ini berkaitan dengan sifat bahan baku yang mempunyai batas kadarluasa dan kerugian akibat penyimpanan yang terlalu lama.
Bahan baku tepung terigu mempunyai batas penyimpanan di gudang bahan baku, yaitu satu bulan. Pada cuaca panas,
penyimpanan melebihi satu bulan akan menimbulkan kutu pada tepung terigu.
4. Administrasi
Sistem pencatatan terhadap semua barang yang masuk atau keluar dari gudang dilakukan setiap hari dimana pengecekan
barang oleh operator gudang akan dilaporkan kepada bagian administrasi gudang. Bagian administrasi mencatat seluruh
laporan yang masuk ke dalam Daily Stock Report Laporan Stok Harian.
5. Kontrol
Pengontrolan dilakukan terhadap keadaan bahan baku di tempat penyimpanan. Pengontrolan dilakukan setiap harinya
pada pukul 09.00-10.00 WIB. Hal ini dilakukan untuk penelusuran apabila ada kesalahan dalam penanganan barang.
Selain itu pengontrolan terhadap jumlah bahan bahan baku dilakukan dengan melihat Laporan Stok Harian. Hal ini
dikarenakan besarnya jumlah bahan baku, sehingga tidak dilakukan perhitungan manual di lapangan. Perhitungan manual
terhadap jumlah bahan baku hanya dilakukan pada saat bahan baku tersebut masuk dan keluar dari gudang.
4.3.5. Pengujian dan Pengawasan Mutu Bahan Baku
Pengujian mutu bahan baku bertujuan agar bahan baku yang dipakai memenuhi standar mutu yang berlaku, sehingga tidak terjadi
penyimpangan standar kualitas produk akhir. Dalam industri pangan, pengawasan mutu bahan baku merupakan salah satu hal yang penting
untuk menjaga mutu produk, mengendalikan agar menghasilkan mutu yang konsisten dan yang paling penting adalah sebagai jaminan
keamanan pangan.
Pengujian mutu bahan baku pada Divisi Noodle, PT ISM, Tbk dilakukan oleh Departemen QC. Untuk bahan baku tepung terigu,
dilakukan pemeriksaan secara fisik, kimia, organoleptik, biologi dan atau mikrobiologi.
Pengujian kualitas bahan baku dilakukan dengan cara pengambilan acak. Bagian QC akan mengambil contoh dari setiap
batch yang berbeda tanggal masuknya ke dalam gudang. Kemudian contoh dari masing-masing batch tersebut diuji. Apabila hasil
pengujian tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan maka bahan baku tersebut tidak layak digunakan untuk kegiatan produksi.
Bahan baku yang tidak layak digunakan tersebut apabila masih dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati antara perusahaan
dengan pihak pemasok, maka bahan baku tersebut dapat dikembalikan kepada pihak pemasok. Namun jika telah melewati
jangka waktu yang telah ditetapkan, maka bahan baku tersebut akan dimusnahkan oleh Departemen QC dengan sepengetahuan
Departemen Gudang, PPIC dan Purchasing.
4.3.6. Biaya-Biaya Persediaan Bahan Baku
Secara umum total biaya persediaan di Divisi Noodle, PT ISM, Tbk terdiri dari biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan biaya
kekurangan bahan. Biaya penyiapan tidak diperhitungkan, karena biaya tersebut timbul apabila perusahaan memproduksi bahan
bakunya sendiri, sedangkan Divisi Noodle, PT ISM, Tbk tidak memproduksi sendiri bahan bakunya.
Biaya pemesanan adalah biaya yang timbul akibat dari pembelian bahan baku. Komponen biaya pemesanan tepung terigu dan tapioka
meliputi biaya telepon telepon dan faksimili dan biaya administrasi. Biaya ini bersifat konstan sehingga tidak terpengaruh dengan jumlah
bahan baku yang dipesan perusahaan. Biaya telepon dan faksimili diperlukan saat pemesanan barang dan untuk mengirimkan PO
kepada pemasok. Sedangkan biaya administrasi pesan diperlukan untuk surat menyurat, prosedur pembuatan faktur, pengiriman order
dan pencatatan pemesanan tepung terigu. Biaya pengiriman atau biaya clearance tidak dibebankan ke dalam biaya pemesanan, karena
biaya-biaya ini ditanggung oleh pemasok. Komponen biaya pemesanan bahan baku tepung terigu dan tepung tapioka per
pemesanan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Biaya pemesanan bahan baku per pemesanan
No Jenis Bahan
Baku Komponen Biaya
Jumlah Biaya RpPemesanan
Biaya Telepon dan Faksimili 12.000
Biaya Administrasi Pesan 6.000
1 Cakra Kembar
Total 18.000
Biaya Telepon dan Faksimili 12.000
Biaya Administrasi Pesan 6.000
2 Segitiga Biru
Total 18.000
Biaya Telepon dan Faksimili 12.000
Biaya Administrasi Pesan 6.000
3 Segitiga Hijau
Total 18.000
Biaya Telepon dan Faksimili 18.000
Biaya Administrasi Pesan 6.000
4 Tepung Tapioka
Total 24.000
Harga pembelian tepung terigu Cakra Kembar Rp 88.800 per zak, tepung terigu Segitiga Biru sebesar Rp 79.200 per zak, tepung
terigu Segitiga Hijau sebesar Rp 66.300 per zak dan tepung tapioka sebesar Rp 222.000 per zak. Pemasok tidak membatasi jumlah
pembelian karena selama ini pemasok mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.
Biaya penyimpanan adalah biaya yang timbul akibat dari bahan baku yang disimpan. Biaya penyimpanan terdiri dari biaya utilitas,
biaya upah, equipment dan maintenance, serta biaya opportunity cost of capital biaya modal.
Biaya utilitas merupakan biaya fasilitas penyimpanan seperti air dan listrik untuk pencahayaan, pemanas atau pendingin. Biaya upah
merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
memperkerjakan karyawan dalam pengangkutan, pemeliharaan dan penjagaan bahan baku. Equipment dan maintenance adalah biaya
yang dikeluarkan dalam pengelolaan dan pemeliharaan bahan baku tersebut di gudang, seperti pemeliharaan forklift, pemeliharaan ruang
penyimpanan, pembersihan dan penyemprotan fungisida serta aktifitas lain yang mengeluarkan sejumlah dana bagi perusahaan.
Biaya modal atau disebut dengan opportunity cost of capital merupakan alternatif pendapatan atas dana yang diinvestasikan
dalam persediaan. Biaya modal dihitung dari harga bahan baku dikalikan dengan suku bunga simpanan. Suku bunga simpanan
berjangka rupiah menurut kelompok Bank Umum, pada tahun 2007 adalah sebesar 9,25 www.bi.go.id, 2007. Besarnya biaya
penyimpanan bahan baku per zak per tahun dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Biaya penyimpanan bahan baku per zak per tahun Rpzaktahun No Jenis Bahan Baku
Komponen Biaya Jumlah Biaya
Rpzaktahun Biaya Utilitas
9.360 Biaya Upah
5.928 Biaya Maintenance dan
Equipment 4.680
Biaya Modal 8.112
1 Terigu Cakra
Kembar
Total 28.080
Biaya Utilitas 9.360
Biaya Upah 5.928
Biaya Maintenance dan Equipment
4.680 Biaya Modal
7.488 2
Terigu Segitiga Biru
Total 27.456
Biaya Utilitas 9.360
Biaya Upah 5.928
Biaya Maintenance dan Equipment
4.680 Biaya Modal
6.240 3
Terigu Segitiga Hijau
Total 26.208
Lanjutan Tabel 6. No Jenis Bahan Baku
Komponen Biaya Jumlah Biaya
Rpzaktahun Biaya Utilitas
15.600 Biaya Upah
9.360 Biaya Maintenance dan
Equipment 5.616
Biaya Modal 20.592
4 Tepung Tapioka
Total 51.168
Simulasi yang digunakan pada sistem persediaan bahan baku di Divisi Noodle, PT ISM, Tbk, adalah per hari, sehingga biaya
penyimpanan bahan baku yang digunakan dalam simulasi adalah biaya harian. Sehingga biaya penyimpanan untuk setiap jenis bahan
baku di Divisi Noodle, PT ISM, Tbk per zak per hari dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Biaya penyimpanan bahan baku per zak per hari Rupiah zakhari No Jenis
Bahan Baku
Biaya penyimpanan Rupiahzakhari
1 Terigu Cakra Kembar
90 2 Terigu
Segitiga Biru
88 3
Terigu Segitiga Hijau 84
4 Tepung Tapioka
164 Biaya kekurangan bahan adalah biaya yang timbul apabila
persediaan tidak mencukupi adanya kebutuhan pemakaian bahan baku. Biaya kekurangan bahan yang diperhitungkan adalah biaya
pemesanan khusus dan biaya kehilangan kesempatan menerima keuntungan. Biaya pemesanan khusus adalah biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk mengadakan pemesanan khusus sejumlah bahan baku yang dibutuhkan. Biaya pemesanan khusus terdiri dari biaya
pengiriman secara kilat dan biaya tambahan pengepakan. Biaya kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan adalah sejumlah
keuntungan yang hilang, karena tidak ada produk yang diproduksi dan dijual kepada konsumen akibat tidak tersediaanya bahan baku
yang dibutuhkan. Besarnya biaya kekurangan bahan per zak dapat dilihat pada Tabel. 8
Tabel 8. Biaya kekurangan bahan baku per zak Rupiahzak
No Jenis Bahan Baku
Komponen Biaya Jumlah Biaya Rpzak
Biaya Pemesanan Khusus 2.500
Biaya Kehilangan Keuntungan 24.361
1 Terigu Cakra Kembar
Total 26.861
Biaya Pemesanan Khusus 2.500
Biaya Kehilangan Keuntungan 24.361
2 Terigu Segitiga
Biru
Total 26.861
Biaya Pemesanan Khusus 2.500
Biaya Kehilangan Keuntungan 24.361
3 Terigu Segitiga Hijau
Total 26.861
Biaya Pemesanan Khusus 10.000
Biaya Kehilangan Keuntungan 48.722
4 Tepung Tapioka
Total 58.722 4.4.
Pengendalian Persediaan Bahan Baku 4.4.1. Pengendalian Persediaan Bahan Baku Perusahaan
Biaya persediaan merupakan keseluruhan biaya yang mencakup biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan biaya kekurangan bahan.
Total biaya pemesanan per hari adalah biaya pemesanan per pesanan dikalikan dengan frekuensi pemesanan bahan baku per hari. Total
biaya penyimpanan per hari adalah biaya penyimpanan bahan baku per zak per hari dikalikan dengan rataan jumlah persediaan bahan
baku. Total biaya kekurangan bahan per hari adalah biaya kekurangan bahan baku per unit dikalikan jumlah rataan kekurangan
bahan baku per hari. Pada tahun 2006, Divisi Noodle, PT ISM, Tbk melakukan
pemesanan dengan frekuensi yang berbeda untuk setiap jenis bahan baku. Untuk bahan baku tepung terigu, baik tepung terigu Cakra
Kembar, Segitiga Biru maupun Segitiga hijau perusahaan memesan sebanyak 51 kali pemesanan selama satu tahun atau 0,16 kali
pemesanan per hari. Sedangkan untuk bahan baku tepung tapioka perusahaan memesan sebanyak 13 kali pemesanan atau 0,04 kali
pemesanan per hari. Jumlah unit bahan baku yang dipesan adalah bervariasi setiap kali pemesanan. Rataan jumlah persediaan bahan
baku dan rataan jumlah kekurangan bahan per hari bervariasi untuk setiap jenis bahan baku. Frekuensi pemesanan per hari, rataan jumlah
persediaan bahan baku dan rataan kekurangan bahan per hari dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Frekuensi pemesanan per hari, rataan jumlah persediaan bahan baku dan rataan kekurangan bahan per hari pada tahun 2006
Jenis Bahan Baku
Frekuensi Pemesanan Hari
Jumlah Persediaan Bahan Baku zak
Rataan Jumlah Kekurangan Bahan
zak Cakra Kembar
0,16 14.126
92 Segitiga Biru
0,16 673
4 Segitiga Hijau
0,16 4.710
31 Tepung Tapioka
0,04 589
0,6 Total biaya persediaan bahan baku di Divisi Noodle, PT ISM,
Tbk pada tahun 2006 adalah Rp 5.278.980 per hari atau Rp 1.647.041.622 per tahun. Biaya persediaan bahan baku terbesar
selama tahun 2006 adalah biaya persediaan bahan baku jenis tepung terigu Cakra Kembar, yaitu Rp 3.745.432 per hari atau Rp.
1.168.574.784 per tahun. Sementara itu yang terendah adalah jenis bahan baku tepung tapioka Rp 132.789 per hari atau Rp 41.430.230
per tahun. Besarnya biaya persediaan bahan baku tepung terigu Cakra Kembar dikarenakan jumlah persediaan rataan bahan baku
tepung terigu Cakra Kembar cukup besar, yaitu 14.126 zak dan rataan kekurangan bahan yang juga besar, yaitu 92 per hari.
Sedangkan rendahnya biaya persediaan bahan baku tepung tapioka dikarenakan jumlah persediaan rataan bahan baku tepung tapioka
rendah yaitu 589 zak dan rataan kekurangan bahan yang rendah, yaitu 0,6 zak per hari. Total biaya persediaan bahan baku per hari
untuk masing-masing bahan baku dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Total biaya persediaan bahan baku per hari Rupiah hari
Jenis Bahan Baku
Total Biaya Pemesanan
Total Biaya Penyimpanan
Total Biaya Stock Out
Total Biaya Persediaan
Cakra Kembar 2.880 1.271.340 2.471.212 3.745.432
Segitiga Biru 2.880
59.224 107.444
169.548 Segitiga Hijau
2.880 395.640
832.691 1.231.211
Tepung Tapioka 960
96.596 35.233
132.789
Total 9.600 1.822.800 3.446.580 5.278.980
Berdasarkan total biaya persediaan bahan baku per hari, maka total biaya persediaan bahan baku yang telah dikeluarkan oleh
perusahaan per tahun dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Total biaya persediaan bahan baku pada tahun 2006 Rupiah tahun
Jenis Bahan Baku
Total Biaya Pemesanan
Total Biaya Penyimpanan
Total Biaya Stock Out
Total Biaya Persediaan
Cakra Kembar 898.560
396.658.080 771.018.144
1.168.574.784 Segitiga Biru
898.560 18.477.888
33.522.528 52.898.976
Segitiga Hijau 898.560
123.439.680 259.799.592
384.137.832 Tepung Tapioka
299.520 30.137.952
10.992.758 41.430.230
Total 2.995.200 568.713.600 1.075.333.022
1.647.041.822
4.4.2. Peramalan Permintaan Produk Mie Instan