39
4.1.4 Aksesibilitas Wilayah 4.1.4.1 Luas Wilayah
Luas  wilayah  dalam  hubungannya  dengan  perkembangan  wilayah  sangat berkaitan  dengan  ketersediaan  lahan  yang  masuk  dan  berkembangnya  daerah
pertumbuhan  yang  baru,  sebagaimana  diketahui  bahwa  luas  wilayah  bersifat  tetap statis,  sedangkan  manusia  dan  segala  macam  kegiatannya  senantiasa  berkembang  dan
melakukan mobilitas dinamis. Luas wilayah Kabupaten Kudus dapat dilihat pada Tabel 4.1. pada halaman 31.
4.1.4.2 Jarak Ke Ibukota Kabupaten dalam km
Jarak  masing-masing  tiap  kecamatan  dengan  Ibukota  Kabupaten  akan mempengaruhi tingkat perkembangan di setiap wilayah, dimana jarak yang paling dekat
dengan Ibukota Kabupaten pastinya akan lebih mudah mendapat pengaruh kekotaan dan mempengaruhi  tingkat  ketersediaan  jumlah  fasilitas  sarana  sosial  ekonomi  di  wilayah
tersebut.  Pembagian  jarak  masing-masing  tiap  kecamatan  dengan  Ibukota  Kabupaten dapat dilihat pada Grafik 4.1 berikut:
Grafik 4.1 Jarak Ke Ibukota Kabupaten dalam km
Sumber: Kudus Dalam Angka, Tahun 2011 Berdasarkan  Grafik  4.1  terlihat  bahwa  kecamatan  yang  memiliki  jarak  paling
dekat  dengan  Ibukota  Kabupaten  adalah  Kecamatan  Kota  yaitu  sepanjang  2km,  hal
2 4
6 8
10 12
14
Kal iw
u n
gu Ko
ta Jat
i Undaan
M e
jo b
o Jekul
o B
ae Ge
bog D
a w
e Jarak Ke Ibukota
Kabupaten dalam km
40 tersebut  disebabkan  karena  secara  administratif  Ibukota  Kabupaten  Kudus  memang
berada  di  Kecamatan  Kota,  sedangkan  Kecamatan  yang  memiliki  jarak  paling  jauh dengan Ibukota Kabupaten adalah Kecamatan Undaan yaitu sepanjang 13km.
4.1.4.3 Panjang Jalan
Dalam  menunjang  kelancaran  transportasi  dan  kemudahan  aksesibilitas diperlukan  adanya  prasarana  jalan  yang  memadai  dan  dalam  kondisi  yang  baik,  yaitu
panjang  jalan.  Semakin  banyak  jalan  yang  menghubungkan  antar  daerah  maka  akan semakin berkembang daerah tersebut.
Grafik  4.2 Panjang Jalan di Kabupaten Kudus dalam km
Sumber: Kudus Dalam Angka, Tahun 2006 dan 2011
Berdasarkan  Grafik  4.2  terlihat  bahwa  Kecamatan  Dawe  menempati  urutan pertama  dengan  panjang  jalan  seluas  91,8  km  pada  tahun  2005  menjadi  118.700  km
pada tahun 2010. Panjang jalan pada tiap-tiap kecamatan yang saling berjauhan tersebut dihubungkan  dengan  akses  jalan  guna  menunjang  kelancaran  transportasi  dan
kemudahan  aksesibilitas.  Panjang  jalan  dalam  kondisi  yang  baik  nantinya  akan  sangat mempengaruhi dalam perkembangan wilayahnya pula.
59,1 42,45
32,1 46,832  43,318
75,4 40,6
51,8 91,8
61,75 67,03
49,6 66,55
57,1 78,15
45,6 76,7
118,7 Tahun 2005
Tahun 2010
41
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Perkembangan Wilayah di Kabupaten Kudus
Perkembangan  wilayah  pada  penelitian  ini  yaitu  menghitung  berbagai  indeks jumlah  fasilitas  sarana  sosial  ekonomi,  kependudukan  dan  aksesibilitas  wilayah  yang
ada di Kabupaten Kudus. Indeks jumlah fasilitas sarana sosial ekonomi meliputi sarana pendidikan, kesehatan, peribadatan dan ekonomi. Indeks kependudukan meliputi jumlah
dan kepadatan penduduk, serta indeks aksesibilitas wilayah meliputi luas wilayah, jarak ke Ibukota Kabupaten dan panjang jalan. Perhitungan berbagai indeks tersebut dihitung
menggunakan rumus: Cara Scalling:
.  100
Keterangan: X
: Nilai dari variabel X
min
: Nilai terendah dari variabel X
max
: Nilai tertinggi dari variabel
Setelah  itu  hasil  dari  scalling  indeks  tersebut  akan  dikompositkandijumlahkan, dan  hasil  penjumlahan  tersebut  dibuat  klasifikasi  kelas  tinggi,  sedang,  rendah.
Semakin tinggi nilai yang dihasilkan maka tingkat perkembangan wilayahnya pun akan semakin tinggi pula.
Keterangan Klasifikasi kelas : Rendah
= 0 – 33,3
Sedang = 33,4
– 67,3 Tinggi
= 67,3 – 100