LAKIP 2015 TPSA BPPT 17
Peran TPSA 1. Pengkajian Teknologi
Melakukan studi multidimensi yang sistematis tentang suatu teknologi untuk menghasilkan pemahaman tentang tingkat kesiapankematangan suatu teknologi
TRL- technology readiness level, perkiraan nilai value dari suatu teknologi sebagai suatu
asset intelektual knowledgeintellectual asset beserta peluang dan tantanganrisikonya,
perkiraan dampak teknologi yang telah diterapkanjika yang akan diterapkan, danatau implikasi strategikebijakan atau advisrekomendasi kebijakan pada tataran
organisasional ataupun public.
2. Audit Teknologi
Melakukan suatu studi yang sistematis dengan prosedur legal terstandar untuk mengevaluasi, membandingkan danatau memeriksa suatu teknologi atau suatu
penerapan teknologi
terhadap berdasarkan
standar atau
ketentuan persyaratankriteria tertentu.
3. Technology Clearning House
Melakukan “ clearance test” bagi teknologi sebagai otoritas atau pendukung dalam
menyatakan bahwa suatu teknologi “laik” atau tidak untuk diterapkan di Indonesia atau untuk konteks tertentu di Indonesia misalnya berdasarkan tujuan perlindungan
kepentingan masyarakat dan lingkungan hidup dari segi keselamatan, kesehatan, keamanan bagi manusiamasyarakat danatau kelestarian lingkungan hidup.
4. Solusi Teknologi
Memberikan advis teknologi; memfasilitasi atau mengimplementasikan penerapan teknologi; memberikan pelayanan teknis di bidang teknologi; melaksanakan pembinaan
teknologi.
5. Intermediasi Teknologi.
Memfasilitasi hubungan, keterkaitan, jejaring, kemitraan antara dua pihak atau lebih dalam rangka pemanfaatan hasil perekayasaan teknologi. Memberikan akses bagi
industri, instansi pusat pemda dan masyarakat untuk memanfaatkan sumberdaya iptek dari BPPT atau lembaga iptek lainnya dari dalam dan luar negeri.
LAKIP 2015 TPSA BPPT 18
Struktur Outcome Kedeputian TPSA
Kinerja tingkat kedeputian adalah hasil outcome dan atau keluaran output yang
setingkat lebih tinggi dari keluaran output unit kerja di bawahnya.
Outcome TPSA berasal dari output unit kerja dan satker yang berada dibawah TPSA yang dibentuk dari kontribusi beberapa output dan atau output yang berkinerja
outcome. Untuk mengukur output atau outcome digunakan TRL Technology Readiness
Level atau Tingkat Kesiapan Teknologi TKT berdasarkan Kepka BPPT No. 58 Tahun 2012 Tentang Hasil Raker BPPT Tahun 2012.
Manfaat Evaluasi dengan menggunakan TKT TRL adalah memberikan suatu kerangka perencanaan dan koordinasi program dan prioritas pengembangan kapasitas,
kapabilitas dan kesiapan readiness teknologi dalam pemanfaatan hasil litbang, sehingga
efisien dalam penggunaan sumber daya untuk investasi litbang seleksi program, alokasi anggaran.
Kegiatan dengan nilai TRL 1-6 masih berupa Keluaran output, sedangkan nilai TRL 7, 8 dan 9 merupakan siap menjadi hasil outcome.
2.4. Rencana Kinerja Tahunan RKT TPSA Tahun 2015