Bagian Awal Skripsi Bagian Isi Bagian Akhir

memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai Sardiman, 2014: 75. Indikator-indikator motivasi belajar dalam penelitian ini yaitu: a adanya hasrat dan keinginan berhasil; b adanya dorongan kebutuhan belajar; c adanya harapan dan cita-cita masa depan; d adanya penghargaan dalam belajar; e adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; serta f adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan peserta didik belajar dengan baik.

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi

Secara garis besar penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir yang masing-masing diuraikan sebagai berikut.

1.6.1 Bagian Awal Skripsi

Terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

1.6.2 Bagian Isi

Merupakan bagian pokok skripsi yang terdiri dari 5 bab, yaitu sebagai berikut. Bab 1 Pendahuluan Menyajikan gagasan pokok yang terdiri atas: 1 latar belakang, 2 rumusan masalah, 3 tujuan penelitian, 4 manfaat penelitian, 5 penegasan istilah, dan 6 sistematika penulisan. Bab 2 Tinjauan Pustaka Berisi kajian teori dan hasil-hasil penelitian tedahulu yang menjadi kerangka pikir penyelesaian masalah penelitian yang disajikan ke dalam beberapa sub-bab. Untuk penelitian yang menggunakan hipotesis, bagian terakhir bab ini dapat berupa sub-bab tentang hipotesis penelitian. Bab 3 Metode Penelitian Menyajikan gagasan pokok yang terdiri atas: objek sampel dan populasi dan lokasi penelitian, variabel penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, dan analisis data. Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan Berisi hasil analisis data dan pembahasannya yang disajikan dalam rangka menjawab permasalahan penelitian. Bab 5 Penutup Berisi simpulan dan saran.

1.6.3 Bagian Akhir

Merupakan bagian yang terdiri dari daftar pustaka yang digunakan sebagai acuan, lampiran-lampiran yang melengkapi uraian pada bagian isi dan tabel-tabel yang digunakan. 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori-teori Belajar yang Mendukung

2.1.1.1 Teori Ausubel

D.P. Ausubel dalam Hudojo 1988: 61 mengemukakan bahwa belajar dikatakan bermakna meaningful bila informasi yang akan dipelajari peserta didik disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki peserta didik. Akibatnya peserta didik dapat lebih mudah mengaitkan informasi baru dengan struktur kognitif yang dimilikinya. Belajar seharusnya merupakan apa yang disebut asimilasi bermakna, materi yang dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dipunyai sebelumnya. Untuk itu diperlukan dua persyaratan, yaitu : a materi yang akan dipelajari harus bermakna secara potensial dan b anak yang akan belajar atau peserta didik harus bertujuan untuk melaksanakan belajar bermakna, sehingga mempunyai kesiapan dan niat untuk belajar bermakna Dahar, 2006. Faktor motivasi memegang peranan penting, sebab peserta didik tidak akan mengasimilasikan materi baru tersebut apabila mereka tidak mempunyai keinginan dan pengetahuan bagaimana melakukannya.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

2 12 0

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION BERBANTUAN CD INTERAKTIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

0 19 280

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POGIL BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

1 15 251

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII

0 23 409

KEEFEKTIFAN MODEL ELICITING ACTIVITIES TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATERI TRIGONOMETRI.

2 10 301

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 REJOTANGAN T

0 0 14

BAB III METODE PENELITIAN - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG - Insti

0 0 12

BAB IV HASIL PENELITIAN - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG - Institu

0 0 15

BAB V PEMBAHASAN - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG - Institutional

0 0 7

PENGARUH PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI BATURRADEN - repository perpustakaan

0 0 15