Menentukan Lead Time Menentukan Safety Stock Menentukan Reorder Point Pengolahan Data dengan Metode Simulasi

keakuratan dari hasil peramalan. Semakin kecil nilai MAPE, MAD, dan MSD maka, semakin baik nilai setiap konstanta pemulusan. 4. Penggunaan Model Untuk Peramalan Nilai konstanta pemulusan yang terbaik yang telah diperoleh digunakan untuk menentukan peramalan. Tahapan

3.3.2. Menentukan Lead Time

Lead time adalah lamanya waktu antara mulai dilakukannya pemesanan bahan-bahan sampai dengan kedatangan bahan-bahan yang dipesan tersebut dan diterima di gudang persediaan. Lamanya waktu tunggu dapat ditentukan dari rataan lamanya waktu tunggu periode-periode sebelumnya.

3.3.3. Menentukan Safety Stock

Besarnya Safety stock atau persediaan pengaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : 1. Rataan tingkat permintaan dan rataan masa tenggang 2. Keragaman permintaan pada masa tenggang 3. Keinginan tingkat pelayanan yang diberikan. Divisi Noodle, PT ISM, Tbk memiliki tingkat pemakaian bahan baku tidak konstan dan lead time yang konstan. Besarnya persediaan pengaman untuk jumlah pemakaian bahan baku yang tidak konstan dan lead time konstan dapat diperoleh dengan menggunakan rumus : SS = d L Z σ ..........................................................................7 SS = Safety stock Z = Service level L = Lead time d σ = Simpangan baku dari tingkat pemakaian bahan baku per hari

3.3.4. Menentukan Reorder Point

Reorder point ROP merupakan titik dimana perusahaan harus melakukan pemesanan bahan baku lagi, sehingga bahan baku yang dipesan tersebut datang tepat pada saat jumlah persediaan bahan baku sama dengan safety stock. ROP juga merupakan peubah input dalam perhitungan dengan metode simulasi. Rumus ROP adalah : ROP = d x L + SS........................................................................8 Dimana: ROP = Reorder point unit d = Pemakaian bahan baku per hari unithari = Pemakaian bahan baku tahunan : jumlah har kerja per tahun L = lead time untuk pemesanan baru hari SS = Safety stock unit

3.3.5. Pengolahan Data dengan Metode Simulasi

Simulasi adalah sebuah usaha untuk menyalin fitur, tampilan dan kharakteristik sebuah sistem nyata. Pada kasus persediaan bahan baku, metode simulasi dapat digunakan untuk merumuskan skenario kebijakan pembelian bahan baku terbaik berdasarkan kriteria biaya persediaan pada saat pemakaian bahan baku maupun lead time tidak konstan. Perhitungan simulasi dapat dilakukan dengan menggunakan software MATLAB 7.1 dan Microsoft Excel. Simulasi pengendalian persediaan bahan baku mempunyai beberapa tahapan proses, yaitu : 1. Mendefinisikan Masalah Masalah yang didefinisikan adalah minimisasi total biaya persediaan. 2. Memperkenalkan Peubah Penting yang Berkaitan dengan Masalah. Dalam simulasi sistem persediaan terdapat dua peubah input yaitu titik pemesanan kembali dan jumlah pemesanan. Nilai output yang akan dioptimisasi adalah rataan biaya total persediaaan, sedangkan faktor acak yang terdapat pada sistem adalah jumlah pemakaian bahan baku dan waktu tunggu pesanan. 3. Mengembangkan Sebuah Model Kuantitatif Berdasarkan teknik simulasi Monte Carlo, langkah-langkah yang dilakukan dalam mengembangkan sebuah model kuantitatif untuk pengendalian persediaan adalah : a. Menetapkan Distribusi Peluang Ide dasar simulasi Monte Carlo adalah untuk membangkitkan nilai peubah pada model yang sedang diuji. Dalam sistem dunia nyata, sebagian besar peubah memiliki peluang alami. Peubah yang akan dinilai distribusi peluangnya adalah pemakaian bahan baku per hari. b. Membuat Distribusi Peluang Kumulatif Bagi Setiap Peubah. Distribusi kumulatif merupakan akumulasi peluang individu dalam sebuah distribusi, pada tahap ini pemakaian bahan baku per hari akan ditentukan distribusi peluang kumulatifnya. c. Menetapkan Interval Angka Acak Angka acak merupakan serangkaian digit yang telah terpilih oleh sebuah proses acak yang sempurna. Angka acak ini berfungsi mewakili setiap nilai atau output yang mungkin dari pemakaian bahan baku per hari. Pada Tabel 2 disajikan peluang dan interval angka acak untuk permintaan. Tabel 2. Peluang dan interval angka acak untuk pemakaian bahan baku per hari Permintaan Frekuensi Peluang Kejadian Peluang Kumulatif Intervaal Acak xx xx Xx Xx x – x xx xx Xx Xx x – x xx xx Xx Xx x – x xx xx Xx Xx x – x xx Xx d. Membangkitkan Angka Acak Angka acak dapat dibangkitkan dengan dua cara. Jika persoalan yang dihadapi besar dan proses yang sedang diteliti melibatkan banyak percobaan simulasi, maka digunakan program komputer untuk membangkitkan angka acak. Jika simulasi dilakukan dengan perhitungan tangan, angka acak dapat diambil dari sebuah tabel angka acak. 4. Mensimulasikan Serangkaian Percobaan 5. Memutuskan Tindakan Apa yang Diambil Memilih Skenario Terbaik Mempertimbangkan hasil atau mungkin memodifikasi dan mengubah input. Maksud dari langkah ini adalah membuat alternatif besarnya jumlah pemesanan bahan baku yang bervariasi atau menyiapkan kejadian yang mungkin terjadi dalam pengujian. Tahapan proses simulasi dapat dilihat Gambar 7. Gambar 7. Tahapan proses simulasi Render dan Heizer, 2005 Definisikan masalah Memperkenalkan peubah Mengembangkan model Menetapkan nilai peubah Melaksanakan simulasi Memilih cara yang terbaik Menguji hasil simulasi Umpan balik Umpan balik

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran