Keadaan Tingkat Motivasi Mengikuti Proses Pembelajaran di Kelas

perlakuan berupa layanan bimbingan kelompok, termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase rata-rata sebesar 71.89. Persentase pada komponen motivasi ekstrinsik indikatornya antara lain: indikator pertama mengikuti proses belajar ingin mendapatkan nilai yang tinggi yakni 72.80 kriteria tinggi, indikator kedua mengikuti proses belajar ingin mendapatkan hadiah yakni 71.50 kriteria tinggi, indikator ketiga mengikuti proses belajar ingin mendapatkan pujian yakni 72.67 kriteria tinggi, indikator keempat mengikuti proses belajar karena takut dengan adanya sanksihukuman yakni 70.50 kategori tinggi. Indikator kelima mengikuti proses belajar ingin menjadi anak yang terpandai yakni 72.00 kategori tinggi.

4.1.4 Keadaan Tingkat Motivasi Mengikuti Proses Pembelajaran di Kelas

Pada Siswa Kelas VIII A SMP Islam Ungaran Sebelum dan Setelah Mengikuti Layanan Bimbingan Kelompok Setelah 10 siswa yang menjadi subjek penelitian diberi perlakuan sebanyak delapan kali pertemuan. Siswa mengalami peningkatan motivasi mengikuti proses pembelajaran di kelas dari kategori rendah ke kategori tinggi. Hal ini berarti adanya peningkatan motivasi mengikuti proses pembelajaran di Kelas pada siswa sebelum dan setelah melaksanakan layanan bimbingan kelompok. Perbedaan antara hasil pre test dan post test dapat dilihat pada tabel berikuti ini : Tabel 4.8 Peningkatan Motivasi Mengikuti Proses Pembelajaran di Kelas Sebelum Dan Setelah Mengikuti Layanan Bimbingan Kelompok Keterangan : Kriteria Tinggi : nilai persentase antara 68-83 Kriteria Rendah : nilai persentase antara 36-51 Kriteria sangat rendah : nilai persentase kurang dari 35 Berdasarkan tabel 4.8 maka dapat diketahui bahwa dari 10 siswa tersebut mengalami peningkatan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. 10 siswa yang sebelumnya berada pada kategori rendah setelah diberi perlakuan berupa layanan bimbingan kelompok mengalami peningkatan dari kategori rendah ke kategori tinggi. Dari perhitungan persentase rata-rata motivasi mengikuti proses pembelajaran sebelum mendapatkan perlakuan layanan bimbingan kelompok adalah 38.79 dan termasuk kategori rendah. Namun, setelah mendapatkan perlakuan perlakuan layanan bimbingan kelompok persentase rata- rata tersebut mengalami peningkatan yaitu sebesar 33.65 menjadi 72.44 dan termasuk dalam kategori tinggi. No Kode Responden Pre Test Post Test Peningkatan Skor Kriteria Skor Kriteria Skor 1. AK – 1 36.83 R 69.21 T 32.38 2. AK– 2 34.92 SR 70.16 T 35.24 3. AK – 3 35.24 SR 71.11 T 35.87 4. AK – 4 34.92 SR 69.84 T 34.92 5. AK – 5 38.41 R 70.79 T 32.38 6. AK – 6 34.92 SR 70.16 T 35.24 7. AK – 7 41.27 R 73.97 T 32.70 8. AK – 8 50.16 R 79.05 T 28.89 9. AK – 9 42.86 R 75.56 T 32.70 10. AK– 10 38.41 R 74.60 T 36.19 Rata-rata 38.79 R 72.44 T 33.65 Peningkatan motivasi mengikuti proses pembelajaran setelah diberikanperlakuan bimbingan kelompok, lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini: Gambar Grafik 4.1 Persentase Peningkatan Motivasi Mengikuti Proses Pembelajaran Sebelum dan Setelah Mengikuti Layanan Bimbingan Kelompok Di bawah ini dapat dilihat peningkatan motivasi mengikuti proses pembelajaran berdasarkan per indikator. Tabel 4.9 Hasil Persentase Skor Berdasarkan Indikator Motivasi Mengikuti Proses Pembelajaran Antara Sebelum dan Setelah Mengikuti Layanan Bimbingan Kelompok No Indikator Skor Kriteria Skor Pening katan Pre Test Post Test Pre Test Post Test 1. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal 37.00 71.50 R T 34.50 2. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu 40.67 72.33 R T 31.66 3. Tekun menghadapi tugas 38.33 72.67 R T 34.34 No Indikator Skor Kriteria Skor Pening katan Pre Test Post Test Pre Test Post Test 4. Ulet menghadapi kesulitan 41.20 72.00 R T 30.80 5. Menunjukkan minat tinggi terhadap suatu masalah belajar 39.20 72.40 R T 33.20 6. Lebih senang bekerja mandiri 39.20 74.40 R T 35.20 7. Cepat bosan pada tugas yang rutinmonoton 36.00 75.50 R T 39.50 8. Mempertahankan pendapat 40.29 73.14 R T 32.85 9. Mengikuti proses belajar agar mendapatkan nilai tinggi 34.80 72.80 SR T 38.00 10. Mengikuti proses belajar agar mendapatkan hadiah 40.67 71.50 R T 30.83 11. Mengikuti proses belajar agar mendapatkan pujian 37.50 72.67 R T 35.17 12. Mengikuti proses belajar karena takut dengan adanya sanksihukuman 39.20 70.50 R T 31.30 13. Mengikuti proses belajar ingin menjadi anak yang terpandai 38.13 72.00 R T 33.87 skor rata- rata 38.63 72.57 R T 33.94 Keterangan : Kriteria Tinggi : nilai persentase antara 68-83 Kriteria Rendah : nilai persentase antara 36-51 Kriteria sangat rendah : nilai persentase kurang dari 35 Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi mengikuti proses pembelajaran di kelas sebelum mendapatkan layanan bimbingan kelompok termasuk dalam kategori rendah setelah mendapatkan layanan bimbingan kelompok motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas meningkat menjadi kategori tinggi dalam senang mencari dan memecahkan masalah soal- soal, tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu, tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat tinggi terhadap suatu masalah belajar, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas yang rutinmonoton, mempertahankan pendapat, mengikuti proses belajar agar mendapatkan nilai tinggi, mengikuti proses belajar agar mendapatkan hadiah, mengikuti proses belajar agar mendapatkan pujian, mengikuti proses belajar karena takut dengan adanya sanksihukuman, mengikuti proses belajar ingin menjadi anak yang terpandai. Meningkatnya motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran dapat dilihat dari siswa yang menunjukkan minat tinggi terhadap suatu masalah belajar. Hal tersebut dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok, memperhatikan saat orang lain berpendapat, dan berani mengemukakan pendapat yang dimiliki kaitannya dengan upaya meningkatkan rendahnya motivasi dalam mengikuti proses belajar di kelas. Sikap siswa dalam mengikuti proses bimbingan kelompok nantinya akan diterapkan dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Peningkatan motivasi mengikuti proses pembelajaran setelah diberikan perlakuan layanan bimbingan kelompok tersebut, lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik peningkatan berikut ini: Gambar Grafik 4.2 Hasil Persentase Skor Berdasarkan Indikator Motivasi Mengikuti Proses Pembelajaran Antara Sebelum dan Setelah Mengikuti Layanan Bimbingan Kelompok 10 20 30 40 50 60 70 80 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Pre Test Post Test

4.1.5 Hasil Analisis Uji Wilcoxon

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP LINGKUNGAN SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII B SMP N 2 JUWANA TAHUN 2012 2013

0 5 129

MENINGKATKAN KETRAMPILAN ETIKA PERGAULAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 3 DEMAK TAHUN AJARAN 2011 2012

0 13 238

UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA MENGIKUTI KONSELING INDIVIDU MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012 2013

1 10 286

Upaya Meningkatkan Hubungan Sosial antar Teman Sebaya Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas VIII SMP Islam Wonopringgo Pekalongan

4 26 230

MENINGKATKAN PENGENDALIAN AMARAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS VII SMP RAKSANA MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 14

Upaya Meningkatkan Perilaku Berbudi Pekerti Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1 Ungaran Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 1

UPAYA PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA 1 MEJOBO TAHUN AJARAN 2012 2013

0 0 21

UPAYA MENINGKATKAN KETERBUKAAN DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII A SMP 5 KUDUS

0 0 23

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS VIII A SMP N 4 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BERSERAGAM DALAM UPACARA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP 5 KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013

2 2 14