21 b.
Jasa Swasta 1.
Jasa sosial kemasyarakatan, meliputi: pendidikan, kesehatan, risetpenelitian, palang merah, panti asuhan.
2. Jasa hiburan dan rekreasi, meliputi: bioskop dan gelanggang
olahraga. 3.
Jasa perorangan
atau rumahtangga,
meliputi: jasa
perbengkelanreparasi kendaraan
bermotor, jasa
pembantu rumahtangga, tukang cukur, tukang jahit, tukang semir sepatu.
Menurut Priyono et al. 2007, sektor basis atau non basis tidak bersifat statis tetapi dinamis sehingga dapat mengalami peningkatan atau
bahkan kemunduran setiap tahunnya. Adapun sebab-sebab kemajuan sektor basis adalah:
1. Perkembangan jaringan komunikasi dan transportasi.
2. Perkembangan pendapatan dan penerimaan daerah.
3. Perkembangan teknologi.
4. Pengembangan prasarana sosial dan ekonomi.
Sedangkan penyebab kemunduran sektor basis adalah: 1.
Adanya penurunan permintaan di luar daerah. 2.
Kehabisan cadangan sumber daya.
2.4 Kesenjangan Wilayah
Kesenjangan wilayah merupakan suatu ketidakmerataan akibat dari beragamnya karakteristik suatu wilayah KBBI, 1989. Permasalahan
kesenjangan antar wilayah merupakan salah satu persoalan pokok yang
22 dihadapi oleh setiap daerah. Kesenjangan umumnya terjadi karena interaksi
berbagai faktor yang menyebabkan tidak semua daerah mengalami perkembangan yang sama, akan tetapi beberapa daerah berkembang lebih
cepat daripada daerah yang lain menurut kriteria tertentu. Permasalahan kesenjangan antar wilayah ini menjadi salah satu permasalahan yang harus
diprioritaskan untuk ditangani, sebab sangat terkait dengan upaya untuk pemerataan pembangunan beserta hasil-hasilnya.
Salah satu
ukuran untuk
mengetahui adanya
kesenjangan perkembangan antar wilayah adalah dengan mengetahui diferensiasi
perkembangan masing-masing wilayah kecamatan yang ditunjukkan dengan tingkat perkembangannya. Diferensiasi perkembangan dari masing-masing
wilayah tersebut dapat dilihat dari adanya berbagai perbedaan hasil atau jumlah di berbagai sektor pembangunan wilayah, seperti jumlah fasilitas
sarana sosial ekonomi maupun di sektor basis dan non basis. Untuk melihat seberapa besar kesenjangan yang terjadi antar wilayah
dapat diukur menggunakan rumus Indeks Williamson. Indeks kesenjangan Williamson akan menghasilkan indeks yang lebih besar atau sama dengan
nol. Jika semua Y
i
= Y maka akan dihasilkan indeks = 0, yang berarti tidak adanya kesenjangan ekonomi antar daerah. Indeks lebih besar dari 0
menunjukkan adanya kesenjangan ekonomi antar wilayah. Semakin besar indeks yang dihasilkan semakin besar tingkat kesenjangan antar kecamatan di
suatu kabupaten Rustiadi, 2011.
23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Obyek Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah dengan obyek penelitian yaitu jumlah fasilitas sarana sosial ekonomi,
kependudukan, aksesibilitas wilayah, sektor unggulan dari berbagai bidang usaha yaitu sektor basis dan non basis, dan kesenjangan wilayah.
3.2 Sumber Data
3.2.1 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi dari berbagai instansi terkait seperti BPS, Bappeda, dan laporan-laporan hasil
penelitian serta publikasi lain. 3.2.2 Data Primer
Data primer diperoleh dari pengamatan lapangan sebagai data pendukung yang berupa dokumentasi gambar-gambar.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Arikunto, 2002. Adapun variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah: 1.
Jumlah Fasilitas Sarana Sosial Ekonomi 4. Sektor Unggulan 2.
Kependudukan 5. Kesenjangan Wilayah
3. Aksesibilitas Wilayah