Peramalan Permintaan Jumlah Pemesanan Ekonomis

perusahaan dengan efektif dan efisien. Kebijakan pengendalian persediaan bahan baku meliputi peramalan permintaan, penentuan jumlah pemesanan ekonomis, lead time, safety stock dan reorder point.

2.3.1. Peramalan Permintaan

Peramalan adalah prediksi, proyeksi, atau estimasi tingkat kejadian yang tidak pasti dimasa yang akan datang. Dalam lingkungan perusahaan, peramalan banyak digunakan untuk memprediksi atau mengestimasi permintaan pada masa yang akan datang Yamit, 2003. Peramalan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan meramalkan atau memproyeksikan hal-hal yang terjadi di masa lampau kemasa depan. Peramalan permintaan adalah istilah yang sangat populer di dunia bisnis dan menyangkut permalan permintaan yang akan datang berdasarkan permintaan yang lalu atau berdasarkan perhitungan tertentu Indrajit dan Pranoto, 2003. Menurut Baroto 2002, karakteristik peramalan permintaan adalah : 1. Faktor penyebab yang berlaku di masa lalu diasumsikan akan berfungsi juga di masa yang akan datang. 2. Peramalan tidak pernah sempurna, permintaan aktual selalu berbeda dengan permintaan yang diramalkan. 3. Tingkat ketepatan ramalan akan berkurang dalam rentang waktu yang semakin panjang. Implikasinya peramalan untuk rentang yang pendek akan lebih akurat dibanding peramalan untuk waktu yang panjang. Salah satu metode untuk menghitung peramalan adalah metode Winters. Metode Winters adalah salah satu metode peramalan yang digunakan untuk meramalkan seasonal time series data data deret waktu musiman. Model dari data musiman dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu model multiplikatif dan model aditif. Model multiplikatif pada prinsipnya mengandung penggandaan antara komponen trend dengan komponen musim sedangkan untuk model aditif mengandung penjumlahan komponen trend dengan komponen musim. Model multiplikatif biasanya digunakan jika data pada musim tertentu proporsional terhadap musim-musim sebelumnya. Sedangkan model aditif biasanya digunakan jika perbedaan data pada setiap musim relatif konstan Montgomery et al., 1990.

2.3.2. Jumlah Pemesanan Ekonomis

Menurut Rangkuti 2004, jumlah pemesanan ekonomis adalah jumlah pemesanan bahan mentah pada setiap kali pesan dengan jumlah biaya yang paling rendah. Jumlah pemesanan ekonomis merupakan besarnya pesanan yang diadakan agar menghasilkan biaya-biaya persediaan yang minimal Assauri, 2000. Untuk menentukan jumlah pemesanan yang ekonomis, harus diupayakan agar biaya-biaya penyimpanan, kekurangan bahan dan pemesanan diperkecil. Jumlah pemesanan ekonomis dan waktu pemesanan kembali dapat diperoleh dengan menggunakan metode simulasi. Serangkaian simulasi mencoba beragam jumlah pemesanan untuk mendapatkan total biaya persediaan yang minimal.

2.3.3. Lead Time