Tabel Ringkasan Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2015

LAKIP 2015 TPSA BPPT 33 Landslide 10 Tsunami-like weather system, meteorological 2 Meteorite impacts others unknown 11 Berdasarkan tabel maka di atas maka kita harus mempunyai pendeteksi tsunami yang tidak bergantung pada seismograph. Selain itu keberadaan tsunami harus diinformasikan sedini mungkin sebelum tsunami tersebut sampai di pantai. Untuk itu hanya teknologi buoy CBT yang bisa menjawab semua tantangan di atas. Teknologi platform, sistem akuisisi data real time dan sistem tambat di laut lepas berkembang sangat cepat, baik untuk industri migas lepas pantai laut dalam maupun untuk observasi laut dan meteorologi. Negara maju sudah mengembangkan platform untuk multisensor dengan ukuran platform radius kecil hingga ukuran sedang 20m-an. Di Indonesia sendiri, penguasaan teknologi ini masih sedikit sekali, sehingga hampir seluruh operasi dan pemasangan platform di laut dalam dikuasai para tenaga ahli dari asing. Para perekayasa dan peneliti Indonesia sejak tahun 2006 telah mulai melakukan penguasaan teknologi platform laut dalam hingga pengiriman data secara real time via satelit. Dengan mengerahkan kemampuan SDM dalam negeri, penguasaan para tenaga ahli Indonesia begitu cepat. Sejak tahun 2007, para perekayasa BPPT telah mulai berhasil melakukan pemasangan tsunami buoy generasi ke-1 pada kedalaman laut 2050m, hingga perkembangan terakhir manufaktur, pemasangan dan operasi buoy tsunami generasi ke-2 pada kedalaman 5030 m di Laut Banda. Pengembangan selanjutnya adalah upaya penggunaan fiber optic sebagai media pengiriman data dari Bottom Pressure Recorder BPR ke relay station yang dalam hal ini berfungsi sebagai bouy permukaan yang dipasang pada pulau terluar yang secara periodik akan mengirimkan data via satelit ke stasiun penerima di darat. Setelah pengembangan prototype Cable-based Tsunameter CBT ini berhasil, BPPT juga akan mencoba pengembangan radar pantai yang bekerja pada gelombang HF untuk deteksi tsunami dan cuaca ekstrim.

b. Tabel Ringkasan

Ringkasan uraian kegiatan dari sasaran program 2 terdiri dari sasaran strategis, indikator kinerja utama IKU, target, programkegiatan, capaian kinerja output, dan bukti pendukung dirinci pada Tabel berikut: Tabel 3.8. Ringkasan Uraian Kegiatan Sasaran Strategis 1, Sasaran Program 1 Indikator Kinerja 2 LAKIP 2015 TPSA BPPT 34 Sasaran Program 1: Tewujudnya pemanfaatan teknologi survei dan observasi sumberdaya maritime oleh mitra Indikator Kinerja Utama IKU: Jumlah pemanfaatan Ocean Observation Platform Penjelasan IKU: 1 Ocean Observation Platform Terpasang dan Berfungsi Mengukur dan Mengirim Data ke IDBC untuk selanjutnya dimanfaatkan BMKG ProgramKegiatan Capaian Kinerja Output Bukti Pendukung PPTPPT Survei Kelautan 1 Ocean Observation Platform Cable Based Tsunameter Terpasang dan Termanfaatkan 1 CBT di Pantai Baron Terpasang dan Mengirim Data ke RDS IDBC di BPPT Gambar 3.4. Desain konsep CBT, Peta Bathimetri Pantai Baron Kab. Gunung Kidul dan Bottom Unit System CBT dalam kegiatan Teknologi Unggulan Benua Maritim Indonesia Tabel 3.9. Kriteria SMART IKU Kriteria Penjelasan Specific Teknologi ini hanya digunakan untuk observasi iklim maritime dan pemantauan tsunami secara realtime dan periode waktu yang lama 1 tahun. LAKIP 2015 TPSA BPPT 35 Measureable Teknologi ini dapat diukur berdasarkan jumlah prototype buoy dan jumlah buoy yang operasional Achieveable Teknologi ini sangat berguna untuk mengobservasi dinamika lingkungan laut dan atmosfir yang dibutuhka dalam perkiraan cuaca dan untuk mendeteksi tsunami. Data-data hasil observasi selanjutnya dimanfaatkan BMKG Relevant Pengembangan teknologi Unggulan Benua Maritim merupakan kegiatan yang mendukung teknologi observasi laut nasional Time Bound Teknologi Unggulan Benua Maritim untuk OFS membutuhkan waktu 3 tahun, sedang Pendetekaasi Gempa dan Tsunami berbasis kabel membutuhkan waktu 5 tahun.

j. Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2015

Pengukuran tingkat capaian kinerja indikator sasaran program 2 Tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator sasaran program yang telah ditetapkan dengan realisasinya. Hasil pengukuran kinerja indikator sasaran program tersebut diuraikan sebagai berikut: Tabel 3.10. Hasil Pengukuran Kinerja Indikator Sasaran Program 1 Indikator Kinerja 2 Indikator Kinerja Target Realisasi Program Kegiatan Mitra Jumlah pemanfaatan Ocean Observation Platform CBT 1 1 100 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Survei Kelautan BMKG

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Sebelumnya