Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia usaha sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Setiap perusahaan berusaha untuk menciptakan produk baru ataupun melakukan inovasi terhadap produk yang sudah ada. Semua ini dilakukan untuk menarik perhatian kosumen dengan harapan agar perusahaan dapat menjadi pemimpin pasar. Salah satu usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan melakukan strategi pemasaran. Strategi pemasaran merupakan suatu langkah atau tindakan yang direncanakan oleh produsen sebelum produk dipasarkan ke konsumen. Pemasaran dengan sistem dan aktivitasnya, mampu mengakrabkan konsumen dengan produk dan nama-nama merek perusahaan yang ditawarkan. Saat ini pemasaran tidak hanya tertuju pada fungsi produk saja, namun lebih pada persaingan merek. Merek merupakan identitas diri dari suatu perusahaan dan menjadi nilai tambah bagi perusahaan dalam menjual produk. Merek yang dikelola dengan baik dapat menjadi aset yang tak ternilai harganya. Tanpa merek, suatu produk hanyalah suatu komoditas yang akan dianggap sama nilainya dengan produk- produk sejenis yang menjadi pesaingnya. Berkat citra dan reputasi merek yang terjaga, suatu komoditas bisa menjadi produk premium bernilai tinggi dan diburu orang. Identitas merek yang kuat menciptakan keunggulan kompetitif yang besar. Menurut Surachman 2008:47, “Identitas merek adalah sekumpulan asosiasi merek yang menjadi tujuan atau cita- cita dari strategi merek itu sendiri untuk menciptakan atau mempertahankan kelangsungan sebuah merek di pasar”. David A. Aaker dalam Darmadi Durianto, Sugiarto dan Lie Joko Budiman 2004:2, menyatakan bahwa “Merek memberikan “nilai” sehingga nilai total produk yang “bermerek” baik menjadi lebih tinggi dibandingkan produk yang dinilai semata-mata secara objektif”. Merek yang prestisius memiliki ekuitas merek yang tinggi. Dengan demikian merek memegang peran yang amat penting commit to user bagi perusahaan mengingat ekuitas merek yang kuat memunculkan banyak keuntungan bagi perusahaan. Semakin kuat ekuitas merek suatu produk, semakin kuat daya tariknya untuk menggiring konsumen mengonsumsi produk tersebut, yang selanjutnya akan mengantar perusahaan memanen keuntungan dari waktu ke waktu. Kehidupan masyarakat modern saat ini turut mempengaruhi pola perilaku masyarakat dalam pembelian. Kehidupan modern seringkali diidentikkan dengan gaya hidup yang selalu mengikuti trend atau perkembangan jaman. Dalam kondisi seperti ini, keputusan memilih merek turut berperan dalam gaya hidup modern, sehingga keinginan untuk membeli produk yang bermerek turut mewarnai pola konsumsi seseorang. Merek yang telah mapan biasanya biasanya dijadikan simbol sebagai suatu produk yang sukses, sehingga ekuitas merek turut berpengaruh terhadap kondisi emosional konsumen. Meskipun di pasar banyak beredar produk pesaing, semuanya tergantung pada persepsi konsumen terhadap merek. Artinya jika konsumen telah memahami benar tentang merek yang diyakininya, maka kepribadian merek di benak konsumen akan semakin kuat. Ekuitas merek merupakan persepsi total konsumen terhadap merek yang dapat dibentuk melalui informasi, baik dari orang lain maupun dari pengalaman sendiri. Jika konsumen memiliki persepsi yang baik terhadap merek, akan mempengaruhi terbentuknya pilihan produk yang akan dibeli, selanjutnya akan membentuk sikap positif yang pada gilirannya akan mempengaruhi keputusan pembelian. Sejarah mencatat berkembangnya sepeda motor yang sumber energi utamanya adalah Bahan Bakar Minyak BBM. Inovasi-inovasi dilakukan untuk memperbaiki penampilan dan performa sepeda motor. Salah satunya adalah dengan munculnya sepeda motor jenis matic. Hampir semua pabrikan sepeda motor di Indonesia memiliki produk sepeda motor jenis matic, hal ini menunjukkan bahwa sepeda motor matic memiliki pasar bebas. Perkembangan motor jenis matic dewasa ini sangat pesat, bahkan sudah hampir mendominasi pasar dibandingkan jenis motor manual. Kendaraan roda dua yang dahulunya memiliki segmentasi pasar untuk kaum hawa ini ternyata cukup diminati oleh commit to user kaum pria, bahkan segala umur. Mudah dikendarai dan body-nya yang lebih unik mungkin menjadi faktor pendorong mengapa motor jenis matic menjadi pilihan bagi para pengendara motor. Menurut Awan S.B 2010 dalam motodream.net online,Yamaha merupakan salah satu pabrikan sepeda motor di Indonesia yang mempelopori motor jenis matic ini. Melalui produknya yaitu Yamaha Mio, Agen Tunggal Pemegang Merek ATPM Yamaha di Indonesia PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia YMKI mampu menjadi market leader di bidang skuter matic di Indonesia. Dari data penjualan yang dilaporkan oleh AISI Asosiai Industri Sepeda Motor Indonesia selaku lembaga tertinggi yang menaungi seluruh ATPM Agen Tunggal Pemegang Merek di Indonesia, menyebutkan bahwa Yamaha Mio menyumbang 46,4 seluruh penjualan sepeda motor Yamaha pada akhir tahun 2009, dengan pertumbuhan rata-rata pertahunnya mencapai 98,1. Pada periode Januari 2010 saja Yamaha Mio terjual sebanyak 118,8 ribu unit. Data lain menyebutkan bahwa total penjualan Mio sejak 2003 sampai Januari 2010 mencapai 3,21 juta unit. Artinya dari data tersebut dalam 3 tahun terakhir belum ada sepeda motor matic lain yang mampu mengungguli penjualan Yamaha Mio. Tabel 1. Persentase Penjualan Skuter Matic di Indonesia dari Berbagai Merek Tahun 2008-2009 Merek Th 2008 Th 2009 Yamaha 53,8 54,1 Honda 32,9 38 Suzuki 13,1 7,9 Kymco 0,2 - Jumlah 100 100 Sumber : motorcycle.com 2010 Menurut Uci 2010 dalam harianjoglosemar.com online, bahwa penjualan sepeda motor khususnya matic di kota Surakarta tahun 2010 ini diperkirakan mengalami kenaikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kenaikan penjualan motor matic mencapai 42 persen yang sebelumnya hanya 20 commit to user persen. Untuk merek Yamaha, penjualan motor matic pada tahun 2009 memberikan kontribusi sebesar 50 persen dari seluruh penjualan sepeda motor Yamaha. Hal ini tentu saja merupakan reformasi besar mulai beralihnya pasar dari motor bebek ke motor matic yang lebih sederhana pengoperasiannya. Menurut Badan Pusat Statistik 2009, kota Surakarta merupakan salah satu kota di Eks Karesidenan Surakarta yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Surakarta mempunyai tingkat pertumbuhan kota yang sangat pesat yang dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi dan sistem aktivitas kota serta pertumbuhan fisik kota. Berdasarkan hasil survei konsumen kota Surakarta yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen IKK kota Surakarta terhadap kondisi ekonomi menunjukkan peningkatan secara konsisten dan stabil pada level yang optimis. Meningkatnya level IKK tersebut mencerminkan optimisnya konsumen terhadap kondisi ekonomi serta persepsi konsumen yang optimis terhadap kondisi penghasilan dimana kondisi ini diperkirakan dapat mendukung peningkatan aktivitas konsumsi. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH ELEMEN BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC MEREK YAMAHA MIO DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2010”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat menemukan beberapa masalah yang dapat diangkat. 1. Meningkatnya angka penjualan sepeda motor matic merek Yamaha Mio di kota Surakarta yang mendominasi persentase penjualan keseluruhan sepeda motor merek Yamaha. 2. Yamaha Mio merupakan pemimpin pasar market leader untuk kategori sepeda motor matic baik di seluruh Indonesia maupun di wilayah Surakarta. 3. Kota Surakarta merupakan salah satu kota di Eks Karesidenan Surakarta dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat sehingga menjadi kota yang commit to user potensial sebagai pasar tujuan penjualan kendaraan bermotor, termasuk sepeda motor matic. 4. Elemen Brand Equity memberikan pengaruh yang cukup besar pada keputusan pembelian konsumen serta seberapa besar pengaruhnya pada keputusan pembelian sepeda motor matic merek Yamaha Mio di Surakarta. 5. Perusahaan harus mengembangkan strategi untuk mengetahui eksistensi merek dagangnya dan mempertahankan bahkan mungkin meningkatkan eksistensi tersebut.

C. Pembatasan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Brand Image Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Motor Yamaha Mio di PT. BAF

3 57 90

PENGARUH BRAND COMMUNITY “Ikatan Mio-Matic Jateng-DIY(IMJD)”TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PENGARUH BRAND COMMUNITY “Ikatan Mio-Matic Jateng-DIY(IMJD)” TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO.

0 3 15

PENDAHULUAN PENGARUH BRAND COMMUNITY “Ikatan Mio-Matic Jateng-DIY(IMJD)” TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda Vario Di Kabupaten Sragen.

0 0 13

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda Vario Di Kabupaten Sragen.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MEREK SEPEDA Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada Merek Sepeda Motor Yamaha Matic Di Surakarta.

0 1 12

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada Merek Sepeda Motor Yamaha Matic Di Surakarta.

0 0 4

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO DO KOTA PADANG.

3 7 6

Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Sepeda Motor Yamaha.

0 0 20

ANALISIS PENGARUH POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA DI KOTA PADANG.

0 0 6