Pemaknaan Temuan Penelitian Pembahasan

92

4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai upaya perbaikan pembelajaran yang dilakukan guru menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa pada setiap pertemuan. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan interaksi antarsiswa dalam kelompok. Kelompok yang dibentuk secara heterogen dengan memperhatikan kemampuan akademik, motivasi terhadap mata pelajaran, pengalaman, kemampuan bekerjasama, dan keterampilan sosial siswa. Pembentukan dan proses berkelompok ini sesuai dengan tujuan PKn yang dikemukakan Zamroni dalam Hidayat dan Azra 2008: 8, bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD membantu siswa dalam mengembangakan keterampilan berkomunikasi dan mengembangkan nilai-nilai demokrasi melalui pengalaman mereka sesuai dengan pernyataan Rousseau dalam Sardiman 2011: 96, bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri baik secara rohani maupun teknis. Kegiatan berkelompok menjadi sarana bagi siswa untuk belajar mengembangkan kemampuan verbal siswa dan membangun kesadaran siswa terhadap hak, kewajiban dan tanggungjawabnya pada tugas dan perannya dalam kelompok sehingga menambah wawasan pengetahuan serta keterampilan siswa. 93 Rangkaian kegiatan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sejalan dengan pendapat Slameto 2010: 36, bahwa dalam proses belajar mengajar guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir dan berbuat. Penerimaan pelajaran melalui aktivitas siswa itu sendiri memberikan kesan yang tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Aktivitas siswa turut mempengaruhi hasil lainnya yakni hasil belajar siswa. Peningkatan kemampuan kognitif siswa ditunjukkan pada persentase ketuntasan belajar siswa hingga mencapai 93,33. Hal ini membuktikan pendapat Siddiq 2008: 1-3 bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan sesuatu itu, atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil. Model pembelajaran STAD mengarahkan siswa ke dalam proses belajar yang mencapai ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa merupakan bukti bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD membantu guru dalam memecahkan permasalahan yang ditemui guru pada mata pelajaran PKn materi globalisasi serta mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Materi tidak hanya diajarkan secara verbalistik, melainkan melalui situasi dan pengalaman yang dikenal oleh siswa yaitu kegiatan berkelompok. Hal ini sejalan dengan pendapat Mitchell 94 dalam Wahyudi 2012: 131, “apabila segala sesuatu dikomunikasikan dengan baik maka kondisi yang dihadapi dapat teratasi dengan baik”. Guru selalu meningkatkan kinerjanya dengan senantiasa mengembangkan kompetensi-kompetensi yang dimiliki guna mencapai kegiatan pembelajaran yang ideal. Hal ini sesuai dengan pendapat Kunandar 2007: 55, bahwa kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada pada diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif. Upaya peningkatan kinerja tersebut telah dilakukan guru yang dapat dilihat melalui hasil penilaian APKG 1 dan 2. Penilaian APKG dijadikan dasar bagi guru untuk meningkatkan kemampuan guru yang masih kurang optimal melaksanakan perannya sehingga kualitas pembelajaran menjadi lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan nilai APKG guru pada siklus I sebesar 83,08 AB dan meningkat pada siklus II sebesar 89,17 A.

4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 PEGIRINGAN KABUPATEN PEMALANG

0 20 228

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI POKOK GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KARANGSENTUL PURBALINGGA

1 29 221

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA KELAS IV SD NEGERI MUARAREJA 02 TEGAL MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

0 34 258

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM-ACHIEVEMENT DIVISION) KELAS IV SD NEGERI 1 WONOBOYO KLATEN.

0 0 179

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

0 0 10