Perkembangan Wilayah di Kabupaten Kudus

69

4.3 Pembahasan

4.3.1 Perkembangan Wilayah di Kabupaten Kudus

Perkembangan wilayah di Kabupaten Kudus pada penelitian ini menunjukkan bahwa wilayah yang mengalami kenaikan dengan nilai tertinggi berada di Kecamatan Kaliwungu, Jekulo dan Gebog. Ketiga kecamatan ini merupakan daerah urbanfringe, dimana Kecamatan Kaliwungu dan Gebog terletak di sebelah barat dekat Kabupaten Jepara, sedangkan Kecamatan Jekulo yang terletak di paling timur dekat Kabupaten Pati. Perkembangan wilayah yang tinggi di Kecamatan Kaliwungu, Jekulo dan Gebog juga dipengaruhi oleh jumlah sarana sosial ekonominya yang tinggi, di Kecamatan Kaliwungu didominasi oleh sarana ekonomi yang tinggi, Kecamatan Jekulo didominasi oleh sarana peribadatan, dan Kecamatan Gebog didominasi oleh sarana pendidikannya. Oleh karena itu, kecamatan-kecamatan tersebut mengalami perkembangan karena meningkatnya berbagai jumlah fasilitas sarana sosial ekonomi yang dapat memacu bertambahnya jumlah penduduk di kecamatan-kecamatan itu. Selain itu ketiga kecamatan tersebut berada di jalan provinsi dan nasional yang sering dilalui oleh sarana transportasi yang menunjang perkembangannya pula dari segi aksesibilitasnya. Sedangkan wilayah dengan perkembangan yang rendah berada di Kecamatan Bae dengan nilai indeks komposit -48,34, hal ini disebabkan karena rendahnya sarana sosial ekonomi yang ada di kecamatan tersebut berdasarkan perhitungan pada Tabel 4.16 dan 4.17 dimana dari sarana 70 pendidikan, kesehatan, peribadatan maupun ekonominya mendapatkan nilai yang paling rendah diantara kecamatan-kecamatan yang lain. Letak kecamatan ini pun juga tidak berada pada jalan provinsi maupun nasional yang jarang dilalui oleh sarana transportasi sehingga aksesibilitasnya menjadi kurang terjangkau dan jumlah fasilitas sarana sosial ekonomi yang ada di wilayah tersebut menjadi kurang memadai. Kecamatan Bae hanya berada pada jalan lokal yang biasa dilalui penduduk sekitar di wilayah tersebut. Namun, apabila dilihat secara keseluruhan kecamatan yang ada di Kabupaten Kudus dengan eksistensi nilai indeks komposit yang selalu tinggi berada di Kecamatan Kota, hal ini disebabkan karena hampir jumlah sarana sosial ekonomi yang ada di kecamatan tersebut tersebar merata dan tidak begitu megalami kenaikan maupun penurunan secara signifikan stagnan. Penduduk di Kabupaten Kudus pada dasarnya lebih banyak yang bermata pencaharian di sektor industri dan perdagangan, sehingga perkembangan wilayah di Kabupaten ini sangat terkait erat dengan faktor kegiatan sosial ekonomi dibandingkan sektor pertanian. Oleh karena itu, di pusat kota lebih banyak dijumpai fasilitas sarana sosial ekonominya dibandingkan rural area, karena dilihat dari segi aksesibilitas wilayahnya pun yang mudah dijangkau dan jumlah penduduk lebih banyak mendiami daerah pusat kota yang membuka banyak lapangan pekerjaan dengan upah lebih besar di sektor industri dan perdagangan daripada di sektor pertanian. Secara geografis perkembangan wilayah cenderung memang tidak seimbang, karena adanya perbedaan berbagai macam jenis potensi baik 71 sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Di Kabupaten Kudus ini perbedaan tersebut menyebabkan terjadinya backwash effects, yaitu wilayah- wilayah yang lebih maju menciptakan keadaan yang menghambat perkembangan wilayah-wilayah yang masih terbelakang. Seperti diketahui bahwa pola persebaran sarana sosial ekonomi dan aktivitas kegiatan seperti perdagangan lebih didominasi di wilayah yang lebih maju atau dekat pusat kota saja, sedangkan wilayah terbelakang sangat sukar mengembangkan aktivitas perekonomiannya sehingga wilayah yang sudah maju akan semakin meningkat, sebaliknya wilayah terbelakang akan semakin terbelakang.

4.3.2 Sektor Unggulan di Kabupaten Kudus