: varians kontrol Kriteria pengujian
ditolak jika , dimana
1
dengan
1
dan peluang .
3.8.4. Uji Hipotesis II Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah
Uji untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah. Analisis yang digunakan
analisis regresi sederhana dengan variabel bebas motivasi belajar dan variabel terikat kemampuan pemecahan masalah. Menurut Sugiono
2007: 261 persamaan umum regresi linear sederhana sebagai berikut. ̂
Keterangan : : subyek pada variabel indepensen yang mempunyai nilai tertentu.
: subyek dalam variabel dependen yang dideskripsikan. : harga Y ketika harga X = 0 harga konstan
: angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada
perubahan variabel independen. Menurut Sugiono 2007: 262, harga a dan b diperoleh dari persamaan berikut.
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
dan
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
Apabila regresi antara X dan Y membentuk garis tidak linear maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan.
a. Uji Linearitas
Rumus-rumus yang digunakan dalam uji linearitas menurut Sugiyono 2007: 256-266 adalah sebagai berikut.
1 Jumlah kuadrat total
: ∑
2 Jumlah kuadrat koefisien a :
∑
3 Jumlah kuadrat regresi b|a : | {∑
∑ ∑
} 4
Jumlah kuadrat sisa :
|
5 Jumlah kuadrat galat
: ∑ {∑
∑
} 6
Jumlah kuadrat tuna cocok :
Tabel 3.6 Daftar Analisis Varians ANAVA Regresi Linear Sederhana Sumber
variasi Dk
F Total
N ∑
∑ Koefisien
a 1
Koefisien b|a
1 |
|
Sisa n-2
Tuna cocok
k-2 Galat
n-k
Dinyatakan bahwa model regresi berbentuk linear apaila nilai
dengan dk
1
= k – 2 berbanding dk
2
= n – k.
b. Uji Keberartian Regresi
H : Koefisien arah regresi tidak berarti b=0
H
1
: Koefisien itu berarti b
Kriteria uji yang digunakan uji F = = F
hitung
. Apabila
dengan dk
1
= 1 dan dk
2
= n-2 dapat disimpulkan bahwa H
ditolak dan regresi signifikan. c.
Koefisien Korelasi Koefisien korelasi r digunakan untuk mengetahui derajat
hubungan antara variabel-variabel. Nilai r diperoleh dari perhitungan berikut.
∑ ∑
∑ √ ∑
∑ ∑
∑ d.
Koefisien Determinasi Koefisien determinasi r
2
digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematika peserta didik. Nilai r
2
diperoleh dari perhitungan berikut Sudjana, 2005: 370.
∑ ∑
∑ ∑
∑
96
BAB 5 PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai keefektifan model Aptitude Treatment Interaction terhadap kemampuan pemecahan masalah dan
motivasi belajar peserta didik kelas VIII, diperoleh simpulan sebagai berikut. 1.
Model Aptitude Treatment Interaction efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar peserta didik. Hal ini ditunjukkan
dengan tercapainya indikator-indikator berikut. a.
Hasil tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelompok yang menggunakan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction
telah mencapai ketuntasan klasikal, artinya peserta didik yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 75 mencapai lebih dari
75 yaitu sebesar 91,3. b.
Rata-rata hasil kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang memperoleh model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction yaitu
sebesar 82,65 lebih dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas yang memperoleh model pembelajaran Direct
Instruction yaitu sebesar 77,12. c.
Proporsi peserta didik yang memperoleh nilai tes kemampuan pemecahan masalah lebih dari 75 pada kelas yang menggunakan model pembelajaran
Aptitude Treatment Interaction yaitu 22 dari 24 peserta didik sehingga