Hakikat Keterampilan Menulis KAJIAN TEORI

d. Keterampilan Menulis Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif, karena penulis harus terampil menggunakan grofologi, struktur bahasa, dan memi- liki pengetahuan bahasa yang memadai. Pembelajaran menulis di SD terdiri dari dua bagian, yaitu menulis permulaan dan menulis lanjut. Menulis permulaan diawali dari melatih siswa memegang alat tulis dengan benar, menarik garis, menulis huruf, suku kata, kata, kalimat sederhana, dan seterusnya. Menulis lanjut dimulai dari menulis kalimat sesuai gambar, menulis paragraf sederhana, dan menulis karangan pendek dengan bantuan berbagai media dan menggunakan ejaan yang disempurnakan. Pembelajaran keterampilan berbahasa tidak boleh diartikan sebagai kegiatan mengajarkan memahami dan menggunakan bahasa, melainkan harus dipahami sebagai kegiatan mengajak siswa berlatih memahami dan menggunakan bahasa. Pemahaman ini akan mendorong guru untuk merancang dan melaksanakan kegia- tan pembelajaran yang bervariasi, sehingga dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna.

2.1.3 Hakikat Keterampilan Menulis

2.1.3.1 Pengertian Menulis Menulis adalah suatu keterampilan yang produktif untuk melahirkan atau menghasilkan tulisan yang berisi gagasan. Pada dasarnya setiap insan memiliki kemampuan untuk menulis, namun tidak semua orang dapat mengembangkan tuli- san tersebut. Dalam kamus besar bahasa Indonesia 2008: 1.497 menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat dengan tulisan, roman, mengarang cerita, membuat surat, berkirim surat, menggambar, menulis, dan lain-lain. Sementara itu, menulis menurut Tarigan 1994: 22 adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang grafik tersebut apabila mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Pengertian menulis menurut Santosa 2005: 3.1 adalah suatu proses berpikir dan menuang- kan pemikiran itu sendiri ke dalam bentuk wacana. Dari beberapa pengertian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa menulis ialah kegiatan melukiskan pikiran atau perasaan melalui lambang grafik yang da- pat dipahami sesorang ke dalam bentuk wacana. Menulis adalah suatu keteram- pilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, bertujuan untuk menuangkan ide, gagasan, pikiran dalam bahasa tulisan. 2.1.3.2 Menulis sebagai Keterampilan Berbahasa Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Sebagai sebuah keterampilan berbahasa, menulis berkaitan dengan keterampilan-keterampilan berbahasa yang lain, yaitu menyimak, berbicara, dan membaca. Komponen yang harus dikuasai untuk dapat menulis dengan baik sama dengan komponen yang harus dikuasai untuk berbicara dengan baik, yaitu: struktur bahasa, kosa kata, dan kelancaran. Letak perbedaan- nya adalah menulis merupakan komunikasi tidak langsung, sedangkan berbicara adalah komunikasi langsung. Menulis juga memegang peranan penting dalam pendidikan, antara lain me- latih berpikir kritis, memperkuat daya tangkap, membantu memecahkan masalah, membantu menyusun urutan pengalaman, dan membantu mengungkapkan pikiran atau ide. Sehubungan dengan hal tersebut, Hartig dalam Tarigan, 1986: 24-25 mengemukakan bahwa ada beberapa tujuan menulis, yaitu: 1 Assignment pur- pose, yaitu menulis sesuatu karena ditugaskan. Misalnya, siswa yang diberi tugas merangkum bacaan; 2 Altruistic purpose, yaitu menulis untuk menyenangkan pembaca dan membantu pembaca memahami dan menghargai perasaannya; 3 Persuasive purpose, yaitu menulis untuk meyakinkan pembaca tentang kebenaran gagasan yang disampaikan; 4 Informational purpose, yaitu menulis untuk mem- beri informasi kepada pembaca; 5 Self-expressive purpose, yaitu menulis untuk menunjukkan eksistensi diri kepada pembaca; 6 Creative purpose, yaitu menulis untuk mewujudkan kreativitas dan nilai seninya; 7 Problem solving purpose, yaitu menulis untuk menjelaskan dan meneliti gagasan-gagasannya secara cermat, agar dapat dimengerti dan diterima oleh pembaca.

2.1.4 Puisi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN SUKOREJO 02 SEMARANG

0 19 225

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

2 27 208

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CTL DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 13 285

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN WHOLE LANGUAGE DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA KELAS V SDN SEKARAN 02 SEMARANG

0 9 352

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK MATA PELAJARAN BAHASA Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Akrostik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V.C SD Muhammadiyah 16 Karangasem Surakarta Tah

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK MATA PELAJARAN Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Akrostik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V.C SD Muhammadiyah 16 Karangasem Surakarta Tahun Aj

0 0 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Ungkapan Kreatif Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kartasura 06 Tahun 2011/2012.

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Ungkapan Kreatif Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kartasura 06 Tahun 2011/2012.

0 2 15

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kurmosari 02 Semarang.

0 0 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SD NEGERI 3 LIMBANGAN DENGAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING MELALUI MEDIA LAGU.

0 0 130