Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedasitas

commit to user rata-rata mean 34,07 dengan standar deviasi 3,911 dan Brand Loyalty mempunyai rata-rata mean 23,38 dengan standar deviasi 3, 097.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang digunakan untuk analisis statistik dengan teknik regresi berganda harus memenuhi beberapa syarat antara lain :

1. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lain. Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Awareness Association Quality Loyalty 0,735 0,449 0,312 0,357 1,360 2,226 3,208 2,801 Sumber: Data Primer Diolah, 2010. Menurut Singgih Santoso dalam Duwi Priyatno 2008, semua angka yang dimasukkan dalam model regresi harus mempunyai angka Tolerance di atas 0,0001 dan pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Tolerance di atas 0,0001 dan nilai VIF adalah di bawah 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas. commit to user

2. Uji Heteroskedasitas

Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Untuk mengetahui terjadinya heteroskedasitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression Studentisel Residual dengan Regression Standardized Predicted Value. Singgih Santoso 2001 menetapkan dasar pengambilan keputusan berkaitan dengan gambar tersebut adalah : a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Gambar 2. Grafik Scatterplot diagram pencar Pada scatterplot di atas tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedasitas, sehingga regresi yang dihasilkan baik. commit to user

3. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Brand Image Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Motor Yamaha Mio di PT. BAF

3 57 90

PENGARUH BRAND COMMUNITY “Ikatan Mio-Matic Jateng-DIY(IMJD)”TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PENGARUH BRAND COMMUNITY “Ikatan Mio-Matic Jateng-DIY(IMJD)” TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO.

0 3 15

PENDAHULUAN PENGARUH BRAND COMMUNITY “Ikatan Mio-Matic Jateng-DIY(IMJD)” TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda Vario Di Kabupaten Sragen.

0 0 13

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda Vario Di Kabupaten Sragen.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MEREK SEPEDA Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada Merek Sepeda Motor Yamaha Matic Di Surakarta.

0 1 12

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada Merek Sepeda Motor Yamaha Matic Di Surakarta.

0 0 4

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO DO KOTA PADANG.

3 7 6

Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Sepeda Motor Yamaha.

0 0 20

ANALISIS PENGARUH POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA DI KOTA PADANG.

0 0 6