18
pengalaman belajar yang dipengaruhi oleh faktor internal, faktor lingkungan, dan faktor instrumental.
2.1.4 Karakteristik Siswa SD
Menurut Anwar dan Harmi 2011: 58, karakteristik siswa didefinisikan sebagai “ciri dari kualitas perseorangan siswa yang pada umumnya meliputi
antara lain kemampuan akademik, usia, dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadap mata pelajaran, pengalaman, keterampilan, psikomotorik, kemampuan
bekerjasama, dan keterampilan sosial”. Sementara itu, menurut Semiawan 2008: 20, “bermain adalah medium, di mana si anak mencobakan diri, bukan saja
fantasinya tetapi juga benar nyata secara aktif”. Adapun karakteristik siswa tingkat SD menurut Sumantri dan Syaodih 2008: 6.3-4 yaitu: 1 senang
bermain; 2 senang bergerak; 3 senang bekerja dalam kelompok; dan 4 senang
merasakan, melakukanmemperagakan sesuatu secara langsung. Bermain merupakan hal menarik dan mengasyikkan. Bermain dapat
digunakan siswa sebagai ajang untuk menunjang perkembangannya yaitu melakukan aktivitas bersama dengan anak-anak lain. Permainan akan menentukan
bagaimana siswa harus berbuat agar dapat mencapai tujuan dan bermain secara sportif
. Siswa belajar mematuhi peraturan yang ada dan belajar menjalankan perannya dalam permainan itu. Karakteristik ini menuntut guru SD untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang bermuatan permainan khususnya untuk kelas rendah. Hal ini berkaitan dengan karakteristik siswa yang senang
bergerak. Siswa menyukai pembelajaran yang banyak menjadikan anak aktif. Selain itu, siswa pada umumnya memiliki tingkat konsentrasi hanya 30 menit
untuk diam menyimak materi.
19
Siswa juga bergaul dengan kelompok teman sebaya untuk belajar aspek- aspek yang penting dalam proses sosialisasi seperti belajar memenuhi aturan-
aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar bertanggung jawab, dan belajar bersaing dengan orang lain secara sehat sportif. Oleh karena itu, guru harus
merancang model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bekerja atau belajar dalam kelompok serta belajar keadilan dan demokrasi. Guru dapat
membagi siswa ke dalam kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan tugas secara kelompok.
Siswa senang merasakan, melakukanmemperagakan sesuatu secara langsung. Siswa telah melakukan gerakan ketika menulis materi pelajaran.
Namun, yang dilakukan kebanyakan siswa hanya sekedar melakukan perintah guru. Jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama maka siswa akan merasa
bosan dan menimbulkan kegaduhan. Beberapa Siswa lebih menyukai aktivitas yang menyenangkan dan bervariasi seperti melakukan eksperimen, demonstrasi,
dan melakukan permainan. Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa setiap
siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Guru yang memahami karakteristik siswa akan memperoleh gambaran yang lengkap dan terperinci
tentang kemampuan awal, jenis pengalaman, kemampuan dan gaya belajar, serta latar belakang sosial budaya di sekitar siswa yang melatarbelakangi
perkembangan sosial dan mental mereka. Guru perlu memahami kemampuan berpikir anak agar tidak memaksakan materi yang tidak sesuai dengan
kemampuan anak dan menyesuaikan bagaimana cara anak belajar.
20
Siswa memiliki berbagai cara belajar. Beberapa siswa belajar dengan cara melihat apa yang orang lain lakukan, menyimak dengan seksama informasi yang
sedang diterima kemudian mencatatnya secara runtut. Adapula siswa yang tidak suka menulis namun, hanya mengandalkan pada kemampuan mendengar dan
mengingat saja. Berbeda dengan kedua cara belajar tersebut terdapat pula siswa yang lebih menyukai terlibat secara langsung dalam pembelajaran melalui praktik-
praktik dan kegiatan lain yang menjadikan mereka bergerak dan melakukan sesuatu.
Guru harus memahami perbedaan yang ada pada siswa dan menyadari bahwa hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu akibat berbagai faktor.
Penguasaan siswa terhadap materi pelajaran memiliki tingkat kemampuan yang berbeda satu sama lain. Materi yang bersifat abstrak tidak dapat diterima siswa
dalam bentuk tulisan maupun kata-kata saja melainkan melalui benda-benda konkret yang dapat berupa gambar, tiruan benda, maupun benda asli. Terdapat
siswa yang cepat dalam menerima pelajaran adapula yang lambat. Jika terdapat siswa yang tertinggal dibandingkan siswa yang lain maka guru tidak boleh
menganggap bahwa siswa tersebut tidak mengikuti pelajaran dengan baik karena penyebabnya dapat berasal dari luar diri siswa melainkan dapat berasal dari faktor
guru. Oleh karena itu, guru hendaknya melakukan kegiatan-kegiatan refleksi diri atas kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Refleksi diri merupakan
kegiatan guru untuk meninjau kembali kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang menjadi penghambat
proses pembelajaran.
21
2.1.5 Performansi Guru