tergantung pada pengadaan dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman. Persediaan barang dalam proses dilakukan agar
departemen-departemen dan proses-proses individual perusahaan terjaga kebebasannya. Persediaan barang jadi diperlukan untuk
memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari para pelanggan.
2. Fungsi Economic Lot Sizing
Fungsi economic lot sizing adalah fungsi persediaan yang perlu mempertimbangkan penghematan atau potongan
pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya.
3. Fungsi Antisipasi
Fungsi antisipasi adalah fungsi persediaan dalam menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan
berdasarkan pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman. Dalam hal ini perusahaan dapat
mengadakan persediaan musiman atau seasional inventories. Selain itu perusahaan juga sering menghadapi ketidakpastian
jangka waktu pengriman dan permintaan barang-barang selama periode tertentu. Dalam hal ini perusahaan memerlukan
persediaan ekstra yang disebut persediaan pengaman atau safety stock
.
2.2.3. Jenis dan Tipe Persediaan
Menurut Assauri 2000, berdasarkan fungsinya persediaan dibedakan atas :
1. Batch stock atau lot size inventory adalah persediaan yang
diadakan karena membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah
yang dibutuhkan pada saat itu. 2.
Fluctuation stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat
diramalkan.
3. Anticipation stock adalah persediaan yang diadakan untuk
mengahadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat pada satu tahun dan
untuk menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan yang meningkat.
Menurut Handoko 2000, berdasarkan jenisnya persediaan dapat dibedakan atas :
1. Persediaan bahan mentah atau raw material, yaitu persediaan
barang-barang berwujud, seperti baja, kayu, dan komponen- komponen lainnya yang digunakan dalam proses produksi.
Bahan mentah dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari para pemasok atau dibuat sendiri oleh perusahaan
untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya. 2.
Persediaan komponen-komponen rakitan atau purchased part, yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-
komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.
3. Persediaan bahan penolong atau supplies, yaitu persediaan
barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
4. Persediaan barang dalam proses atau work in process, yaitu
persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi
suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
5. Persediaan barang jadi atau finished goods, yaitu persediaan
barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan.
Pembagian tipe persediaan berdasarkan sifat permintaan Sumayang, 2003, terbagi atas :
1. Independent demand permintaan bebas atas persediaan, yaitu
persediaan untuk jenis-jenis produk atau bahan baku yang
permintaan atau penggunaaannya tidak bergantung kepada produk atau bahan baku lain.
2. Dependent demand Permintaan terikat atas persediaan, yaitu
persediaan untuk jenis-jenis produk atau bahan baku yang permintaan atau penggunaaannya bergantung kepada produk atau
bahan baku lain. Biasanya digunakan untuk jenis-jenis persediaan komponen dan barang dalam proses untuk
menghasilkan produk akhir.
2.2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persediaan