memuaskan. Rata-rata nilai prestasi seluruh responden adalah sebesar 96.55 dengan rentang 73-119. Nilai prestasi tersebut dapat dilihat pada Lampiran 5. Nilai prestasi terendah diperoleh salah seorang staf, hal ini terjadi karena karyawan tersebut mengalami sedikit kejenuhan pada pekerjaannya sehingga kurang semangat dalam bekerja yang menyebabkan menurunnya prestasi karyawan tersebut. Sedangkan nilai tertinggi diperoleh salah satu Kepala Bagian dan salah satu Kepala Sub Bagian TAAT-TMII, hal ini terjadi karena kedua orang tersebut mempunyai komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat dan cekatan sehingga menyebabkan prestasi kedua orang tersebut mencapai nilai maksimum. Jika dilihat nilai prestasi tiap Bagian, seperti yang tertera pada Tabel 13, dapat diketahui bahwa Bagian Umum memperoleh nilai prestasi tertinggi, kemudian berturut-turut diikuti oleh Bagian Operasi dan Peragaan dan Bagian Promosi dan Informasi. Tabel 13. Nilai Prestasi Tiap Bagian Bagian Nilai Prestasi Rata-rata Promosi dan Informasi 84.67 Umum 99.44 Operasi dan Peragaan 97.94 Sumber : Data Primer. Diolah 2007 Keadaan prestasi yang memuaskan tersebut tercermin dari setiap pekerjaan yang diterima karyawan dikerjakan denga n sungguh-sungguh sehingga hasilnya tepat dan sesuai dengan target yang sudah ditentukan sebelumnya. Selain itu program-program yang sudah direncanakan oleh Bagian-bagian TAAT-TMII dapat berjalan dengan baik misalnya: peningkatan kegiatan promosi, kegiatan operasi semakin membaik, serta pemberdayaan sumber daya manusia yang terus ditingkatkan. Hal ini terjadi karena seluruh orang yang terlibat dalam suatu pekerjaan memiliki komitmen tinggi untuk menyelesaikan dan berusaha mengerjakan setiap pekerjaan sesuai dengan rencana sehingga target yang sudah ditentukan dapat tercapai. 5.6.2 Prestasi Berdasarkan Indikator Indikator yang dipakai untuk mengukur prestasi kerja pada penelitian ini adalah kualitas kerja, tanggung jawab, kemampuan bekerja sama dengan rekan kerja, motivasi kerja, orientasi pengunjung, dan inisiatif karyawan. Nilai prestasi kerja berdasarkan indikator tersebut dan nilai rata-ratanya menurut Bagian dapat dilihat pada Tabel 14 dan lebih rinci tersaji pada Lampiran 6. Tabel 14. Nilai Prestasi Menurut Indikator Indikator Prestasi Rata-rata TAAT Bagian Promosi `Informasi Bagian Umum Bagian Operasi Peragaan 1. Kualitas Kerja 18.90 16.00 19.63 19.22 2. Tanggung jawab 16.03 14.33 17.38 15.53 3. Kerjasama dengan Rekan Kerja 15.70 13.33 16.37 15.89 4. Motivasi Kerja 18.03 16.16 17.81 18.83 5. Orientasi Pengunjung 16.40 15.16 16.60 16.61 6. Inisiatif Karyawan 11.50 9.67 11.63 12.00 Sumber : Data Primer, Diolah 2007 Pada Tabel 14 di atas dapat terlihat bahwa nilai kualitas kerja responden secara keseluruhan adalah baik dimana nilai kualitas kerja terendah diperoleh responden dari Bagian Promosi dan Informasi karena masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan karyawan sehingga tidak dapat optimal dalam bekerja, misalnya tim promosi yang masih kurang inovatif dalam membuat media- media publikasi untuk TAAT-TMII. Sedangkan nilai kualitas kerja tertinggi diperoleh responden yang berasal dari Bagian Umum karena karyawan bagian ini pada umumnya bekerja dengan cermat sehingga tugas dapat terselesaikan dengan tepat waktu dari waktu yang sudah ditentukan, misalnya ketepatan waktu pada saat pengumpulan laporan keuangan. Selanjutnya dapat terlihat tanggung jawab responden secara keseluruhan adalah baik dimana nilai tanggung jawab terendah diperoleh responden dari Bagian Promosi dan Informasi. Hal ini terjadi karena agak rendahnya komitmen karyawan dalam bekerja seperti jarang terdapat petugas perpustakaan sehingga pengunjung kesulitan bertanya pada saat mencari informasi di perpustakaan. Sedangkan nilai tanggung jawab tertinggi diperoleh responden yang berasal dari Bagian Umum. Hal ini terjadi karena tingginya komitmen karyawan bagian ini sehingga setiap tanggung jawab yang dilimpahkan akan diemban dengan baik, misalnya karyawan melaksanakan dengan baik tugasnya sebagai ketua panitia penyambutan tamu kehormatan walaupun jabatannya hanya sebagai seorang staf. Nilai kemampuan kerjasama responden dengan karyawan lain secara keseluruhan adalah cukup baik dimana nilai kemampuan kerjasama terendah diperoleh responden dari Bagian Promosi dan Informasi. Hal ini terjadi karena karyawan bagian ini merasa segan untuk meminta bantuan pada rekannya sehingga minimnya kerjasama yang terjadi pada bagian ini, misalnya sungkan meminta bantuan pada rekan ketika tidak mampu menjaga perpustakaan seorang diri. Sedangkan nilai kemampuan kerjasama tertinggi diperoleh responden yang berasal dari Bagian Umum, hal ini terjadi karena prinsip teamwork yang diterapkan para pemimpinnya sudah dilaksanakan dengan baik oleh para karyawan sehingga karyawan dapat memberikan sumbangsih pekerjaan pada rekannya bahkan rekan pada sub bagian bahkan bagian lain, misalnya apabila seorang karyawan keuangan kesulitan dalam mengerjakan laporan keuangannya maka rekan lain bersedia membantu. Indikator prestasi lainnya adalah motivasi yang secara keseluruhan dinilai baik dengan nilai rata-rata tertinggi diperoleh Bagian Operasi dan Produksi. Hal ini terjadi karena karyawan pada bagian ini tidak suka membuang-buang waktunya dalam bekerja dan tidak menunda segala pekerjaannya, misalnya pada saat pemberian makan biota-biota, penyifonan dan pengurasan akuariumkolam peraga, dengan cekatan memperbaiki saluran listrik yang rusak. Sedangkan nilai terendah diperoleh responden Bagian Promosi dan Informasi. Hal ini terjadi karena masih rendahnya kemauan karyawan untuk berkembang dalam organisasi ini, misalnya karena minimnya training pada karyawan bagian informasi maka tidak adanya kemampuan dan kemauan karyawan untuk memperbaharui media- media informasi di TAAT seperti penggunaan komputer bagi pengunjung. Kemudian nilai orientasi pengunjung responden secara keseluruhan adalah baik dimana nilai orientasi terendah diperoleh responden dari Bagian Promosi dan Informasi. Hal ini terjadi karena masih minimnya pembekalan pengetahuan mengenai dunia air tawar pada karyawan khususnya karyawan sub bagian informasi sehingga ketika ada pengunjung yang bertanya mengenai dunia air tawar karyawan tidak dapat memuaskan pengunjung. Sedangkan orientasi pengunjung tertinggi diperoleh responden yang berasal dari Bagian Operasi dan Peragaan. Hal ini terjadi karena pekerjaan yang diemban oleh karyawan bagian ini berhubungan dengan pengunjung, misalnya karyawan bagian peragaan yang harus terus merawat semua bagian peragaan agar dapat memuaskan pengunjung atau karyawan bagian depan yang harus melayani pengunjung dengan keramahtamahan dan sopan santun. Indikator terakhir yang digunakan dalam penelitian adalah inisiatif karyawan. Berdasarkan tabel terlihat bahwa nilai inisiatif responden secara keseluruhan adalah baik dimana nilai inisiatif karyawan terendah diperoleh responden dari Bagian Promosi dan Informasi. Hal ini terjadi karena kemampuan memodifikasi, improvisasi maupun melakukan inovasi-inovasi sendiri terhadap situasi dan pekerjaan yang dihadapi masih rendah sehingga jika tidak ada instruksi dari atasan maka bawahan tidak berinisiatif untuk mengerjakan suatu pekerjaan, misalnya tidak melakukan modifikasi dalam pembuatan pamflet-pamflet ataupun stiker promosi. Sedangkan nilai inisiatif tertinggi diperoleh responden yang berasal dari Bagian Operasi dan Peragaan. Hal ini terjadi karena pengalaman bekerja serta pengetahuan yang dimilki karyawan bagian ini terhadap pekerjaannya, misalnya bila terjadi wabah penyakit pada biota karyawan bagian ini dapat berinisiatif dengan memberikan obat yang tepat waktu dan tepat takarannya atau pada saat akan memproduksi ikan hias untuk dijual maka karyawan yang menangani pekerjaan ini sudah dapat berinisiatif pada pemberian harga jual nantinya sesuai dengan ukuran. Berdasarkan uraian diatas, rendahnya prestasi di setiap indikator pada Bagian Promosi dan Informasi disebabkan karena masih kurangnya motivasi dan semangat bekerja serta kemauan keinginan dalam memikul tanggung jawab, hal ini terjadi kemampuan karyawannya yang masih kurang serta dorongan yang masih kurang dari pimpinan. Tingginya nilai motivasi, orientasi pada pelanggan, dan inisiatif karyawan pada Bagian Operasi dan Peragaan dapat dipahami karena mengingat pada bagian tersebut banyak berhubungan langsung dengan pengunjung. Untuk itu sangat diperlukan karyawan yang mempunyai motivasi kerja tinggi dan sikap kerja yang berorientasi pada pelanggan serta inisiatif dalam bekerja untuk mengembangkan kreatifitas sehingga dapat memuaskan pengunjung Sedangkan nilai kualitas kerja, tanggung jawab, dan kerjasama dengan rekan kerja nilai tertingginya diperoleh Bagian Umum, hal ini disebabkan karena pekerjaan pada bagian umum yang mayoritas pekerjaannya diperlukan keuletan, ketelitian, dan kegigihan untuk mencapai hasil kerja yang optimal seperti keuangan maupun bagian perencanaan.

5.7 Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Prestasi Kerja