2.1.5 Teknik Akrostik
Magee 2008:25 mengemukakan bahwa akrostik ialah puisi yang huruf awal pada tiap barisnya membentuk sebuah kata apabila dibaca secara vertikal.
Jingga 2012:73 juga menjelaskan bahwa akrostik adalah pembuatan puisi yang mengandung pesan terselubung. Pola rima dan jumlah angka baris dapat berva-
riasi dalam akrostik, karena puisi akrostik lebih dari puisi deskriptif yang mana menjelaskan kata yang dibentuk.
Teknik akrostik ini memiliki banyak manfaat diantaranya: 1 Mengarahkan siswa dalam menemukan ide dari sesuatu yang dikenal dan berada di sekitarnya.
2 Membantu siswa dalam memperkaya perbendaharaan kosakata. 3 Membantu siswa menemukan kata pertama dalam puisinya. 4 Membimbing siswa melaku-
kan tahap-tahap menulis puisi. 5 Dapat membantu siswa mengingat informasi lebih cepat dan mempertahankan lebih lama.
Menurut Kurniawan dan Sutardi 2012:39-51 kegiatan menulis puisi dapat dilakukan mengikuti tahap-tahap berikut:
a. Tahap pencarian ide preparasi yaitu dalam kegiatan ini, siswa diajak untuk
berfikir dan mengenang pengalaman yang pernah dialami dan mengingat pengalaman-pengalaman apa saja yang pernah dialaminya.
b. Tahap Pengendapan inkubasi. Pada tahap ini, siswa dimotivasi untuk me-
milih satu pengalaman yang menarik untuk dijadikan judul puisi. Dengan diperolehnya ide yang bersumber dari dirinya sendiri, maka akan lebih mu-
dah dalam menulis puisi. Pada tahap ini juga, siswa diharuskan mengumpul- kan kosakata yang mungkin akan digunakan dalam puisi akrostiknya.
c. Tahap penulisan merupakan tahap pelahiran ide, gagasan, atau pengalaman
ke dalam bentuk puisi. Pada tahap ini, siswa mulai menuliskan apa yang dirasakan dan dipikirannya ke dalam puisi dengan bantuan pola akrostik
sesuai dengan judul yang telah di pilih sendiri. Pola tersebut dapat berben- tuk daftar nama diri, benda, keadaan dan hal-hal yang berhubungan dengan
pengalaman pribadi. d.
Tahap editing dan revisi. Pada tahap penyuntingan, siswa membaca kembali puisi yang telah ditulisnya. Setelah itu, siswa menyunting kata-kata dalam
puisinya, seperti mengganti, menghapus dan menambahkan kata-kata dalam puisinya tersebut. Dan selanjutnya menyalin puisi tersebut dengan rapi.
Menurut Salam dalam Rihanah 2012:49 penerapan teknik akrostik dalam pembelajaran menulis puisi dapat dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:
a. Menentukan judul puisi.
Siswa memilih satu pengalaman yang menarik untuk dijadikan judul puisi. pengalaman tersebut akan
membantu pesdik untuk mengembangkan ide.
b. Menentukan judul puisi tersebut secara vertikal.
Judul dibuat vertikal untuk membantu memudahkan dalam menentukan kata pertama untuk mengawali setiap baris puisi.
c. Menyusun diksi ke dalam huruf-huruf yang telah disusun secara vertikal.
Mengaitkan huruf awal dengan diksi yang telah ada dan melanjutkan kata pertama tersebut menjadi kata-kata yang indah tiap barisnya.
d. Tahap penyuntingan.
Pada tahap penyuntingan, siswa membaca kembali puisi yang telah ditulisnya seperti mengganti, menghapus dan menambahkan kata-kata dalam
puisi. selanjutnya siswa menyalin puisi tersebut dengan rapi. Adapun kelebi- han dari teknik ini yaitu : 1 mengarahkan siswa dalam menemukan ide dari
sesuatu yang dikenal dan berada di sekitarnya, 2 membantu siswa dalam memperkaya perbendaharaan kosakata, 3 membantu siswa menemukan kata
pertama dalam puisinya, 4 membimbing siswa melakukan tahap-tahap menulis puisi.
2.1.6 Media Pembelajaran