Berdasarkan tabel di atas, ketuntasan klasikal siswa kelas V SDN Gajah- mungkur 02 dalam menulis puisi melalui teknik akrostik dengan lagu pada siklus
II pertemuan II adalah 85. Ketuntasan klasikal ini menurun dari ketuntasan kla- sikal pada pembelajaran siklus II pertemuan I, yaitu sebesar 90 menjadi 85.
Akan tetapi rerata nilai menulis puisi meningkat menjadi 80 yang sebelumnya hanya 76,7. Nilai tertinggi juga mengalami peningkatan dari yang semula 90
menjadi 97, nilai terendah tetap yaitu 59.
4.1.6 Refleksi Siklus II
4.1.6.1 Refleksi Keterampilan Guru
Tujuan refleksi keterampilan guru siklus II adalah untuk menganalisis data yang diperoleh pada siklus II. Refleksi siklus II menyajikan masalah-masalah
yang muncul dan keberhasilan yang dicapai selama tindakan pada siklus II. Berdasarkan hasil pengamatan, keterampilan guru menunjukkan hasil yang
memuaskan dengan kategori sangat baik. Berikut ini adalah masalah yang muncul dan keberhasilan pada siklus II:
a. Kegiatan presensi dan berdoa dilakukan guru pada siklus II, karena jam
pelajaran Bahasa Indonesia pada saat siklus II pertemuan II dilaksanakan adalah jam pelajaran pertama.
b. Persiapan dan penggunaan media belajar dapat terlaksana dengan baik.
c. Guru menemui kesulitan mengorganisasikan waktu pembelajaran, karena me-
nulis puisi adalah sebuah kegiatan yang memerlukan waktu yang lama, se- dangkan jam pelajaran yang tersedia terbatas. Untuk mengatasi permasalahan
ini, guru berusaha tepat pada alokasi waktu yang telah direncanakan.
d. Keterampilan guru meningkat dengan skor 26 pada pertemuan I dan 32 pada
pertemuan II dengan kategori sangat baik. Dengan demikian, rerata perolehan skor keterampilan guru pada siklus II adalah 29 dengan kategori sangat baik
4.1.6.2 Refleksi Aktivitas Siswa Aktivitas siswa kelas V SDN Gajahmungkur 02 dalam pembelajaran me-
nulis puisi siklus II menunjukkan hasil yang memuaskan dengan kategori sangat baik, dengan permasalahan yang muncul dan keberhasilan yang dicapai. Permasa-
lahan yang muncul selama pelaksanaan pembelajaran menulis puisi siklus II, yang paling utama adalah kurangnya pemberian saran kepada teman dan keberanian
bertanya. Hal ini ditujukan untuk mengetahui kekurangan tulisannya menurut pen-
dapat orang lain, dan untuk melatih siswa mengungkapkan pendapatnya secara santun terhadap hasil karya orang lain, sehingga dapat bermanfaat pula sebagai
refleksi hasil karyanya. Meski pun telah mengalami peningkatan jika dibanding- kan dengan siklus I, namun rerata skor masih lebih rendah dibanding deskriptor
yang lain yakni 0,8-1,15 dengan kategori kurang baik, sehingga perlu dilatih kembali secara berulang-ulang pada pembelajaran setiap hari. Sedangkan
keberhasilan yang dicapai adalah rerata skor aktivitas siswa yang memperoleh kategori baik dengan rerata skor 17,85 pada pertemuan I dan memperoleh kategori
sangat baik dengan skor 18,4 pada pertemuan II. Sehingga didapatkan rerata skor aktivitas siswa pada siklus II sebesar 18,1 dengan kategori sangat baik. Rata-rata
skor aktivitas siswa pada siklus II sebesar 18,1 masuk dalam kategori sangat baik
sehingga sudah memenuhi indikator yang telah ditetapkan yaitu aktivitas siswa harus mencapai kriteria sekurang-kurangnya baik.
4.1.6.3 Refleksi Keterampilan Siswa Menulis Puisi Keterampilan siswa dalam menulis puisi menggunakan akrostik dengan
media lagu dapat dilihat dari rerata nilai menulis puisi yang meningkat dari rerata nilai siklus II pertemuan I sebesar 76,7 menjadi 80. Nilai tertinggi mengalami pe-
ningkatan dari 90 menjadi 97, dan nilai terendah tetap yakni 59. Serta ketuntasan klasikal 85. Dengan demikian diperoleh rerata nilai menulis puisi siklus II sebe-
sar 78,3 dengan kategori baik. Karena ketuntasan klasikal keterampilan menulis pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, maka tidak
diperlukan adanya penambahan siklus. Dengan melihat hasil refleksi di atas, dapat diperoleh suatu kesimpulan
bahwa melalui teknik akrostik dengan media lagu dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan keterampilan menulis puisi kelas V SDN
Gajahmungkur 02 Semarang. Hasil penelitian pada siklus II juga menunjukkan indikator keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya sudah tercapai sehingga tidak
perlu adanya revisi dan tindakan atau siklus berikutnya.
4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian
Pembahasan pelaksanaan penelitian melalui teknik akrostik dengan media lagu didasarkan pada hasil observasi keterampilan guru, aktivitas siswa dan
keterampilan menulis puisi dijelaskan sebagai berikut: