Analisis Validitas Item Analisis Reliabilitas

Tabel 3.4 Rekap Hasil Analisis Uji Coba Kemampuan Pemecahan Masalah Indikator ke- No. Soal Validitas Reliabilitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Keterangan 1 1 Valid Reliabel Sukar Jelek Tidak digunakan 5 Valid Mudah Baik Digunakan 10 Valid Sukar Cukup Digunakan 2 4 Valid Sedang Jelek Tidak digunakan 7 Valid Mudah Jelek Digunakan 3 2 Valid Sedang Jelek Tidak digunakan 6 Valid Mudah Cukup Digunakan 9 Valid Sedang Cukup Digunakan 4 3 Valid Sedang Jelek Digunakan 8 Valid Mudah Cukup Digunakan

3.6.2. Skala Motivasi Belajar

3.6.2.1. Analisis Validitas Item

Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah skala motivasi belajar mampu menghasilkan data yang akurat sesuai tujuan ukurnya. Data yang diperoleh berbentuk data interval sehingga perhitungannya menggunakan rumus yang sama seperti pada data tes uraian tes kemampuan pemecahan masalah. Menggunakan rumus korelasi product moment dengan seperti pada soal uraian di atas dengan kriteria valid didapat 20 item valid dari 30 item pernyataan. Item yang valid tersebut meliputi butir nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 19, 21, 22, 23, 26, 27, dan 30. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 19.

3.6.2.2. Analisis Reliabilitas

Reliabilitas yang mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur dan mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel tentu tidak akan konsisten pula dari waktu ke waktu. Telah diketahui data yang diperoleh dari skala motivasi belajar berbentuk data interval maka pengujian reliabilitas dengan teknik Alfa Cronbach seperti pada soal uraian tes kemampuan pemecahan masalah dapat digunakan. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas item skala motivasi belajar maka diperoleh data 11 , sedangkan . Maka hasil analisis tersebut diperoleh 11 pada skala motivasi belajar artinya skala motivasi belajar reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 20. Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas item skala yang digunakan sejumlah 20 item, yaitu butir nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 19, 21, 22, 23, 26, 27, dan 30. Rentang tingkat skala motivasi belajar ditentukan sebagai berikut. Skor tertinggi : 4 x 20 = 80 Skor terendah : 1 x 20 = 20 Rentang = . Diperoleh Tabel 3.5 Kategori motivasi belajar sebagai berikut. Tabel 3.5 Kategori Motivasi Belajar Rentang Skor Kategori 65-80 Sangat Tinggi 50-64 Tinggi 35-49 Sedang 20 -34 Rendah

3.7. Analisis Data Awal

3.7.1. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari sampel berdistribusi normal atau tidak. Adapun hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. H : data awal kelas sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal; dan H 1 : data awal kelas sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Untuk menguji normalitas data yang diperoleh yaitu nilai ulangan tengah semester genap, dapat digunakan uji Chi-Kuadrat. Langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut. 1. Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah untuk mencari rentang. Rentang = data tertinggi – data terendah. 2. Menentukan banyak kelas interval k dengan menggunakan aturan Sturges, yaitu k = 1 + 3,3 log n dengan n: banyaknya obyek penelitian.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

2 12 0

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION BERBANTUAN CD INTERAKTIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

0 19 280

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POGIL BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

1 15 251

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII

0 23 409

KEEFEKTIFAN MODEL ELICITING ACTIVITIES TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATERI TRIGONOMETRI.

2 10 301

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 REJOTANGAN T

0 0 14

BAB III METODE PENELITIAN - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG - Insti

0 0 12

BAB IV HASIL PENELITIAN - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG - Institu

0 0 15

BAB V PEMBAHASAN - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG - Institutional

0 0 7

PENGARUH PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI BATURRADEN - repository perpustakaan

0 0 15