lingkungan, dan cita-cita hidup. Dengan diketahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi siswa tersebut maka motivasi siswa dapat ditingkatkan.
2.2.5 Proses Pembelajaran
Proses adalah kata yang berasal dari bahasa latin “processus” yang berarti berjalan ke depan. Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan
yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan. Menurut Chaplin dalam Syah M 2003:109 menjelaskan bahwa proses adalah any change in any object or
organism, particulary a behavioral or psychological change proses adalah suatu perubahan khususnya yang menyangkut perubahan tingkah laku atau perubahan
kejiwaan. Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata instruction yang berarti self
instruction dari internal dan external instruction dari eksternal. Menurut Briggs dalam Sugandi 2007: 9-10 Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa
yang mempengaruhi si belajar sedemikian rupa sehingga si pelajar tersebut memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungan.
Sedangkan menurut Gagne dalam Sugandi 2007: 9 Pembelajaran adalah suatu komponen proses yang bersifat individual, yang mengubah stimuli dari
lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Dari
pengertian di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran adalah a usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan, agar
terjadi hubungan stimulus lingkungan dengan tingkah laku si belajar, b suatu
guru memberikan kesempatan kepada si belajar untuk berpikir agar memahami apa yang dipelajari.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi proses pembelajaran adalah suatu dorongan atau perubahan energi atau tingkah laku menjadi lebih baik dalam
mengikuti proses pembelajarannya di sekolah. Proses pembelajaran yang dimaksudkan adalah bagaimana siswa selama mengikuti kegitan belajar mengajar
di sekolah KBM. Pengertian motivasi proses pembelajaran dikaitkan dengan penelitian ini adalah untuk membatasi masalah yang akan dibahas yaitu rendahnya
motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil.
Mulyasa 2005: 102 menyebutkan kualitas pembelajaran dilihat dari segi proses dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya
sebagian besar 75 peserta didik terlihat aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam pembelajaran, di samping menunjukkan kegiatan belajar yang tinggi,
semangat belajar yang besar dan rasa percaya pada diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajarn dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan
perilaku yang positif pada peserta didik selutuhnya atau setidak-tidaknya sebgian besar 75 . lebih lanjut proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas
apabila masukan merata menghasilkan output yang banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan, perkembangan masyarakat dan pembangunan.
2.2.6 Peranan Motivasi Dalam Belajar dan Pembelajaran